Indonesia Sentra League U-16 Nasional, SSB Cadika Raih Pemain Terbaik dan Top Skor

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sekolah Sepakbola (SSB) Cadika berhasil menorehkan prestasi membanggakan di Kejuaraan Indonesia Sentra League U-16 putaran Nasional tahun 2025, yang berlangsung di Lembang, Jawa Barat. 

Sebagai perwakilan Sumatra Utara, SSB Cadika berhasil meraih gelar juara 3 setelah mengalahkan tim asal DKI Jakarta dengan skor telak 4-0. Tak hanya meraih peringkat ke-3, Pemain SSB Cadika juga ikut memboyong penghargaan pemain terbaik yang diraih oleh M. Ridho dan topskor James. 

Kepala Sekolah SSB Cadika, Yudhi Ramanda mengucapkan puji syukur dengan raihan prestasi ini. Namun, menurutnya SSB Cadika sangat layak masuk final pada ajang ini. 

"Alhamdulillah pencapaian yang pertama, yang luar biasa, walaupun targetnya memang sebenarnya layaknya di final. Tapi ya memang rezekinya sampai di sini dulu. Karena tim ini lama di Medan. Sudah lama mereka dipersiapkan, mereka sering juara di Medan," ungkap pria yang akrab disapa Rama tersebut kepada Tribun Medan, Rabu (9/7).

Namun, lanjutnya, raihan prestasi ini sudah sesuai target yang diapungkan sejak awal. Apalagi, dua pemainnya berhasil membawa penghargaan yang sangat membanggakan. 

"Ya hasil ini sudah sesuai dengan target di awal, memang awalnya di sampai semifinal dulu. Tapi yang membuat kita luar biasa itu top skornya dan pemain terbaiknya dari Sumut SSB Cadika," katanya. 

Ia juga mengatakan bahwa raihan gelar juata ketiga ini menjadi bukti kerja keras pemainnya dalam latihan maupun dalam pertandingan. Karena, tim SSB Cadika U-16 ini sudah digembleng dalam latihan sejak dua tahun lalu. 

"Kalau tim usia 16 tahun ini sudah saya pegang dua tahun. Memang selama dua tahun ini mereka di press latihan pagi-sore mengikuti turnamen di mana-mana makanya saya berani membawa mereka ke event nasional," tuturnya. 

Dengan pencapaian ini, Rama tak ingin berpuas diri begitu saja. Ia bertekad akan terus meningkatkan pembinaan pemainnya, sehingga SSB Cadika bisa terus menyumbangkan prestasi untuk Kota Medan, maupun Sumut. 

"Ya target ke depannya biar anak-anak lebih giat berlatih, terutama adik-adiknya (kelompok usia dibawah 16 tahun), karena segala sesuatunya tidak ada yang instan," ujarnya. 

Baca juga: Bawa 35 Pemain, Akademi Utamasia Ikuti LaLiga Youth Tournament

Rama berharap pencapaian ini tidak membuat pemainnya larut dalam euforia kemenangan. Menurutnya, karir pemainnya yang berada U-16 masih sangat panjang. Sehingga, ia menekankan agar pemainnya tetap berlatih dan berjuang, agar kelak bisa bermain di level profesional dengan tin besar. 

"Kalau kita sifatnya SSB pembinaan. Saya sudah sampaikan kepada anak-anak, nanti di usia 17 dan 18 mereka tidak di SSB lagi, harus terus menjalani program yang sudah saya ajarkan, agar sepak bolanya tidak menghilang. Karena kebiasaan anak-anak umur 17-18 tahun itu mereka tidak tahu arah," ungkapnya. (cr29)

Tak Menyangka
TERKAIT penghargaan top skor dan pemain terbaik yang diperoleh punggawanya, Rama mengaku tidak nyangka. Baginya dua penghargaan ini sangat sulit untuk diraih, mengingat persaingan yang sangat ketat dari berbagai daerah. 

"Enggak nyangka, dari beberapa provinsi, dari anak didik saya langsung pemain terbaik dan top skor," ujarnya. 

Oleh karena itu, ia meminta kepada dua pemain terbaiknya agar tetap rendah hati dan konsisten latihan. 

"Yang selalu saya tekankan jangan pernah ada rasa sombong, tidak ada pemain bola yang istimewa, yang bagus di usia 18 tahun ke bawah, kalau sudah mendapatkan tim profesional baru bisa dibilang bagus," pungkasnya. (cr29/Tribun-Medan.com)