Berita Internasional

Amarah Berujung Maut, Suami Tersulut Emosi dan Tembak Istri hingga Tewas, Pernikahan 31 Tahun Kandas

Diselimuti kemarahan yang membabi buta, Tony secara impulsif meraih senjata api dan melepaskan tembakan ke arah Kathleen.

|
Penulis: Randy | Editor: Randy P.F Hutagaol
eva.vn
SUAMI BUNUH ISTRI: ilustrasi korban pembunuhan. Tersulut amarah sesaat, pria ini menembak istrinya, kemudian melaporkan perbuatannya ke 911. 

TRIBUN-MEDAN.com - Sebuah kisah kelam mencuat dari Terry, Mississippi, Amerika Serikat, menjadi pengingat pahit tentang bagaimana amarah sesaat bisa menghancurkan ikatan yang telah terjalin puluhan tahun.

Pernikahan berusia 31 tahun antara Tony Morris (67) dan Kathleen Morris (64) berakhir tragis ketika Tony menembak istrinya hingga tewas pada 26 Agustus 2024.

Insiden maut ini, seperti dilaporkan WLBT, bermula dari pertikaian rumah tangga di kediaman pasangan Morris.

Diselimuti kemarahan yang membabi buta, Tony secara impulsif meraih senjata api dan melepaskan tembakan ke arah Kathleen.

Wanita malang itu pun ambruk, tak berdaya, dan mengeembuskan napas terakhirnya di lokasi kejadian.

Setelah tindakannya yang mengerikan, Tony Morris menghubungi 911 dan melaporkan perbuatannya.

Deputi Kantor Sheriff Hinds County segera tiba di tempat kejadian, menemukan Kathleen sudah tak bernyawa dengan luka tembak di tubuh bagian atas.

Penyelidikan mengungkapkan bahwa pasangan ini sebenarnya telah berpisah dan sedang dalam proses perceraian, menambah dimensi kesedihan pada tragedi ini.

Vonis Seumur Hidup dan Peringatan Keras

Kasus ini pun bergulir ke pengadilan.

Jaksa Wilayah Hinds County Jody E. Owens II mengumumkan bahwa juri Hinds County telah menjatuhkan vonis bersalah terhadap Tony Morris atas pembunuhan berencana tingkat pertama terhadap Kathleen. 

Akibat perbuatannya, Tony Morris dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, menjalani sisa hidupnya di bawah pengawasan Departemen Pemasyarakatan Mississippi.

Jaksa Wilayah Owens dengan tegas menyatakan, "Sesaat kemarahan mengakhiri pernikahan 31 tahun dan merenggut nyawa. Kathleen Morris kehilangan nyawanya di saat eskalasi yang seharusnya tidak pernah terjadi."

Ia menekankan bahwa kasus ini adalah contoh nyata betapa cepatnya kekerasan dapat melumpuhkan akal sehat.

"Ini mengapa pencegahan sama pentingnya dengan penuntutan. Sebagai sebuah komunitas, inilah mengapa kita harus menciptakan ruang bagi orang-orang untuk meminta bantuan, dan sistem pendukung yang merespons sebelum kekerasan menjadi akibatnya."

(mag/novi kanaya/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved