Berita Internasional
Pengantin Wanita Kabur pada Malam Pertama, Murka Ditipu Suami dan Mertua soal Mahar
Viral di media sosial pengakuan pengantin wanita kabur pada malam pertamanya.
Penulis: Istiqomah Kaloko | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com – Viral di media sosial pengakuan pengantin wanita kabur pada malam pertamanya.
Pengantin wanita tersbeut baru menyadari bahwa dirinya telah tertipu oleh pria yang baru saja ia nikahi dan seluruh keluarganya, yang ternyata menutupi kondisi ekonomi serta memanipulasi pemberian mahar.
Dikutip dari Eva.vn Jumat (25/7/2025), perempuan berusia 30 tahun tersebut merupakan ibu tunggal dari seorang anak perempuan berusia lima tahun.
Ia pernah menikah sebelumnya, namun bercerai saat sang anak baru berusia dua tahun. Sejak itu, ia membesarkan putrinya sendirian dan tidak buru-buru mencari pasangan baru.
Ia sempat dekat dengan beberapa pria, namun tidak ada yang cocok hingga akhir tahun lalu, saat ia bertemu dengan seorang pria dalam pesta ulang tahun temannya.
Menurut pengakuannya, pria itu tampan, sopan, dan terlihat mapan. Ia merasa nyaman karena pria itu juga menerima statusnya sebagai ibu tunggal tanpa mempermasalahkan masa lalunya.
Bahkan, sang pria sempat bertemu dengan anaknya dan membawanya bermain ke rumah keluarga. Semua tampak baik dan normal, sehingga perempuan itu yakin bahwa ia akhirnya menemukan sosok suami yang tepat.
Setelah tujuh bulan menjalin hubungan, tanpa sekalipun bersentuhan fisik, perempuan itu mengutarakan keinginannya untuk menikah. Tak disangka, pria tersebut langsung menyetujui dan segera meminta orang tuanya datang melamar secara resmi.
Pada hari lamaran, keluarga pria datang membawa mahar berupa sepuluh batang emas. Pihak keluarga juga menjanjikan akan segera mencari hari baik untuk menyelenggarakan pernikahan.
Perempuan itu mengaku sangat senang. Ia bahkan menjual lima batang emas dari mahar yang diberikan untuk membantu orang tuanya menyiapkan pesta pernikahan.
Sisanya digunakan untuk membeli perlengkapan dan mengajak anaknya berlibur sebelum acara pernikahan. Ia tak menyimpan kekhawatiran karena yakin suaminya berasal dari keluarga berada dan akan memberikan kehidupan yang layak.
Namun kenyataan pahit mulai terkuak hanya dua hari setelah pernikahan, saat ia mulai tinggal di rumah keluarga suami. Ia baru mengetahui bahwa rumah mewah lima lantai yang sering ditunjukkan suaminya selama berpacaran hanyalah rumah sewaan.
Bukan hanya soal rumah, ibu mertuanya juga langsung menagih kembali sepuluh batang emas yang diberikan saat lamaran, dengan alasan emas itu hanya pinjaman dari orang lain dengan bunga tinggi. Ia diminta untuk segera mengembalikan agar tidak dibebani bunga yang terus berjalan.
Kaget dengan permintaan tersebut, perempuan itu menolak dan mengatakan bahwa emas itu adalah mahar sah yang diberikan oleh keluarga pria.
Namun sang ibu mertua berdalih bahwa suaminya yang mengajukan pinjaman atas nama pribadi, dan kini karena mereka telah menikah, maka kewajiban itu menjadi tanggung jawab bersama.
Tak hanya itu, ia juga dilarang membawa anak kandungnya untuk tinggal bersama. Ibu mertua beralasan rumah mereka sempit dan tidak layak untuk dihuni oleh empat orang. Ia pun menyarankan agar sang anak tetap tinggal di rumah neneknya saja.
Padahal sebelumnya, keluarga pria telah menyetujui bahwa anak itu akan dibawa ikut tinggal setelah menikah.
Merasa tertipu dan dikhianati, perempuan itu mencoba mengadu, namun hanya mendapat jawaban dingin.
Ia juga mulai melihat sisi lain dari suaminya yang selama ini tersembunyi. Sang suami ternyata sepenuhnya dikendalikan oleh ibunya.
Mulai dari pakaian, makanan, hingga siapa yang boleh ditemui, semua ditentukan oleh sang ibu. Bahkan di malam pertama mereka, ibu mertuanya ikut tidur di kamar mereka dengan membawa bantal sendiri.
Puncak kekagetannya terjadi saat ia bertanya mengapa suaminya selama pacaran tidak pernah menyentuhnya. Jawaban sang suami membuatnya terdiam.
“Ibu tidak menyuruhku memegang tanganmu, jadi aku tidak melakukannya,” ucapnya.
Merasa hidupnya akan hancur untuk kedua kalinya, perempuan itu dilanda dilema. Ia ingin kabur, tapi takut mengecewakan orang tuanya.
Ia takut mereka tak kuat menerima kenyataan bahwa ia bercerai untuk kedua kalinya. Namun di sisi lain, setiap hari anaknya dan orang tuanya terus menanyakan kapan anak itu bisa dibawa tinggal bersama, padahal ia sendiri belum tahu harus tinggal di mana dan bagaimana menghadapi kenyataan ini.
Cerita ini menjadi viral di forum-forum daring Vietnam, menuai simpati banyak warganet yang mengkritik keras manipulasi dalam rumah tangga dan tekanan terhadap perempuan, terutama mereka yang datang dengan status ibu tunggal.
Banyak yang menilai bahwa kisah ini adalah pelajaran tentang pentingnya keterbukaan dan kejujuran dalam membangun rumah tangga, serta bahaya dari pencitraan sosial yang menyesatkan.
(cr31/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Pinjam Uang Puluhan Juta untuk Modal Nikah, Pria Ini Ditinggal Kabur Istri 3 Hari setelah Pernikahan |
|
|---|
| Ditinggal Suami demi Wanita Lain, Seorang Istri Balas Dendam dengan Menikahi Ayah Si Selingkuhan |
|
|---|
| Pamer Kekasihnya yang Hamil di Ruang Sidang, Mantan Suami Syok setelah Dengar Balasan Mantan Istri |
|
|---|
| Mantan Pacar Istri Beri Hadiah Emas dan Nyanyi di Pernikahan, Pengantin Pria Murka |
|
|---|
| Suami Ceraikan Istri Hamil seusai Reuni, Curiga Anak Mirip Mantan, Menyesal setelah Tahu Faktanya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Penipuan-Modus-Pernikahan_berita-viral-internasional_.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.