Berita Viral

Sedih Nasib 4 Anak Astri Gustina, Lihat Ibunya Ditikam Serma Tengku Dian, Jasadnya Duduk di Kursi

Astri dibunuh oleh suaminya sendiri yang juga merupakan anggota TNI berinisial Serma TDA, di Jalan Pasar Besar, Desa Sei Semayang

Facebook Serma Tengku Dian
ISTRI DIBUNUH - Kolase foto Serma Tengku Dian Anugerah dan istrinya Astri Gustina Ayu Yolanda. Seorang prajurit TNI Angkatan Darat (AD) bernama Serma Tengku Dian Anugerah diduga membunuh istrinya bernama Astri Gustina Ayu Yolanda di kediamannya, Jalan Pasar Besar, Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang, Rabu (23/7/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Empat anak Astri Gustina Ayu Yolanda (35) menjadi saksi mata saat ibu mereka ditikam hingga tewas oleh ayah kandungnya sendiri, oknum TNI berpangkat Sersan Mayor (Serma) Tengku Dian Anugerah, Rabu (23/7/2025) pagi, di Deliserdang, Sumatera Utara.

Keluarga berharap Kodam I/Bukit Barisan dapat memperhatikan masa depan keempat anak Astri yang masih kecil dan telah kehilangan sosok ibu sekaligus tulang punggung keluarga.

Astri dibunuh oleh suaminya sendiri yang juga merupakan anggota TNI berinisial Serma TDA, di Jalan Pasar Besar, Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, pada Rabu (23/7/2025) pagi.

"Almarhumah meninggalkan 4 orang anak yang masih kecil-kecil dan butuh biaya sekolah serta segala macamnya. Kami harap diperhatikan oleh instansi terkait," ujar Muhammad Fadhil, abang ipar Astri, sambil menahan tangis, Kamis (24/7/2025).

Fadhil melanjutkan, yang lebih menyakitkan lagi, Astri ditikam oleh Serma TDA dengan sangkur di hadapan anaknya yang masih kecil.

FAKTA PEMBUNUHAN ISTRI TNI- (KIRI) Serma Tengku Dian Anugerah. (KANAN) Astri Gustina Ayu Yolanda. Sebelum pembunuhan, korban Astri Gustina Ayu Yolanda (35) dan Serma Tengku Dian sudah pisah rumah selama tiga lantaran tak kuat menjadi korban KDRT
FAKTA PEMBUNUHAN ISTRI TNI- (KIRI) Serma Tengku Dian Anugerah. (KANAN) Astri Gustina Ayu Yolanda. Sebelum pembunuhan, korban Astri Gustina Ayu Yolanda (35) dan Serma Tengku Dian sudah pisah rumah selama tiga lantaran tak kuat menjadi korban KDRT (FACEBOOK/astri.gustina.5)

"Hasil keterangan dari rumah sakit, ada 12 tusukan. Yang paling parah di leher," kata Fadhil.

Astri dan Serma TDA diketahui telah menjalani rumah tangga selama 13 tahun.

Fadhil menambahkan, selama hidupnya, Astri dikenal sebagai istri yang tidak banyak tingkah.

"Saya sebagai ipar melihat, korban ini orangnya gak banyak tingkah, gak neko-neko, dan saya lihat korban gigih mencari makan dengan berjualan dimsum sampai tengah malam," ujar Fadhil.

"Bahkan Astri ini tidak pernah mengeluh dengan kondisinya," sambungnya.

Sebelumnya diberitakan, keluarga Astri juga berharap agar oknum TNI Serma TDA dijatuhi hukuman seberat-beratnya karena telah menghabisi nyawa istrinya sendiri.

Harapan tersebut disampaikan oleh Muhammad Fadhil (42), abang ipar korban, saat diwawancarai wartawan di rumah duka yang berada di Jalan Danau Lau Tawar, Gang Duyung, Lingkungan IV Sumber Karya, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, Sumatera Utara.

"Kami berharap agar pelaku dihukum dengan seberat-beratnya. Adik kami telah meregang nyawa, kami berharap dia (pelaku) dihukum begitu," ujar Fadhil, Rabu (23/7/2025).

Detik Mencekam

Warga sekitar mengaku mendengar teriakan minta tolong dari rumah korban.

Ketika mendatangi lokasi, mereka menemukan Astri dalam kondisi bersimbah darah.

"Saya lihat di lokasi korban ini sudah duduk di kursi lemas, berdarah di pintu samping. Yang saya lihat lukanya di dada kirinya," ujar Siska, salah satu tetangga korban.

Polisi Militer telah mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian, termasuk kursi plastik bersimbah darah dan senjata tajam yang digunakan pelaku.

Siska, tetangga seberang rumah lokasi kejadian, menceritakan peristiwa berdarah tersebut terjadi kurang lebih pukul 07:30 WIB.

