VIDEO
Aliran Sungai Gunung Sinabung Jadi Pilihan Baru Wisata di Kabupaten Karo
Mulai dari wisata alam dan buatan, masih menjadi primadona bagi wisatawan apalagi saat musim libur seperti libur anak sekolah.
Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Satia
TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Berbicara tentang wisata di Kabupaten Karo, tentunya tidak ada habisnya.
Keindahan alam dan udara yang sejuk membuat wisatawan dari berbagai daerah seakan betah berlama-lama menghabiskan waktu di salah satu dataran tinggi Sumatera Utara ini.
Mulai dari wisata alam dan buatan, masih menjadi primadona bagi wisatawan apalagi saat musim libur seperti libur anak sekolah.
Selain bebrrapa lokask wisata yang sudah mainstream, banyak juga saat ini wisatawan yang mencari tau lokasi baru untuk bisa dikunjungi saat berlibur ke Kabupaten Karo.
Salah satunya yang kini menjadi incaran bagi wisatawan, ialah aliran sungai Lau Borus yang berhulu di kawasan Gunung Sinabung.
Setelah beberapa tahun terakhir Gunung Sinabung tak menunjukkan peningkatan aktivitas yang berarti, banyak wisatawan yang sudah mulai kembali mengeksplorasi tempat-tempat eksotis di sekitar kaki Gunung Sinabung.
Aliran sungai yang berada di kawasan Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat ini sudah beberapa waktu terakhir menjadi pilihan lain bagi wisatawan yang sedang berlibur ke Kabupaten Karo. Terlebih, di masa perkembangan jaman dimana media sosial menjadi salah satu sarana membuat suatu lokasi seperti aliran sungai Lau Borus ini cepat populer, hingga menyebar luas di masyarakat.
Meskipun daerahnya yang masih cukup terbatas untuk bisa diakses menggunakan kendaraan roda empat, namun sampai saat ini sudah cukup banyak wisatawan terutama muda-mudi yang berkunjung ke sana dengan menggunakan sepeda motor. Namun begitu, wisatawan yang membawa serta keluarganya juga tak jarang penasaran dan ingin langsung datang ke lokasi tersebut.
Seperti yang diungkapkan oleh Rahmat, salah satu wisatawan yang ditemui di lokasi ini mengungkapkan ia baru pertama kali datang ke sungai yang kini sudah mulai menjadi objek wisata baru tersebut. Pria asal Kota Medan ini mengaku, tau lokasi ini dari kerabatnya yang langsung mengajaknya ke sana saat berkunjung.
"Awalnya kami ke sini ke rumah saudara karena anak-anak liburan sekolah, terus diajak main-main ke sini. Baru pertama inilah tau lokasinya," ujar Rahmat, Kamis (26/6/2025).
Di lokasi ini, memang saat ini telihat masih belum ada fasilitas pendukung seperti halnya yang ada di lokasi objek wisata. Namun, aliran sungai dengan air jernih dan sejuk, serta hamparan material bekas erupsi dan gagahnya panorama Gunung Sinabung sudah membuat wisatawan takjub dan menjadi pengalaman baru berlibur ke Karo.
"Biasa kan kita paling cuma liburan itu jalan-jalan ke Berastagi sama tempat lainnya. Ini jadi satu pengalaman baru lah bang, bisa kita lihat lagi Gunung Sinabung ini dari dekat sambil bisa main air," katanya.
Sebagai informasi, daerah ini sempat masuk ke lingkaran zona merah bahaya dampak aktivitas Gunung Sinabung. Namun, mengingat aktivitas vulkanik yang cenderung menurun beberapa waktu terakhir pihak dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah merevisi zona merah di lingkaran Gunung Sinabung seluas 2 KM. Serta radius 3,5 KM, khusus untuk sektoral selatan-timur. (mns/tribun-medan.com)
| Anggota DPRD datangi RSUD Tanjungbalai, Klarifikasi Kasus Dugaan Pemukulan |
|
|---|
| Gawat! Ngaku Anak Kasat Narkoba Polrestabes Medan, Pria Palak Penjaga Kedai Aceh di Tembung |
|
|---|
| Mahasiswa Protes Penyegelan Rektorat Universitas Tjut Nyak Dhien oleh Ahli Waris |
|
|---|
| Ahli Waris Segel Rektorat Universitas Tjut Nyak Dhien, Klaim Tanah Milik Keluarga |
|
|---|
| Seorang Pendaki Gunung Sibayak Alami Hipotermia, Ranger: Cuaca Buruk! |
|
|---|