Berita Deli Serdang Terkini
Janda Miskin di Deli Serdang Ini Tetap Bersyukur meski Tinggal di Rumah yang Atapnya Sudah Hancur
Seorang janda bersama anaknya tinggal di sebuah rumah yang kondisinya sangat memprihatinkan di Desa Tanjung Morawa B
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN
RUMAH RUSAK: Sulisnawati warga miskin di Tanjung Morawa ketika berada di dalam rumahnya yang kondisinya memperihatinkan, Rabu (9/7/2025). Saat ini Sulisnawati bersyukur masih bisa menempati rumah milik warga Jakarta ini.
TRIBUN-MEDAN. com, LUBUKPAKAM - Seorang janda bersama anaknya tinggal di sebuah rumah yang kondisinya sangat memprihatinkan di Desa Tanjung Morawa B Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Janda tersebut bernama Sulisnawati (52) dan anaknya bernama Halif Nugraha (14). Bertahun-tahun mereka tinggal di rumah yang bagian atapnya sudah hancur.
Kehidupan mereka ini pun sempat viral di media sosial. Saat itu ada warga yang mengunggah kondisi rumahnya ini di media sosial. Setelah itu baru kemudian Pemerintah Desa setempat berkunjung ke rumahnya untuk melakukan perbaikan.
"Iya orang Desa sudah datang dan katanya mau diperbaiki katanya. Tadi pagi datang dan ini jam 2 siang mau datang lagi untuk menebang pohon bambunya dulu," ujar Sulisnawati ketika ditemui di kediamannya, Rabu (9/7/2025).
Untuk bertemu dengan Sulisnawati, diawal www.tribun-medan.com sempat terlebih dahulu bertanya-tanya dengan beberapa orang. Namun nggak banyak orang yang mengenal dirinya di lingkungan ini. Hal ini lantaran rumah yang ditempatinya itu berada di kawasan tertutup pergudangan yang bagian depannya dibuat gerbang dengan pintu seng yang sudah berkarat dan tinggi. Pintu gerbang itu digembok dan hanya ada lubang kecil dibuat untuk berkomunikasi dari luar.
Sulisnawati termasuk orang yang memegang kunci pintu gerbang seng ini. Posisi pintu gerbang hanya berjarak sekitar 5 meter dari aspal Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) kawasan Tanjung Morawa atau di depan kantor PLN Tanjung Morawa. Sebelum tiba di rumah Sulisnawati terlebih dahulu akan melewati bangunan rumah yang dijadikan gudang sedotan pipet.
"Ya saya juga kalau malam jaga-jaga di sini jugalah," kata Sulisnawati menyambut kedatangan www.tribun-medan.com.
Dari cerita Sulisnawati, sudah lebih 14 tahun dirinya tinggal di rumahnya itu. Diakui kalau rumah sebenarnya bukan miliknya, ia hanya mendapat izin untuk menempati saja tanpa membayar apapun. Pemiliknya merupakan seorang perempuan yang tinggal di Jakarta.
"Dulu dibangun cantik ini, waktu itu masih ada suamiku. Tapi beberapa bulan setelah anak si Halif ini lahir, meninggal karena sakit. Meninggalnya ya di rumah ini. Kalau orang yang punya rumah baik sekali, mau ngirimin aku duit. Bersyukur kali lah aku karena kakak yang punya tanah ini orangnya baik," ucap Sulisnawati.
Pantauan www.tribun-medan.com, rumah yang ditinggali Sulisnawati dan anaknya ini pada bagian sampingnya terdapat pohon bambu besar yang tidak terawat. Dahan pohon bambu itu sampai lengket ke bagian atap-atap rumah. Kondisinya inilah yang membuat seng rumah Sulisnawati menjadi rusak.
Untuk ukuran rumahnya sekitar 6 x 7 meter yang terbuat dari bata bata tanpa plaster di bagian luar. Untuk bagian dalam sudah diplaster namun belum seluruhnya. Rumah memiliki 2 kamar tidur dan 1 ruang dapur dan 1 kamar mandi.
Rumah juga dibangun dengan cor besi dibagian samping dan atas. Karena sering kebanjiran bagian dalam rumah tampak berantakan. Ruang tamu rumahnya juga dipenuhi pakaian-pakaian yang menumpuk. Di bagian dalam rumah juga ada seng bekas yang katanya baru akan digunakan apabila sedang turun hujan malam hari. Lemari yang dimiliki juga sudah lapuk terlihat di dalam rumah.
Hanya ada tapak sekitar 2 meteran bagian ruang tamu yang bisa digunakan oleh Sulisnawati dan anaknya buat tidur dan sholat. " Ya seperti inilah, kalau seng rumah ini nggak langsung rusak seperti ini. Bertahap dia, ada kurang lebih 4 sampai 5 tahunlah baru seperti ini," ucap Sulisnawati.
Untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, Sulisnawati juga menunggu panggilan dari orang-orang yang mengenalnya untuk membantu masak apabila ada hajatan. Ia bersyukur dikasih keahlian pandai memasak sehingga bisa membantu kehidupan ekonominya. Disebut ia sebenarnya memiliki 2 orang anak dan yang satu lagi sudah bekerja merantau.
"Anak pertama kerja merantau, mau juga ngirim tapi ya seberapalah itupun untuk uang sekolah adiknyalah. Kami berdua saja malam di sini. Alhamdulillah lah kami berdua diberi kesehatan. Kalau malam supaya jangan digigitin nyamuk ya pakai lotion anti nyamuklah," sebut Sulisnawati.
Ia mengaku karena bagian rumahnya juga masih hutan, ia pernah didatangi ular yang besar pada malam hari. Beruntung ular tidak sampai masuk ke rumahnya. " Kalau selama ini alhamdulillah Bantuan dari Desa seperti BLT pun ya dapat juga. Saya sering juga ikut pengajian dan ke rumah dinas Pak Camat. Mulai dari Camat masih Pak Tumanggor (Sekda Deli Seddang sekarang) saya kenal," katanya.
(dra/tribun-medan.com)
Berita Terkait: #Berita Deli Serdang Terkini
| Akhirnya Kasat Lantas Polresta Deli Serdang, AKP Resti Buka Suara Soal Dugaan Calo SIM, Sebut Hoax |
|
|---|
| Belum Genap 2 Bulan Jabat Kepala Bapenda Deli Serdang, Ini Cara David Cegah Penyelewengan Pajak |
|
|---|
| Siap-siap Oknum Nakal di Bapenda Dipenjara, Pemkab Deli Serdang Kasih Data Modus Korupsi ke Kejari |
|
|---|
| Kabag Ops dan Kasat Lantas Polresta Deli Serdang Dimutasi, Ini Sosok Penggantinya |
|
|---|
| Kejari Deli Serdang Tangani Kasus Jual Beli Jabatan di Disdik, Kursi Kepsek Dipatok hingga 40 Juta |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Sulisnawati-warga-miskin-di-Tanjung-Morawa-tinggal-di-rumah-tak-layak-huni_.jpg)