Saat itu ia sedang memasak di dapur, tiba-tiba mendengar suara jeritan minta tolong.

Ketika dilihatnya, suara minta tolong berasal dari mertua korban atau ibu dari terduga pelaku.

Siska tak langsung ke lokasi. Cuma suaminya yang mendatangi lokasi kejadian.

"Saya lagi memasak mendengar mertuanya teriak. Karena saya lagi masak, tidak saya tinggal, dan suami yang menyeberang," kata Siska, Rabu (23/7/2025).

Tak lama berselang, Siska memutuskan datang ke lokasi kejadian.

Saat itulah dia melihat korban, Astri Gustina Yolanda terduduk di kursi plastik bersimbah darah, tepat di samping rumah sebelah kiri.

Astri diduga mengalami luka tusuk di bagian kirinya dan beberapa bagian lainnya.

Kemudian, korban juga terlihat lemas seperti tak sadarkan diri.

"Saya lihat di lokasi korban ini sudah duduk di kursi lemas, berdarah di pintu samping. Yang saya lihat lukanya di dada kirinya," ujarnya.

Amarah Keluarga

Astri Gustina Ayu Yolanda (35) meninggalkan empat anak yang kini menjadi piatu.

Jenazahnya telah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Jalan Wahidin, Sumber Mulyo Rejo, Kecamatan Binjai Timur.

Tragedi ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar, sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya menangani isu kekerasan dalam rumah tangga secara serius.

Keluarga Astri Gustina Ayu Yolanda berharap, Serma Dian dihukum yang seberat-beratnya karena telah menghabisi nyawa istrinya sendiri.

Hal ini disampaikan oleh Muhammad Fadhil (42) abang ipar korban saat diwawancarai wartawan di rumah duka yang berad di Jalan Danau Lau Tawar, Gang Duyung, Lingkungan IV Sumber Karya, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, Sumatera Utara.

"Kami berharap agar pelaku dihukum dengan seberat-beratnya. Adik kami telah meregang nyawa, kami berharap dia (pelaku) dihukum begitu," ujar Fadhil, Rabu (23/7/2025). 

Namun saat ditengah-tengah sesi tanya jawab dengan keluarga korban, oknum personel TNI memberhentikan sesi wawancara yang dilakukan wartawan.

"Dipanggil pak Mardianto," ujar seorang oknum TNI.

Wartawan sudah menjelaskan, jika akan menyelesaikan wawancara terlebih dahulu. 

Tak lama berselang seorang pria berpangkat Mayor berinisial M, menggandeng Fadhil untuk menjauh dari wartawan. 

"Aku capek diintervensi kayak gini bang, gas aja terus pemberitaannya," ujar Fadhil saat kembali menemui wartawan.

"Di RSUD Djoelham juga tadi gitu. Saya diintervensi jangan foto dan video lah. 

Terus dipaksa untuk menandatangani surat pernyataan tidak melakukan autopsi.

Cuma tadi hanya melakukan autopsi luar," sambungnya.

Menuru Fadhil pria yang berpangkat Mayor itu, diduga merupakan paman dari Serma Dian. 

"Itu pamannya. Padalah kami sudah memberitahu paman pelaku ini.

Udah mau kami laporkan pelaku karena suka main tangan itu,"ujar Fadhil.

Fadhil mengatakan, Astri pun tewas usai ditusuk suaminya Serma Dian dengan sangkur. 

Setelah itu ia langsung meninggalkan lokasi kejadian. 

Selanjutnya, korban dibawa warga ke RSUD Djoelham Binjai.

"Korban dibunuh menggunakan sangkur dan korban mengalami luka sayat dibagian tangan, dua luka bacok di bagian kepala, satu tusukan di perut mengenai hulu hati, dan dua tusukan di pinggang.

Yang pastinya ada sekitar 9-15 tusukan yang mendarat di tubuh Astri,"ujar Fadhil.

Astri merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Ia kini dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jalan Wahidin, Sumber Mulyo Rejo, Kecamatan Binjai Timur, Sumut.

Sebelumnya, Kapolsek Medan Sunggal Kompol Bambang Gunanti Hutabarat mengatakan, pihaknya turut melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Informasi yang kita terima dari masyarakat bahwa betul kejadian. 

Berdasarkan informasi tadi kita melakukan olah TKP kemudian selanjutnya berkoordinasi dengan Kodam I Bukit Barisan,"kata Kompol Bambang, Rabu (23/7/2025).

Pelaku, Serma TNI Tengku Dian Anugerah merupakan anggota TNI aktif yang berdinas di BA Provost Denmadam I Bukit Barisan, sebuah satuan yang bertanggung jawab atas penegakan disiplin di lingkungan TNI.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved