Berita Internasional

Tak Bisa Menahan Emosi, Suami Tampar Istri saat Bersalin di Depan Tenaga Medis

Sebuah insiden mengejutkan terjadi di ruang bersalin sebuah rumah sakit, seorang suami menampar istrinya yang tengah berjuang melahirkan anak pertama

TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
SUAMI TAMPAR ISTRI: Ilustrasi bersalin. Suami dan istri cekcok di ruang bersalin di hadapan para tenaga medis, Rabu (9/7/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Sebuah insiden mengejutkan terjadi di ruang bersalin sebuah rumah sakit, seorang suami menampar istrinya yang tengah berjuang melahirkan anak pertama mereka.

Peristiwa ini tak hanya menghebohkan ruang persalinan, tetapi juga memicu perdebatan luas di media sosial setelah kisahnya dibagikan oleh sang istri.

Dikutip dari Eva.vn abu (9/7/2025), peristiwa ini bermula ketika Lily (nama samaran), seorang ibu muda yang tengah menjalani proses persalinan dengan induksi, mengalami reaksi yang sangat kuat terhadap obat yang diberikan.

Dalam kondisi kesakitan luar biasa, Lily mulai menangis, menjerit, bahkan memohon kepada suaminya, A Phong, untuk membawanya pulang dan mengatakan tak ingin melahirkan lagi.

Meskipun A Phong berusaha menenangkan istrinya, situasi semakin memanas.

Lily mulai melontarkan kata-kata kasar, memaki suaminya sebagai pria tak berguna dan mengungkit masalah lama dalam rumah tangga mereka.

Puncaknya, Lily melayangkan tamparan kepada A Phong di depan dokter, perawat, dan pasien lain yang berada di ruang tersebut.

Tak mampu lagi menahan emosi, A Phong secara refleks membalas dengan tamparan keras ke wajah Lily.

“Kamu mau ngapain lagi? Bisa nggak berhenti bikin keributan?” teriak A Phong .

Suasana ruang bersalin seketika hening. Para tenaga medis dan pasien lainnya terdiam menyaksikan insiden tersebut.

Setelah kejadian, pihak rumah sakit memutuskan untuk segera melakukan operasi caesar.

Operasi berlangsung sukses, dan baik ibu maupun bayi dalam keadaan sehat.

Namun, luka emosional antara pasangan tersebut tak semudah disembuhkan.

Setelah keluar dari rumah sakit, Lily memilih kembali ke rumah orang tuanya bersama bayinya dan memutuskan seluruh komunikasi dengan suaminya.

A Phong telah beberapa kali datang untuk meminta maaf, namun ditolak.

Lily kemudian membagikan kisahnya ke media sosial, yang langsung viral dan menimbulkan perdebatan sengit di kalangan warganet.

Sebagian besar netizen mengecam tindakan A Phong sebagai bentuk kekerasan dalam rumah tangga.

Banyak yang mendukung keputusan Lily untuk meninggalkan suaminya, menyebut bahwa tidak ada pembenaran atas kekerasan terhadap perempuan, apalagi dalam kondisi melahirkan.

“Istri sedang dalam kondisi paling lemah, lalu dipukul suaminya. Itu bukan laki-laki sejati,” tulis salah satu komentar.

Namun, sebagian netizen juga menyampaikan simpati kepada A Phong.

Mereka menilai bahwa tekanan emosional dan psikologis saat proses melahirkan bisa memicu reaksi yang tidak terkontrol, bahkan dari suami yang biasanya sabar.

“Laki-laki juga manusia, punya batas sabar. Jangan cuma istri yang boleh marah-marah,” kata seorang warganet.

Selain itu, muncul pula pendapat netral yang menilai bahwa keduanya turut bertanggung jawab.

Lily memang sedang dalam kondisi sulit, namun mengungkit masa lalu dan melakukan kekerasan fisik bukanlah hal yang tepat.

Di sisi lain, A Phong seharusnya tetap menjaga kontrol, meskipun dalam situasi emosional yang ekstrem.

(cr31/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved