Berita Viral
Terbongkar Kebohongan Kopda Basarsyah, Cerita Fakta Setoran Uang, Peragakan Posisi Tembak Korban
Selain itu kebohongan Kopda Bazarsah lainnya adalah posisi saat menembak Britu Anumerta Ghalib.
TRIBUN-MEDAN.com - Terungkap dalam persidangan, bahwa Kopda Bazarsah ternyata bukan memberikan uang setoran judi sabung ayam secara langsung ke Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto tetapi kepada seorang oknum polisi berpangkat Bripka.
Selain itu kebohongan Kopda Bazarsah lainnya adalah posisi saat menembak Britu Anumerta Ghalib.
Yang mana sebelumnya terdakwa mengaku menembak Ghalib dengan posisi tiarap.
Ketua Majelis Hakim Pengadilan Militer Kolonel CHK (K) Fredy Ferdian Isnartanto di persidangan bertanya kepada terdakwa apakah mengenal AKP Anumerta Lusiyanto, Senin (14/7/2025).
"Kenal dengan Kapolsek AKP (Anumerta) Lusiyanto?," tanya ketua Majelis Hakim.
"Saya tidak kenal dan belum pernah bertemu kapolsek, tau wajahnya cuma lewat foto profil di WA, yang kenal itu Lubis, " kata Bazarsah.
Lalu hakim kembali bertanya apakah benar ada penyerahan langsung uang Kapolsek, tetapi terdakwa mengaku tidak kenal.
Terdakwa menjawab bukan diserahkan secara langsung, tapi melalui anggota polisi bernama Bripka F.
"Penyerahan uang langsung itu bukan ke Kapolsek yang mulia, tapi ke Bripka F setelah itu kami baru ditelpon Kapolsek," katanya.
Menanggapi hal tersebut, kuasa hukum keluarga korban Putri Maya Rumanti mengatakan, dari keterangan terdakwa Bazarsah di persidangan hari ini menunjukkan adanya kebohongan terdakwa dalam rekonstruksi sebelumnya.
"Keterangan terdakwa tidak jujur, terbukti saat rekonstruksi dia bilang menembak Ghalib posisi tiarap.
Faktanya di persidangan ini terungkap kalau dia sambil jongkok tadi sudah diperagakan," ujar Putri setelah sidang.
Tak hanya itu, dari awal terdakwa mengaku menyerahkan yang setoran itu langsung ke Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto.
Ternyata selama ini uang tersebut bukan diserahkan langsung ke Kapolsek.
"Dari hasil penyelidikan dan fakta persidangan yang jadi ucapan terdakwa banyak bohong.
Awalnya mengakui datang langsung menemui Kapolsek, faktanya yang menerima oknum siapa Bripka R atau siapa tadi F ya.
Itu kan mestinya dari awal terbukti yang menerima bukan Kapolsek, kenapa dari awal bilang Kapolsek," tuturnya.
Keterangan terdakwa ini mematahkan dugaan publik yang menganggap Kapolsek menerima uang setoran.
"Publik juga bisa melihat. Tidak ada Kapolsek menerima setoran, tadi sudah dikatakan ya sama terdakwa.
Kan awalnya dia ngaku dia dan Lubis menyerahkan uang ke Kapolsek. Ternyata Bripka itu yang menerima, tapi kami juga tidak tahu benar atau tidak menerima," katanya.
Dari apa yang digali oleh Majelis hakim dan Oditur militer dari terdakwa di persidangan hari ini Putri merasa puas.
Tinggal saat ini keputusan ada di Majelis hakim ketika memberikan vonis.
"Kami netral saja karena masing-masing pihak sudah sesuai sama jalurnya, kami puas.
Tinggal majelis hakim yang bisa menilai. Banyak perbuatan dia mulai dari senjata api sampai kebohongan yang dia lakukan," tutupnya.
(*/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Disindir PSI soal Nenek-nenek Puluhan Tahun Jabat Ketum Partai, PDIP: Jokowi Jilat Ludahnya Sendiri |
|
|---|
| PEKERJAAN Insanul Fahmi yang Diisukan Selingkuh dengan Inara Rusli, Punya Usaha Katering di Medan |
|
|---|
| TERPESONA Seragam dan Pistol, Wanita Asal Tuban Ditipu Polisi Gadungan, Rugi Rp 170 Juta |
|
|---|
| RIZKI Kiper Bandung yang Bohongi Ibunya Demi ke Kamboja, Akhirnya Tiba di Indonesia, Menangis Nyesal |
|
|---|
| POTRET Rizki Tiba di Indonesia, Sempat Heboh Diduga Jadi Korban TPPO Kamboja, Nangis Peluk Keluarga |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/basarsyah-sidang-tribunmedan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.