Bakti Nyata di Pelabuhan Tua, Kapolda Sumut Pimpim Layanan Kesehatan untuk Warga Belawan

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN-Bau asin laut menyambut pagi yang cerah di kawasan pelabuhan tua Belawan, Senin (16/6/2025).

Di balik deretan kontainer dan kapal tambat, sebuah gudang logistik berubah menjadi ruang harapan.

Polda Sumatera Utara menggelar Bakti Kesehatan dan Sosial sebagai bagian dari peringatan Hari Bhayangkara ke-79.

Lebih dari 2.000 warga tumpah ruah di Gudang BSA, Jalan Gabion, Senin pagi.

Mereka datang bukan untuk berdagang atau melaut seperti biasa, melainkan untuk memeriksa tekanan darah, mendapatkan sunat gratis, donor darah, bahkan sekadar menambal gigi yang telah lama sakit.

Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, memimpin langsung kegiatan ini. Ia menyapa warga, meninjau tenda-tenda layanan, dan tak segan memegang tangan para lansia penerima kursi roda.

“Polri ingin hadir lebih dekat, bukan hanya dalam tugas pengamanan, tapi juga dalam empati,” ujarnya singkat, sambil membantu seorang nenek menaiki kursi roda baru.

Warga seperti Mak Tariah, 63 tahun, yang datang sejak fajar bersama cucunya, merasa bersyukur bisa ikut serta.

“Sudah lama nggak periksa kesehatan. Alhamdulillah, ini gratis semua,” ujarnya dengan mata berkaca.

Di sisi lain, puluhan anak laki-laki tampak mengantre untuk mengikuti sunat massal.

Sementara itu, petugas medis berseragam lengkap dengan lencana Bhayangkara tampak sigap memeriksa paru-paru dan gigi para pengunjung.

Kegiatan juga tersambung dengan Zoom Meeting bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang memantau jalannya Bakti Kesehatan serentak di seluruh Indonesia.

Belawan menjadi salah satu titik penting, karena lokasinya yang menjadi simpul nelayan dan buruh pelabuhan.

Tidak hanya pelayanan medis, Polda Sumut juga membagikan ribuan paket sembako kepada keluarga kurang mampu.

Kehangatan dan keterlibatan seluruh unsur TNI AL, Forkopimda, hingga tokoh agama menggambarkan kolaborasi nyata antarinstansi demi kesejahteraan warga.

Menjelang siang, rombongan Kapolda meninggalkan lokasi. Tapi semangat pengabdian masih tertinggal di pelabuhan tua itu.

Warga terus berdatangan, antre dengan tertib, dan pulang membawa bukan hanya sembako, tetapi rasa dihargai.(Jun-tribun-medan.com).