Berita Viral

WARGA Ngamuk Pegawai Koperasi Dibunuh Nasabah Saat Tagih Utang, Rumah Pelaku Dibakar, Geruduk Polsek

Rumah pelaku pembunuhan penagih kredit koperasi dibakar oleh warga. Warga marah dengan kelakuan pelaku yang membunuh Pandra Apriliandi

HO
Ilustrasi Pembunuhan. Rumah pelaku pembunuhan penagih kredit koperasi dibakar oleh warga. Warga marah dengan kelakuan pelaku yang membunuh Pandra Apriliandi 

TRIBUN-MEDAN.com - Rumah pelaku pembunuhan penagih kredit koperasi dibakar oleh warga. Warga marah dengan kelakuan pelaku yang membunuh Pandra Apriliandi yang sedang bekerja menagih utang. 

Peristiwa yang terjadi di Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan ini memicu amarah warga. 

Kejadian ini menjadi sorotan publik setelah viral di berbagai platform media sosial pada Selasa, 29 Juli 2025, sekitar pukul 23.30 WIB.

Ratusan warga berkumpul di kompleks kantor Polsek Natar, untuk menanyakan perkembangan mengenai seorang pegawai koperasi yang hilang, yaitu Pandra Apriliandi.

Pandra diketahui hilang sejak Minggu, 27 Juli 2025, saat melaksanakan tugasnya menagih kredit kepada nasabah.

Titik terang mengenai keberadaan korban ditemukan pada Kamis, 31 Juli 2025, ketika rekan-rekan Pandra melakukan pencarian secara mandiri.

Baca juga: Polsek Medan Labuhan Respons Cepat Laporan Call Center 110 Terkait Aksi Pencurian Besi di PT ARB

Baca juga: Tender Selesai, Jalan Srigunting Kabupaten Deliserdang Segera Diperbaiki

Mereka menemukan jasad Pandra dalam keadaan mengapung di Sungai Natar.

Kepala Bidang Humas Polda Lampung, Komisaris Besar Yuni Iswandari, mengonfirmasi bahwa identitas jasad tersebut adalah Pandra, yang sebelumnya dilaporkan hilang.

Identitasnya diverifikasi oleh pihak keluarga yang mengenali pakaian yang dikenakan oleh korban di Rumah Sakit Bhayangkara.

Apa yang terjadi pada rumah terduga pelaku?

Setelah jasad Pandra ditemukan, rumah terduga pelaku pembunuhan dibakar oleh massa pada Kamis, 31 Juli 2025.

Terletak di Dusun Purworejo, Desa Branti Raya, Kecamatan Natar, rumah tersebut adalah milik keluarga pelaku.

Pembakaran tersebut terjadi setelah penemuan jasad Pandra di sungai, dan situasi di lokasi itu terlihat ramai dengan kehadiran massa.

Apakah korban dijebak?

Dugaan bahwa Pandra dijebak pelaku untuk mengambil uang juga muncul.

Paman Pandra, Andi, menjelaskan bahwa korban mendatangi rumah pelaku, yang merupakan salah satu nasabah koperasi tempatnya bekerja, pada hari Minggu sebelum ia dinyatakan hilang.

Informasi ini diperoleh dari kekasih Pandra, yang melakukan video call dan menanyakan keberadaan korban.

Saat itu, Pandra menyatakan bahwa ia sedang dalam perjalanan untuk mengambil uang.

Setelah sekitar 10 menit, ponsel Pandra tidak dapat dihubungi lagi.

Apa hasil otopsi terhadap korban?

Hasil otopsi menunjukkan bahwa Pandra diduga tewas akibat pendarahan masif di leher.

Dokter spesialis forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara, I Putu Swartama, mengungkapkan bahwa terdapat trauma tajam pada leher korban.

Luka tersebut menyebabkan dua sudut tajam yang memotong pembuluh darah besar di sisi kanan dan kiri, serta menyayat tenggorokan hingga mencapai tulang leher ketiga.

Kasus ini masih dalam proses penyelidikan, dan masyarakat berharap agar keadilan dapat ditegakkan bagi Pandra Apriliandi.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved