Berita Viral

DAHSYATNYA Letusan Gunung Lewotobi, Tinggi Kolom Abu Disertai Awan Panas Capai 10 Kilometer

Dahsyatnya Letusan Gunung Lewotobi Flores Timur, Tinggi Kolom Abu Capai 10 Km Disertai Awan Panas.

|
Editor: AbdiTumanggor
Tribun Flores
Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali meletus pada Selasa (17/6/2025). (Tribun Flores) 

Dahsyatnya Letusan Gunung Lewotobi Flores Timur, Tinggi Kolom Abu Capai 10 Km Disertai Awan Panas, Warga Satu Kecamatan Panik.

TRIBUN-MEDAN.COM - Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali meletus pada Selasa (17/6/2025).

Kolom abu teramati berwarna kelabu dan kemerahan dengan intensitas tebal ke arah utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, dan barat laut.

Warga Kecamatan Wulanggitang pamit akibat letusan ini. Bahkan warga desa yang jaraknya 5-7 kilometer dari lereng gunung turut mengungsi.

Delvis Henakin (30), warga Hokeng Jaya, Kecamatan Wulanggitang, mengaku panik karena letusan kali ini terasa lebih dahsyat dari sebelumnya. 

"Besar sekali dan kolom abunya tebal. Kami semua pada panik dan takut," ucapnya.

Warga lainnya dari Desa Hewa, Kecamatan Wulanggitang, Arsen Wepi (34), turut menceritakan dahsyatnya letusan Gunung Lewotobi Laki-laki ini.

"Dari Hewa terlihat jelas letusan abu panas. Kami semua terkejut, dengar suara gemuruh kuat sekali," ujar Arsen.

Arsen menerangkan, hujan abu disertai pasir dan kerikil mengguyur permukiman penduduk, membuat suasana berubah mencekam.

"Kerikil masih turun, kami semua baik-baik saja, hanya warga panik,"ujar Arsen.

Konrardus (34), warga Desa Watowara, Kecamatan Titehena, yang berada di Maumere, turut menyaksikan abu vulkanik membumbung tinggi.

"Dari wilayah Misir (Maumere) terlihat sangat jelas. Lewotobi Laki-laki erupsi lagi," katanya kepada wartawan.

Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali meletus pada Selasa (17/6/2025). (Tribun Flores)
Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali meletus pada Selasa (17/6/2025). (Tribun Flores)

Terpisah, Petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA), Yohanes Koli Soriwutun mencatat, letusan terjadi pukul 17.35 Wita.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dengan durasi lebih kurang 6 menit 53 detik.

"Erupsi disertai awan panas erupsi ke segala arah," ujar Yohanes dalam keterangannya, Selasa.

Dia melaporkan, erupsi ini menciptakan tinggi kolom abu teramati sekitar 10.000 meter atau 10 kilometer di atas puncak lebih kurang 11.584 meter di atas permukaan laut.

Saat ini, status gunung tipe strato volkano itu dinaikan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas). 

"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, dan barat laut. Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi sementara ini ± 6 menit 53 detik."

Warga diminta agar tidak melakukan apapun dalam radius 7 kilometer dan sektoral barat daya-timur laut 8 kilometer. 

Saat ini, warga Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, yang berada sekira 7 kilometer dari Lewotobi Laki-laki telah pergi mengungsi ke tempat aman.

"Warga pergi mengungsi ke Desa Nileknoheng, arah utara kampung. Di sana lebih aman," ujar Tony Tukan, perangkat Desa Pululera.

Abu panas disertai pasir dan kerikil melanda sejumlah Desa, seperti Desa Pululera, Waiula, Hewa, Pantai Oa, dan Ojan Detun.

Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Lewotobi Perempuan
Gunung Lewotobi Laki-laki berdempetan dengan Gunung Lewotobi Perempuan. (Istimewa)

Jejak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki

Gunung Lewotobi Laki-laki berdempetan dengan Gunung Lewotobi Perempuan.

Kedua gunung ini disebut gunung kembar aktif yang terletak di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

Gunung ini dianggap sebagai simbol pasangan suami-istri dan kesetiaan dalam budaya Lamaholot. 

Mengutip Jurnal Mitigasi Bencana Gunung Api Lewotobi Laki-laki Berbasis Kearifanlokal Masyarakat Desa Nawokote di Kecamatan Wulanggitang, Kab. Flores Timur, Mare, dkk., (2021), Kabupaten Flores Timur adalah salah satu kabupaten yang memiliki gunung api aktif bernama Gunung Lewotobi.

Gunung Lewotobi memiliki nama asli Ile Bele, yang berarti "Gunung Besar".

Menurut cerita rakyat, gunung ini diyakini sebagai nenek moyang dari kedua puncak tersebut.

Masyarakat Suku Puka masih melestarikan penghormatan terhadap Suku Tobi melalui ritual adat yang disebut Tuba Ile.

Dalam ritual ini, Suku Puka dan Suku Tobi memberikan sesajen kepada nenek moyang sebagai bentuk pengakuan atas hubungan sejarah yang terjalin antara kedua suku tersebut.

Oleh karena itu, Gunung Lewotobi bukan hanya sekadar fenomena alam, gunung ini merupakan simbol identitas budaya dan spiritual bagi masyarakat Flores Timur.
 
Kisah Gunung Lewotobi tidak hanya menjadi warisan budaya lokal, tetapi juga menggambarkan keunikan tradisi yang dimiliki oleh masyarakat sekitar yang turut menjaga identitas dan kekayaan budaya.

Kini, Gunung Kembar Lewotobi dikenal dengan aktivitas vulkaniknya yang terus-menerus.

Sejak abad ke-20, kedua puncak ini sering mengalami erupsi yang berdampak pada lingkungan dan kehidupan masyarakat sekitar.

Ahli vulkanologi John Seach mencatat bahwa Lewotobi adalah tipe gunung berapi andesit dengan letusan magmatik eksplosif.

Sejarah erupsi Gunung Lewotobi mencakup beberapa peristiwa signifikan:
 
Tahun 1932: Mulai menunjukkan aktivitas erupsi.

Tahun 1939: Terjadi letusan besar.

Tahun 1999: Letusan paling merusak dengan semburan lava dan kebakaran hutan.

(*/Tribun-medan.com/TribunFlores.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved