News Video

NGERI❗ KELUAR SEMBURAN AIR DARI DALAM TANAH Di Samosir, Begini Kata Kadistan Tumiur Gultom

Semburan air dari dalam tanah muncul di areal persawahan yang berada di Desa Rianiate, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Fariz

TRIBUN-MEDAN.COM, PANGURURAN - Semburan air dari dalam tanah muncul di areal persawahan yang berada di Desa Rianiate, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir. Sejak kemarin, Selasa (29/7/2025), hal tersebut muncul. Tadi pagi, Pemkab Samosir sambangi lokasi tersebut.  

Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Kabupaten Samosir Tumiur Gultom mengutarakan, munculnya air dari dalam tanah berawal dari pengeboran air untuk kebutuhan rumah tangga. Pengeboran air berlangsung kemarin, Selasa (29/7/2025) dan air tiba-tiba muncul dari dalam tanah.

Video munculnya air tersebut kini viral di media sosial (medsos). Semburan air tersebut menimbulkan berbagai spekulasi netizen.

"Saya tidak bisa memastikan apakah itu gejala alam atau tidak. Awalnya, masyarakat di situ melakukan pengeboran air untuk kebutuhan rumah tangga. Pada saat pengeboran, terjadilah seperti yang kita lihat itu, munculnya semburan air," terang Kadistan Tumiur Gultom, Rabu (30/7/2025).

Kondisi di Samosir sedang musim kemarau. Sekitar 30 meter dari lokasi tersebut, aktivitas petani tengah berlangsung. Ia tambahkan, debit air yang menyembur sudah mulai berkurang dari kemarin.

"Ini baru terjadi. Kejadiannya, kemarin. Sekitar 30 meter dari kawasan tersebut, ada masyarakat bertani.. Kondisi di sana lagi kering. Sejauh amatan kita, tadi air sudah mulai berkurang yang muncul, sudah mulai sedikit," terangnya.

Soal fenomena ini, pihak Pemkab Samosir telah berkomunikasi dengan pihak yang berkecimpung di bidang geologi. Bahkan, perkiraan sementara, fenomena tersebut merupakan lumpur vulkanik. Hingga saat ini belum ada jawaban pasti soal fenomena lam tersebut.

"Airnya dingin. Tadi Asisten II sudah menghubungi pihak yang berkecimpung bidang geologi dan menyurati yang dilengkapi dengan video-video," terangnya.

Pihak geolog bakal segera sambangi lokasi tersebut.

"Setahu masyarakat sekitar, hal-hal seperti itu kerap terjadi bila hujan turun," sambungnya.

"Sejauh pembicaraan tadi dengan balai geologi, hal tersebut adalah lumpur vulkanik. Segera mereka akan datang melakukan penelitian," pungkasnya.

(cr3/www.tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved