News Video
Pertama Kali Bergabung, Aron Karo Jalin Kerja Sama Dengan Pemkab Terkait Ekspor Hasil Pertanian
Kemeriahan Festival Bunga Buah Karo 2025, disambut sukacita oleh semua masyarakat Kabupaten Karo khusunya.
Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Fariz
TRIBUN-MEDAN.COM, KARO - Kemeriahan Festival Bunga Buah Karo 2025, disambut sukacita oleh semua masyarakat Kabupaten Karo khusunya. Amatan www.tribun-medan.com, dalam menyemarakkan event tahunan ini puluhan stand yang ada tak hanya diisi oleh jajaran OPD Pemkab Karo.
Sejumlah stakeholder di Kabupaten Karo juga tampak berperan aktif untuk memperkenalkan produk dan hal-hal yang ada di masing-masing bagiannya. Salah satunya Aron Karo, yang merupakan salah satu perkumpulan tempat wadah anak muda Karo untuk mengembangkan potensi dirinya.
Salah satu yang menjadi fokus Aron Karo, ialah perihal pengembangan usaha bagi pemuda Karo yang mana diajak untuk berani menjadi pembuka lapangan pekerjaan salah satunya menjadi petani. Seperti diketahui, Kabupaten Karo memiliki potensi alam yang cukup untuk dikembangkan lagi sektor pertaniannya.
"Ya kami dari Aron Karo baru tahun ini berperan langsung di Festival Bunga Buah. Di sini kami mengajak kepada anak-anak muda untuk berani menjadi penguasa, jangan takut jadi petani karena potensi kita tinggi," ujar Pembina Aron Karo Susi Susanti Ginting, Jumat (1/8/2025) sore.
Tak hanya membuka stand dan memperkenalkan sejumlah kegiatan di kelompok ini, Susi mengatakan pihaknya juga berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo dalam hal dunia ekspor. Dalam kegiatan business matching season di area venue event Festival Bunga Buah, Aron Karo turut melibatkan beberapa narasumber yang diajak untuk memberikan pemahaman perihal ekspor bagi petani dan pelaku UMKM di Kabupaten Karo.
"Harapan kita melalui business matching ini, bisa membawa produk-produk asli dari Kabupaten Karo khusunya pertanian bisa mendunia. Jadi kita mulai mengajak anak muda supaya mengembangkan pertanian kita dengan teknologi terbaru, supaya bisa bersaing di dunia internasional," katanya.
Wanita yang juga sudah cukup lama berkecimpung di aktivitas ekspor ini mengatakan, sejauh ini siklus ekspor hasil pertanian di Kabupaten Karo terbilang masih belum terlalu besar. Hingga saat ini, komoditi yang sudah eksis masih seputar kubis, kentang, dan juga ubi.
Salah satu yang menjadi kendala perihal ekspor dari Kabupaten Karo ke sejumlah negara, ialah perihal ketersediaan bahan yang masih cenderung minim. Tak hanya dari seputar kualitas dan kuantitas, hal lain yang menjadi kendala juga tidak pastinya ketersediaan barang untuk diekspor ke luar negeri.
"Ini yang menjadi kendala kita di Karo, tidak bisa kita pungkiri begitu ada satu komoditi yang harganya mahal kita semua nanam itu saja. Jadi belum ada sinergi petani kita yang menanam hanya komoditi khusus, supaya bisa memenuhi kuota internasional," ucapnya.
Menanggapi kendala ini, pada saat sosialisasi tadi pihaknya yang juga berkolaborasi dengan beberapa pihak eksportir menjalani kerja sama dengan Pemkab Karo. Dimana, melalui kerja sama ini diharapkan ke depan pemenuhan komoditi untuk keperluan ekspor bisa berlangsung secara kontinu.
"Ya kita harap ada keseriusan dari Pemkab, supaya ke depan kita bisa memastikan hasil pertanian dari Karo ini bisa menembus pasar internasional," katanya.
Di tempat serupa, Bupati Karo Antonius Ginting mengungkapkan Pemkab Karo sangat menyambut adanya sosialisasi tentang pembukaan peluang ekspor hasil pertanian dari Kabupaten Karo. Melalui sosialisasi tersebut, dirinya berharap akan menumbuhkan pemuda-pemuda Karo yang mulai melek dengan dunia pertanian berkelanjutan hingga bisa menembus pasar internasional.
"Kita harapkan banyak muncul pemuda Karo untuk bisa mengembangkan bisnis pertanian hingga ekspor. Supaya hasil pertanian Karo tak hanya menguasai pasar lokal, tapi kita juga berharap bisa ke pasar internasional yang lebih luas lagi," ujar Antonius.
Ke depan, untuk bisa memastikan ketersediaan barang untuk diekspor ke depan dirinya menjelaskan Pemkab Karo akan mencoba pertanian yang lebih menonjolkan teknologi terbaru. Sehingga, dengan metode terbaru bisa menghasilkan produksi yang lebih banyak, kualitas yang meningkat, hingga bisa memenuhi kuota untuk pasar internasional.
"Jadi ke depan akan kita kembangkan lagi baik teknologi pertaniannya, ketersediaan bibit terbaik, sampai pupuk yang bisa meningkatkan produksi dari hasil pertanian kita. Supaya bisa memenuhi kuota permintaan pasar internasional," pungkasnya.
(mns/www.tribun-medan.com).
Festival Bunga Buah Karo
Aron Karo
Ekspor Hasil Pertanian Sumut
Kabupaten Karo
Berastagi
Festival Bunga Buah Karo 2025
| Empat Anggota DPRD Medan Mangkir, Kejaksaan Tinggi Sumut: Senin dan Selasa Kita Panggil Lagi |
|
|---|
| Kuasa Hukum Ketua DPRD Sumut Sebut Dua Akun Dilaporkan ke Polda Sumut, Kasus Pencemaran Nama Baik |
|
|---|
| Dua Anggota DPRD Medan yang Dipanggil Kejaksaan Tinggi Sumut Kasus Peras Pengusaha Tak Kunjung Hadir |
|
|---|
| KEPALA BAYI PUTUS Saat Proses Persalinan Diduga Lakukan Malpraktek, Ini Penjelasan Dinkes Tapteng |
|
|---|
| Respon Bupati Langkat Syah Afandin Soal Ratusan Kilo Sabu Diamankan Polisi di Perairan Langkat |
|
|---|