Berita Viral

DIMINTA Trump Menyerah Tanpa Syarat, Pemimpin Iran Balas dengan Peluncuran Rudal Hipersonik Fattah-1

Diminta Presiden Donald Trump untuk Menyerah Tanpa Syarat, Pemimpin Tertinggi Iran Balas dengan Rudal Hipersonik Fattah-1 ke Israel

Editor: AbdiTumanggor
X
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei tidak hiraukan permintaan Presiden AS Donald Trump. 

Diminta Presiden Donald Trump untuk Menyerah Tanpa Syarat, Pemimpin Tertinggi Iran Balas dengan Rudal Hipersonik Fattah-1 ke Israel.

TRIBUN-MEDAN.COM - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei (86) membalas seruan Presiden AS Donald Trump dengan meluncurkan rudal hipersonik Fattah-1 ke Israel pada Rabu (18/6/2025) dini hari. 

Presiden Trump sebelumnya menuntut Iran untuk “menyerah tanpa syarat”.

Trump juga mengatakan, “Kami sekarang memiliki kendali penuh dan total atas langit di atas Iran.”

Ayatollah Ali Khamenei menegaskan Iran tidak akan menerima "perdamaian" “perang yang dipaksakan”.

Ali Khamenei juga memperingatkan AS, serangan apa pun (dari AS) di wilayahnya akan menimbulkan “konsekuensi serius yang tidak dapat diperbaiki”.

Dalam pernyataan Ali Khamenei yang disiarkan melalui televisi pemerintah, Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menyebutkan, “Gelombang ke-11 Operasi True Promise III dengan menggunakan rudal Fattah-1 telah dilakukan, mengguncang tempat-tempat perlindungan di Tel Aviv.”

Rudal hipersonik seperti Fattah-1 mampu melaju lebih dari lima kali kecepatan suara dan bermanuver di tengah penerbangan, sehingga sangat sulit dideteksi dan dicegat.

Selain rudal, Iran juga meluncurkan gerombolan drone ke wilayah Israel.

Namun, Militer Israel mengaku berhasil mencegat dua di antaranya di wilayah Laut Mati. 

Di sisi lain, Israel juga melancarkan serangan udara terhadap Ibu Kota Iran, Teheran, pada hari yang sama.

Israel menyebut target serangan adalah lokasi produksi senjata dan fasilitas yang digunakan untuk membuat sentrifugal, Rabu (18/6).

Militer Israel sebelumnya memperingatkan warga sipil untuk meninggalkan salah satu distrik di Teheran demi keselamatan.

Iran juga merespons dengan menyerukan warga Tel Aviv untuk bersiap menghadapi serangan.

Iran terus meluncurkan serangkaian rudal dan pesawat tak berawak ke Israel. 

Kedua negara pun saling serang hingga menyasar permukiman penduduk.

Dilaporkan Aljazeera, jumlah korban tewas akibat serangan Israel terhadap Iran telah meningkat menjadi lebih dari 240 orang, termasuk 70 wanita dan anak-anak. Sementara itu, lebih dari 24 orang tewas dalam serangan Iran terhadap Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu selalu mengulang pernyataan yang tak asing lagi: "Iran berada di ambang pengembangan senjata nuklir".

Sejak 1992, ketika Netanyahu berpidato di Knesset Israel sebagai anggota parlemen, ia secara konsisten mengklaim bahwa Teheran hanya tinggal beberapa tahun lagi untuk memperoleh bom nuklir.

"Dalam waktu tiga hingga lima tahun, kita dapat melihat bahwa Iran akan menjadi mandiri dalam kemampuannya mengembangkan dan memproduksi senjata bom nuklir," katanya saat itu. 

Pernyataannya itu kemudian dituangkan dalam bukunya tahun 1995, Fighting Terrorism.

Kini, lebih dari 30 tahun setelah peringatan pertamanya, Israel telah melancarkan serangan terhadap Iran dengan sebutan "operasi singa bangkit" pada Jumat (13/6).

Netanyahu menegaskan bahwa ancaman tersebut masih mendesak. "Jika tidak dihentikan, Iran dapat memproduksi senjata nuklir dalam waktu yang sangat singkat," katanya.

Ia juga mengisyaratkan jangka waktu 'operasi singa bangkit" ini bisa berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.

Menteri Jerman untuk Iran: Tidak ada kata terlambat untuk berunding

Sementara, Menteri luar negeri Jerman telah mengimbau para pemimpin Iran untuk memberikan jaminan yang dapat dipercaya bahwa Iran tidak berusaha membuat senjata nuklir dan menunjukkan kesediaan mereka untuk menemukan solusi yang dinegosiasikan karena meningkatnya kekhawatiran akan eskalasi militer lebih lanjut antara Iran dan Israel.

"Kami masih siap untuk menegosiasikan solusi. Namun, Iran harus bertindak segera... tidak ada kata terlambat untuk datang ke meja perundingan jika seseorang datang dengan niat yang tulus," kata Johann Wadephul dalam konferensi pers dengan mitranya dari Yordania.

Terpisah, Iran mengatakan pihaknya tidak lagi percaya pada AS dan sekutu Baratnya setelah serangan mendadak Israel minggu lalu. Padahal, kata Iran, serangan itu terjadi beberapa hari sebelum putaran perundingan nuklir berikutnya akan berlangsung.

Putin desak konflik Israel-Iran segera diakhiri, tawarkan mediasi 

Presiden Rusia Vladimir Putin telah berbicara melalui telepon dengan Presiden Emirat Mohamed bin Zayed Al Nahyan tentang krisis Israel-Iran, dengan kedua pemimpin menyatakan "keprihatinan yang mendalam" dan perlunya resolusi cepat, menurut kantor berita milik pemerintah Rusia TASS.

Selama panggilan tersebut, Putin menegaskan kembali kesediaan Rusia untuk membantu memediasi krisis dan memberi informasi terbaru kepada mitranya dari Emirat tentang percakapannya dengan para pemimpin regional lainnya, TASS melaporkan.

"Kami telah mendengar pernyataan yang sangat penting dari pemimpin tertinggi Iran. Setidaknya ada tiga pesan yang coba ia kirimkan kepada Amerika," tulis TASS 

Pertama, ia mengatakan (serangan awal Israel) terjadi ketika Iran terlibat dalam perundingan nuklir tidak langsung dengan AS dan tidak ada tanda-tanda tindakan militer atau tindakan keras dari Iran selama waktu tersebut.

Kedua, ia mengatakan bahwa Amerika harus tahu bahwa Iran tidak akan menyerah dan bahwa setiap intervensi militer Amerika akan mendatangkan kerusakan yang tidak dapat diubah.

Dan ketiga, ia mengatakan keterlibatan Amerika merupakan tanda kelemahan Israel. 

Ia juga memberikan pesan solidaritas kepada warga Iran yang menderita akibat serangan Israel.

Pejabat Rusia peringatkan bantuan AS ke Israel bisa mengganggu stabilitas Timur Tengah

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov telah memperingatkan bahwa bantuan militer langsung AS ke Israel dapat secara radikal mengganggu situasi di Timur Tengah, di mana perang udara antara Iran dan Israel telah berkecamuk selama enam hari.

Ryabkov dikutip oleh kantor berita Interfax yang mengatakan bahwa Rusia memperingatkan AS agar tidak memberikan bantuan tersebut kepada Israel, atau bahkan mempertimbangkannya.

Ia mengatakan bahwa Moskow sedang melakukan kontak dengan Israel dan Iran.

Pihak Iran telah lama mengatakan bahwa pangkalan mana pun dengan aset Amerika yang diluncurkan ke Iran akan dibalas.

Namun, ada lapisan lain dalam hal ini: potensi kebangkitan sekutu dan faksi Iran di sekitar kawasan tersebut.

Meskipun kelompok sekutu Iran telah menerima pukulan dalam beberapa bulan terakhir, termasuk serangan Israel di Lebanon, masih ada akar kelompok ini yang dapat dibangkitkan kembali.

Di Irak, pernah terjadi serangan oleh faksi-faksi yang bersekutu dengan Iran terhadap pangkalan-pangkalan dan konvoi logistik yang digunakan oleh AS. Hal ini dapat terulang jika Amerika lebih terlibat dalam perang ini. 

Ada kekhawatiran regional bahwa apa yang terjadi saat ini mungkin memiliki implikasi bagi masing-masing negara.

China Peringatkan AS

Terpisah, China juga mengkritik pendekatan yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang dianggap dapat memperburuk kondisi di Timur Tengah karena menggunakan ancaman terhadap Iran.

Diketahui belakangan, Presiden Trump terus melancarkan retorikanya terhadap Iran baik melalui keterangan pers maupun media sosial.

"Memanasnya kawasan Timur Tengah tidak menguntungkan siapa pun. Mengobarkan api, menggunakan ancaman dan memberikan tekanan tidak membantu meredakan situasi dan hanya akan memperburuk ketegangan dan memperluas konflik," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing pada Selasa (17/6/2025) waktu setempat. China pun menuduh Trump “menyiram bensin ke bara api”.

Sementara, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai “ancaman terbesar bagi keamanan kawasan.”

Amerika Serikat Siagakan Pesawat Bomber

Ketikan dari negara-negara mitra Iran ini muncul setelah Amerika Serikat (AS) menyiagakan empat unit bomber kelas berat B-52H Stratofortress di pangkalan Diego Garcia, Samudra Hindia, ketika perang Iran-Israel terus memanas dan memasuki hari keenam, Rabu (18/6/2025).

Diego Garcia merupakan  pangkalan yang disewakan Inggris kepada AS.

Dilansir dari AFP, pangkalan tersebut merupakan salah satu fasilitas militer utama AS di kawasan Asia-Pasifik.

Pangkalan itu dimanfaatkan sebagai pusat operasi untuk pesawat pengebom jarak jauh dan kapal perang selama perang di Afghanistan dan Irak.

Empat bomber B52H Stratofortress, yang mampu membawa senjata nuklir atau munisi pandu presisi lainnya, terlihat di landasan selatan Diego Garcia pada Senin (16/6/2025) pagi. 

Citra satelit yang disediakan oleh Planet Labs menunjukkan, sebuah pesawat angkut pasukan dan kargo C-17 Globemaster III juga berada di pangkalan tersebut, menurut analisis AFP.

Selain itu ada enam jet yang kemungkinan merupakan tanker pengisian bahan bakar udara KC-135.

Sebelumnya, AS mengerahkan pesawat tanker bahan bakar dan kapal induknya ke Timur Tengah.

Namun, masih belum jelas apakah AS akan terlibat langsung dalam perang Iran-Israel.

Dilansir dari CNN, lebih dari 30 pesawat tanker bahan bakar telah dikirim ke Timur Tengah dalam beberapa hari terakhir.

Jika Presiden AS Donald Trump memberi perintah untuk terlibat dalam perang Iran-Israel, tanker tersebut dapat digunakan untuk mendukung jet tempur Israel melawan Iran dengan kemampuan pengisian bahan bakar di udara.

AS juga mengerahkan gugus tempur kapal induk USS Nimitz dari Asia Tenggara pada Senin menuju Timur Tengah.

Di sana, kapal induk itu akan bergabung dengan USS Vinson yang sudah berada di Timur Tengah sebagai bagian dari penempatan sekitar tujuh bulan.

Baik Nimitz maupun Vinson ditenagai oleh dua reaktor nuklir.  Kedua kapal induk tersebut dapat membawa lebih dari 60 pesawat termasuk jet tempur siluman F-35, jet tempur F/A-18, jet perang elektronik EA-18, pesawat peringatan dini dan kontrol udara E-2, serta helikopter.

(*/Tribun-medan.com/Kompas.com/Tribunnews.com)

Baca juga: ESKALASI Israel-Iran, Rusia Waspadai Perang Nuklir, China Menghemat, Sri Mulyani Minta RI Siap-siap

Baca juga: CANGGIHNYA Rudal Hipersonik Fattah Iran, Berhasil Luluhlantakkan Kota Tel Aviv dan Wilayah Yerusalem

Baca juga: IRAN BOMBARDIR Tel Aviv dan Yerusalem, Israel Ingatkan Nasib Pemimpin Iran Seperti Saddam Hussein

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved