Berita Viral

Susno Duadji Curigai Sosok Ini, Terekam CCTV di Depan Kamar Kos Arya Daru: Insya Allah Terungkap

Adanya keterlibatan pihak ketiga dalam kasus tewasnya Arya Daru Pangayunan disebut Komjen Pol Purn Susno Duadji sangat patut untuk dicurigai . 

youtube channel Kompas TV
DIPLOMAT MUDA TEWAS: Mantan Kabareskrim Susno Duadji turut mengurai analisa terkait sebab kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan pada Selasa (8/7/2025). Susno menyoroti momen Daru buang sampah setelah tiba di kosan pada Senin (7/7/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Turut menganalisa kejanggalan kasus kematian Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan, eks Kabareskrim, Komjen Pol Purn Susno Duadji

Pada Selasa (8/7/2025), seperti diketahui, Arya Daru meninggal dunia dalam kondisi kepala terlilit lakban di dalam kamar indekosnya di Menteng, Jakarta Pusat.

Adanya keterlibatan pihak ketiga dalam kasus tewasnya Arya Daru Pangayunan disebut Komjen Pol Purn Susno Duadji sangat patut untuk dicurigai . 

ARYA DARU TEWAS - Rekaman CCTV detik-detik penemuan jasad ahli Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan di dalam kamar indekosnya di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).
ARYA DARU TEWAS - Rekaman CCTV detik-detik penemuan jasad ahli Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan di dalam kamar indekosnya di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025). (Tangkapan layar Youtube Kompas TV)

Selain itu, Susno juga menyoroti adanya rekaman CCTV memperlihatkann dua orang berdiri di depan kamar Daru tampak tak terlihat kaget saat pertama kali melihat kondisi korban.

Diketahui, penemuan jasad Daru pertama kali diungkap oleh penjaga kosan bernama Siswanto pada Selasa (8/7/2025) sekira pukul 07.40 Wib.

"Setiap orang yang berdekatan dengan korban sebelum korban meninggal itu semuanya harus dicurigai, namun kita tidak boleh memvonis bahwa dialah pelakunya, tetapi harus dicurigai," ujar Susno Duadji, dilansir dari Youtube KompasTV, Jumat (11/7/2025).

Meski begitu kata Susno, penyidik harus fokus memeriksa banyak hal.

Termasuk sidik jari hingga ponsel milik korban.

"Kecurigaan itu nanti dibuktikan dari hasil pemeriksaan, kalau yang berpengalaman dia akan membaca gerak tubuh, berbicara, sikap dan Insya Allah terungkap, hp ada, CCTV ada, istri, saksi yang mengetahui, dan mendobrak yang diperiksa akan terungkap," kata Susno.

Selain itu juga, Susno ikut menangkap gerak-gerik Daru sebelum ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan.

Ternyata delapan jam sebelum ditemukan tak bernyawa, Daru masih sempat tertangkap kamera CCTV masih dalam kondisi hidup.

Dalam rekaman CCTV Daru terlihat baru pulang ke kosan sekira pukul 23.23 Wib pada Senin 7 Juli 2025.

Lalu selang satu menit kemudian, Daru keluar kamar kosan sembari menenteng plastik hitam diduga sampah.

Di momen itu Daru masih mengenakan pakaian lengkap yakni kemeja hitam dikancing dan celana panjang hitam.

Lalu dua menit kemudian, Daru kembali berjalan menuju kamar kosan.

Namun saat hendak ke kamarnya, terlihat ada perbedaan di pakaian Daru.

Tampak Daru membuka semua kancing kemejanya sehingga dadanya terlihat.

Sambil memegangi kemejanya itu, Daru pun masuk ke kamarnya.

Namun, angle dari CCTV itu tak mengarahkan ke pintu kos korban.

Susno pun menyoroti momen saat Daru buang sampah.

Susno meminta agar polisi bisa menganalisa dugaan apakah ada orang lain yang masuk ke kamar Daru saat Daru buang sampah.

Sebab rekaman CCTV tidak merekam tepat di depan kamar Daru.

"Misalnya dia ada membuang sampah, masuk lagi, adakah orang lain yang masuk ke situ sekian jam setelah dia buang sampah? karena waktu membuang sampah dia masih hidup, berjalan masuk," kata Susno.

Puluhan tahun berpengalaman di kepolisian, Susno menjelaskan soal perbedaan kematian wajar dan tidak wajar.

Untuk kasus Daru, Susno mengkategorikannya sebagai tewas tak wajar.

Diketahui, akses kunci kos-kosan diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan, hanya ada satu.

Kamar korban menggunakan sistem penguncian digital berbasis kartu akses sehingga hanya Arya sendiri yang memegang akses tersebut.

Namun, Susno menilai segala kemungkinan bisa terjadi untuk mengungkap apakah padanya pembunuhan.

"Sebelumnya bisa didapat, termasuk misalnya alat masuk ke pintu menggunakan kartu digital, bukan berarti bahwa yang mempunyai kartu itu pemilik kamar, karena kartu-kartu digitar itu bisa diset dengan kartu lain, jadi segala kemungkinan ada,"

Disisi lain, Susno memaklumi sikap Polri yang hingga kini belum memberikan update terbaru terkait kasus Arya Daru Pangayunan lantaran masih dalam tahap penyelidikan.

"Saya yakin Polri telah memeriksa semua dan mana yang paling memungkinkan dari sekian banyak praduga," tandasnya.

 Kronologi Ditemukan

Sebelumnya, penemuan jasad Arya Daru berawal dari telepon istri.

Istri korban yang berada di Yogyakarta menelepon penjaga indekos tempat ADP tinggal. Akhirnya kamar dibuka paksa oleh warga dan pengelola tempat tinggal tersebut.

"Setelah dicek dan diketuk tidak dibuka, akhirnya kamar dibuka paksa. Di dalam ditemukan korban dalam kondisi sudah meninggal,” tutur Kapolsek Menteng Komisaris Rezha Rahandhi, Selasa (8/7/2025).

Terkait kematian diplomat muda tersebut, polisi telah menyita sejumlah rekaman CCTV di sekitar lokasi, termasuk dari perangkat yang menggunakan memory card dan sistem Articoder. 

Rezha menambahkan, istri korban saat ini tengah dalam perjalanan dari Yogyakarta ke Jakarta.

“Kerabatnya sudah ada di sini, istrinya masih perjalanan. Mungkin masih di pesawat,” ujarnya.

Kapolsek Menteng mengatakan, informasi mengenai status korban sebagai PNS Kemlu diperoleh dari sejumlah saksi di tempat kejadian perkara (TKP). 

"Tapi saya tidak bisa memastikan apakah korban merupakan diplomat atau bukan,” ujar Rezha. 

Menurut Rezha, korban merupakan warga asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kepala Dililit Lakban

Saat ditemukan, korban berada di dalam kamar kos dalam kondisi tewas dengan bagian kepala dibungkus lakban. Meski begitu, pihak kepolisian belum dapat memastikan penyebab kematian kasus mayat dililit lakban tersebut. 

“Belum dipastikan (pembunuhan), saya juga tidak bisa bilang bukan. Karena tidak ada tanda-tanda kekerasan, tidak ada barang yang hilang. Kami masih selidiki,” ucap Rezha.

Polisi menyebutkan, kondisi kamar korban saat ditemukan dalam keadaan terkunci dari dalam. Tak ada tanda-tanda kerusakan pada pintu maupun jendela.

“Tidak ada kerusakan sama sekali. 

Bahkan dari hasil visum luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” katanya.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved