Kevin Diks Akhirnya Sampai di Copenhagen, Sempat Tertahan di Qatar saat Iran Serang Pangkalan AS

TRIBUN-MEDAN.com - Bek Timnas Indonesia, Kevin Diks akhirnya sampai di Copenhagen setelah sempat tertahan di Qatar saat Iran serang pangkalan militer Amerika Serikat.

Kevin Diks hampir 24 jam terjebak di Doha, Qatar. Namun ia memberi kabar terbaru kondisinya itu.

Dalam unggahan eksklusif Instagram pribadinya @kevindiks2, Kevin Diks menulis, 'finally' yang artinya 'akhirnya'.

Unggahan selanjutnya, Kevin Diks menyebut ini menjadi perjalanan yang paling gila yang pernah ada.

Baca juga: Nova Arianto Panggil 34 Pemain ke TC Timnas U-17 Indonesia Gelombang Ke-2 Menuju Piala Dunia U-17

“Perjalanan paling gila yang pernah ada, tetapi sangat senang bahwa kami aman di Kopenhagen,” tulis Kevin di Instagramnya @kevindiks2.

Sebelumnya, Kevin Diks sempat mengabarkan situasi genting ketika serangan terjadi.

Terlihat dari postingan di Instagram Story, Kevin Diks tengah berada di Hamad Internasional Airport, Qatar.

Posisinya itu terlihat dari lokasi yang tertera dalam unggahannya.

Kevin Diks lantas mengaku mendengar suara ledakan yang berasal dari rudal kiriman Iran.

Baca juga: SOSOK Kevin Diks Pemain Timnas Indonesia Berpeluang Jadi Kapten Borussia Muenchengladbach

 "Guys, kami sekarang ini berada di Doha dan baru saja mendengar suara ledakan dari tentara Iran.

Kami akan terus memberikan perkembangan lebih lanjut," tulis Kevin Diks pada Selasa (24/6/2025) dini hari.

Namun dipantau dari akun Instagramnya, Kevin Diks belum memberikan perkembangan terbaru dari situasinya.

Ia hanya sempat mengabarkan jika wilayah udara Qatar sempat dibuka selama dua jam.

Baca juga: Piala Dunia Klub 2025 - Luis Enrique dan Bellingham Satu Suara, Mulai Tak Nyaman Kondisi Lapangan

Akan tetapi tidak ada kepastian soal jadwal penerbangan terbaru.

Penerbangan mungkin akan terlambat selama enam hingga tujuh jam.

Bahkan bisa jadi penerbangan menuju Eropa dibatalkan karena alasan keamanan.

"Wilayah udara dibuka untuk dua jam saat ini namun tidak ada seorang pun yang tahu hal yang bakal terjadi dengan penerbangan tiap orang. 

Entah saya akan mengalami keterlambatan penerbangan selama 6-7 jam atau malah penerbangan itu dibatalkan," kata Kevin Diks.

Dengan kondisi ini, Kevin Diks masih terjebak di Qatar dan belum bisa keluar dari negara tersebut.

Di kolom komentar unggahan terakhirnya, netizen beramai-ramai memberikan doa agar Kevin Diks dan keluarga diberi perlindungan.

"Kakak kevin & keluarga masih tertahan di doha? Aduhhh... Semoga sehat & bisa cepat pulang."

"Tetap aman ya Kak Kev dan keluarga."

"Kak kev dan keluarga hati2 selama masih tertahan di doha."

Iran Serang Pangkalan AS di Qatar

Sebelumnya diberitakan jika Iran membalas serangan udara Amerika Serikat dengan menggempur dua pangkalan militer AS di Timur Tengah.

Satu di Qatar dan satu lagi di Irak pada Senin (23/6/2026) malam waktu setempat atau Selasa (24/6/2025) dini hari Waktu Indonesia Barat (WIB).

Serangan ini menandai eskalasi baru dalam konflik antara Washington dan Teheran.

Pertikaian kedua negara memanas sejak AS menggempur tiga fasilitas nuklir utama Iran pada akhir pekan lalu, Sabtu-Minggu (21-22/6/2025).

Dalam laporan eksklusif CNN, disebutkan rudal-rudal Iran diarahkan ke Pangkalan Udara Al Udeid di Doha, Qatar.

Situs Al Ubeid merupakan fasilitas strategis milik AS yang selama ini menjadi pusat operasi regional di Timur Tengah.

Pangkalan kedua yang menjadi sasaran terletak di wilayah Irak.

Belum ada rincian lebih lanjut tentang lokasi pastinya.

Rusak Ringan, Tidak Ada Korban

Sumber militer AS yang tidak disebutkan namanya menyebutkan bahwa serangan ini menyebabkan kerusakan ringan pada infrastruktur, serta melukai beberapa personel.

Namun, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan hingga kini.

Mengingat situs nuklir mereka diserang oleh kekuatan asing

Pernyataan Gedung Putih

Tak butuh waktu lama, Presiden AS Donald Trump langsung memberikan pernyataan resmi dari Gedung Putih.

“Kami tidak mencari perang dengan Iran,” tegas Trump seperti dikutip dari ANI News.

Dalam pidatonya, Trump menyerukan semua pihak untuk menahan diri, termasuk Israel dan Iran.

“Kita tidak ingin krisis ini berubah menjadi konflik skala penuh."

"Kami siap berdialog kapan pun Iran membuka pintu diplomasi,” ujarnya.

Trump juga memperingatkan bahwa AS tetap akan mempertahankan kepentingan strategis dan keselamatan warganya di kawasan.

(Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News