Istri Syok Suami Tiba-tiba Bawa Bayi ke Rumah, Langsung Gugat Cerai setelah Tahu Faktanya

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang perempuan di Provinsi Hunan, Tiongkok, menggugat cerai suaminya setelah sang suami membawa bayi ke rumahnya.

Ternyata sang suami secara diam-diam menggunakan jasa ibu pengganti demi memiliki cucu.

Dikutip dari Sanook.com Minggu (27/7/2025), kisah ini pertama kali dilaporkan oleh South China Morning Post dan stasiun televisi Henan TV, yang menyebutkan bahwa peristiwa mengejutkan tersebut terjadi pada bulan September 2022, di Kota Yiyang, Provinsi Hunan.

Perempuan bermarga Guo, berusia 53 tahun, pulang dari tempat kerja dan mendapati pemandangan tak biasa di rumahnya.

Seorang wanita asing tengah menggendong seorang bayi perempuan di dalam rumahnya.

Wanita tersebut mengaku bahwa bayi itu adalah hasil hubungannya dengan suami Nyonya Guo.

Ia juga menyebut bahwa dirinya dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga.

Keterangan ini membuat Guo langsung curiga dan marah, menyangka suaminya telah berselingkuh dan memiliki anak di luar pernikahan.

Namun, kenyataan yang diungkapkan sang suami justru jauh lebih mengejutkan.

Suami Guo, yang tidak disebutkan namanya dalam laporan, mengaku bahwa bayi perempuan itu bukan hasil perselingkuhan.

Ia menjelaskan bahwa dirinya telah menyewa seorang agen untuk mencarikan ibu pengganti, yang kemudian melahirkan bayi tersebut.

Lebih parahnya, ia juga mencuri kartu identitas istrinya untuk mengurus akta kelahiran sang bayi.

Dalam dokumen resmi, sang suami terdaftar sebagai ayah, sedangkan Guo secara tidak sah dicatat sebagai ibu kandung.

Alasan suami Guo melakukan tindakan tersebut berkaitan dengan keinginannya memiliki cucu.

Ia dan istrinya diketahui memiliki satu orang anak perempuan yang kini berusia 29 tahun.

Namun, sang anak telah menyatakan tidak ingin menikah maupun memiliki anak. Hal ini memicu kekhawatiran sang ayah akan punahnya garis keturunan keluarga.

“Keputusan putri kami berarti saya tidak akan pernah menjadi kakek. Jadi untuk apa saya membesarkannya? Dalam budaya tradisional Tiongkok, tidak memiliki keturunan dianggap tidak berbakti,” ujar suami Guo, seperti dikutip dari laporan media.

Yang membuat Guo semakin geram adalah kenyataan bahwa suaminya tidak menunjukkan penyesalan atas tindakan ilegal dan tidak bermoral tersebut.

Bahkan, ia menyatakan niat untuk mengulangi proses serupa demi mendapatkan anak laki-laki sebagai cucu.

“Anak perempuan ini sehat dan menggemaskan. Jika memungkinkan, saya akan mencari ibu pengganti lagi untuk bayi laki-laki,” ujarnya.

Pernyataan tersebut membuat Guo sangat marah hingga memutuskan untuk menggugat cerai. Ia menyatakan bahwa ia merasa telah dikhianati, tidak hanya secara emosional, tetapi juga secara hukum dan moral.

“Saya marah luar biasa. Saya tidak bisa hidup bersama orang seperti dia lagi. Saya akan menceraikannya,” tegas Guo.

Sementara itu, putri pasangan tersebut juga menyatakan kemarahan dan ketidaksetujuannya terhadap keputusan ayahnya.

Ia menyebut tindakan ayahnya sebagai sesuatu yang konyol dan tidak masuk akal, serta menyatakan keyakinannya bahwa sang ayah tidak akan mampu merawat bayi itu sendirian.

Ia juga mengungkapkan kekhawatirannya terkait dampak hukum yang mungkin muncul di kemudian hari, terutama jika kedua orang tuanya resmi bercerai.

Status bayi tersebut yang secara hukum tercatat sebagai anak dari pasangan Guo, bisa menimbulkan konflik tanggung jawab dalam pengasuhan.

Kasus ini memicu perdebatan luas di media sosial Tiongkok mengenai praktik ibu pengganti yang secara hukum dilarang di negara tersebut. Banyak warganet mengecam tindakan sang suami yang dinilai egois dan melanggar privasi serta hak istrinya.

(cr31/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan