Berita Viral

WANITA Ini Laporkan Mantan Pacar, Dianiaya di Kuburan Cina Gegara Akhiri Hubungan

Wanita muda melapor ke polisi setelah mendapatkan pengancaman dari mantan pacar. 

SRIPOKU/ANDYKA WIJAYA
LAPOR POLISI -- SA saat ditemui di kediamannya di Jalan Yasin Salmah AS Kelurahan 9 Ilir Kecamatan IT II Palembang, Sabtu (31/5/2025). Dia melaporkan mantan pacar yang sudah menganiayanya. 

TRIBUN-MEDAN.com - Wanita muda melapor ke polisi setelah mendapatkan pengancaman dari mantan pacar

Wanita inisial SA (23) diancam dibunuh mantan pacar gegara akhiri hubungan. 

Ia membuat laporan di Polda Sumsel, SA melaporkan MD mantan kekasihnya atas Pasal 351 KUHP Tentang Penganiayaan.

Ditemui di kediamannya, SA menceritakan penganiayaan yang dialaminya terjadi pada terjadi, Minggu (25/5/2035) sekitar pukul 21.30 WIB.

Bermula ketika MD menjemputnya di rumah untuk meminta penjelasan terkait hubungan asmara mereka yang kandas.

“Dia (terlapor-red) mantan saya, kami sudah dua tahun pacaran dan putus. Dia tidak terima, lalu menjemput saya di rumah untuk minta penjelasan. Saya disuruh naik mobil dan ikut dengannya,” kata SA, Sabtu (31/5/2025). 

Baca juga: ROY Suryo Sorot Logo UGM dan Huruf di Ijazah Jokowi, Tidak Identik dengan 3 Ijazah Teman Seangkatan

Baca juga: Bikin Geram, Dedi Mulyadi Ancam Masukkan Suporter Persikas ke Barak: Kamu Mengolok-olok

Kemudian, lanjut SA, dirinya diajak oleh terlapor di tempat kejadian perkara (TKP) pertama di Jalan Urip Sumoharjo Kelurahan 2 Ilir, Kecamatan IT II Palembang.

“Di sana, saya dianiaya, ditampar dua kali dan dipukul di lengan sebelah kanan satu kali Pak. Lalu, saya diajak ke lokasi kedua di Jalan Angkatan 66 Palembang,” katanya. 

Di lokasi kedua itulah, SA kembali dianiaya oleh terlapor dengan cara ditampar sebanyak tiga kali dan dipukul lagi di bagian lengan.

 Saat berteriak minta tolong, terlapor MD langsung memacu kendaraannya ke area Kuburan Cina Palembang.

“Saya disepikan di TKP tiga di kuburan cina. Saya ditampar lima kali, dipukul, dicekik dan kepala saya dibenturkan ke dinding mobil dengan keras. Di sana saya sempat diancam akan dibunuh kalau menjerit minta tolong dan melaporkan ke polisi,” jelasnya. 

Setelah melaporkan kejadian tersebut, dirinya berharap aparat kepolisian Polda Sumsel untuk segera menangkap pelaku.

Sebab, sampai saat ini dirinya mengalami trauma berat dan takut dengan ancaman dari terlapor.

“Harapan besar saya kepada Kapolda Sumsel, Dirkrimum, saya minta tolong tindaklanjuti laporan saya dan menangkap pelaku. Karena saya benar-benar takut dan trauma, karena kemarin sempat diancam akan dibunuh apabila saya melapor polisi,” harapnya. 

Kini laporan korban SA telah diterima oleh petugas piket SPKT Polda Sumsel dengan Surat Tanda Penerimaan Laporan Nomor : STTPL/B/700/V/2025/SPKT/Polda Sumatera Selatan. 

Tangis Isnandi Keliling Cari Ayahnya

Beginilah tangis Isnandi, pemuda yang berkeliling mencari keberadaan ayahnya, Nurahman.

Nurahman hilang dalam longsor Gunung Kuda Cirebon.

Sejak hilang pada Jumat (30/5/2025), Isnandi terus mencari keberadaan sang ayah namun nihil

Langkah kaki Isnandi (23) tampak lunglai saat menyusuri lorong RSUD Arjawinangun, Kabupaten Cirebon. Berjaket biru yang mulai kusam dan tas selempang yang lusuh, ia berjalan pelan, menahan sesak di dada. 

Matanya yang sembab masih berusaha menatap tegar ke depan.

Isnandi adalah anak pertama dari tiga bersaudara. 

Sejak Jumat (30/5/2025), ia berkeliling mencari kabar tentang sang ayah, Nurahman (46), yang hilang dalam tragedi longsor tambang batu Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang.

“Bapak saya kerja kuli angkut pasir dan batu. Sudah 25 tahun kerja begitu, dari pagi sampai sore,” kata Isnandi, Sabtu (31/5/2025). 

Di posko Ante Mortem Tim DVI Polda Jabar, Isnandi diperiksa petugas. Ia menyerahkan data dan menjalani tes DNA, berharap apa pun yang bisa membantu menemukan ayahnya.

“Tadi tes DNA, laporan orang hilang. Dari Jumat masih belum ketemu sampai sekarang,” ujarnya lirih.

Informasi simpang siur membuat hati Isnandi makin remuk. Beberapa orang bilang ayahnya ada di RSUD Arjawinangun, tapi saat ia mencari, nama Nurahman tak ada.

Isnandi tahu betul betapa beratnya pekerjaan sang ayah.

Setiap hari, Nurahman memikul karung demi karung pasir dan batu, berpindah dari satu mobil ke mobil lain.

Tak ada keluhan, tak ada istirahat panjang, hanya keringat yang selalu menetes demi menghidupi keluarga.

Kini, Isnandi hanya ingin satu hal agar ayahnya ditemukan.

Bagi Isnandi, pemakaman yang layak adalah wujud penghormatan terakhir untuk ayah yang sudah mengorbankan segalanya demi keluarga.

“Harapannya bisa diketemukan jasad bapak saya, supaya bisa kebumikan dengan layak,” ucapnya. 

Tim DVI Polda Jabar mendirikan posko di lokasi kejadian dan di RS Arjawinangun, Cirebon. Keluarga yang merasa kehilangan bisa mengubungi nomor 088 289 089 280.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved