Wanita Diduga Tewas Diracuni Mertua dan Saudara Suaminya, Berawal dari Gagal Penuhi Mahar Pernikahan

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang wanita diduga diracun hingga meninggal dunia oleh mertuanya.

Kejadian mengenaskan ini diduga terjadi karena wanita tersebut tidak memenuhi tuntutan mereka untuk mahar pernikahan.

Dilansir dari India Today, Kamis (26/6/2025) kejadian ini diketahui terjadi di Bihar, India.

Berdasarkan pengaduan yang diajukan oleh keluarga wanita yang meninggal tersebut, korban menikah pada tahun lalu.

Korban menikah dengan kekasihnya yang dikencaninya selama beberapa bulan.

Setelah ia menikah dengan suaminya, mereka tinggal bersama orang tua dari pihak laki-laki.

Beberapa hari setelah resmi menikah, sikap kedua mertuanya tidak pernah mencurigakan.

Korban mengatakan ia bebas melakukan apa pun di rumah mertuanya, dan memiliki makanan yang melimpah.

Tetapi kebahagiaan dan ketenangan itu hanya bertahan beberapa hari saja.

Korban mengaku sikap kedua mertuanya tiba-tiba berubah menjadi dingin.

Ia juga menilai suaminya tidak mencintainya lagi.

Mereka cukup sering bertengkar karena hal-hal kecil yang tidak penting.

Tetapi orang tua korban menasehatinya untuk bertahan dan sabar dengan suami beserta mertuanya.

Korban sering mengeluh bahwa kehidupan rumah tangganya tidak bahagia, bahkan ia cukup sering menginap di rumah orang tuanya.

Hanya saja setiap korban pulang ke rumah orang tuanya, suaminya menjemputnya untuk pulang ke rumah.

Lalu beberapa bulan yang lalu, korban mengadu bahwa dia mengalami kekerasan fisik dari mertuanya.

Korban mengatakan ibu mertuanya menyiram air dan beberapa makanan ke wajahnya.

Ia mengatakan mertuanya mengeluh tentang tuntutan mahar yang tidak dipenuhi.

"Sebelum menikah, mereka menuntut sepeda motor sebagai tambahan mahar pernikahan," ucap saudara perempuan korban.

"Tetapi kami tidak bisa memenuhi tuntutan tersebut karena sudah tidak memiliki uang lagi."

"Kedua belah pihak keluarga sempat berdebat sebelum upacara pernikahan."

"Lalu setelah para tetua mendamaikan kedua belah pihak, mereka tidak lagi menuntut tambahan mahar berupa sepeda motor," lanjutnya.

"Mereka mengatakan sudah cukup puas dengan mahar yang sebelumnya sudah kami berikan."

"Tetapi saudara saya menceritakan beberapa bulan sebelum ia meninggal dunia, kedua mertuanya menyinggung perihal mahar tersebut."

"Mereka merasa kesal karena kami tidak membawa cukup mahar di hari pernikahan."

Tetapi korban bertahan tinggal di rumah kedua mertuanya karena suaminya selama ini membela dan mendukungnya.

Keluarga korban pun tidak merasa khawatir lagi dan percaya suami korban bisa menjaganya dengan baik.

"Ternyata dugaan kami salah. Pada hari kejadian, mertuanya menjemputnya dari rumah kami dan membawanya kembali ke rumah mereka."

"Mereka mengatakan ingin merawat korban karena kondisi kesehatannya yang memburuk."

"Kami mengizinkan mereka membawa saudara perempuan saya pulang ke rumah mereka."

"Itu menjadi penyesalan terbesar di hidup saya. Karena ia diberi racun, dan setelah itu ia meninggal."

Petugas kepolisian mengatakan kasus telah didaftarkan berdasarkan pasal-pasal yang relevan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana India dan Undang-Undang Larangan Mahar.

Laporan tersebut dilayangkan terhadap suami korban, ibu mertua, tiga saudara laki-lakinya, dan saudara perempuannya.

Enam orang tersebut dikabarkan menghilang dan kabur dari kediamannya.

Keluarga korban berharap keenam orang tersebut segera ditemukan dan diperiksa kepolisian.

(cr19/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan