Deli Serdang Terkini

Tanggapan FKUB setelah Wabup Deli Serdang Beri Klarifikasi soal Kabupaten Nahdliyin

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Deli Serdang ikut hadir mendampingi Wakil Bupati Deli Serdang, Lom Lom Suwondo.

|
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
LAKUKAN KLARIFIKASI: Wakil Bupati Deli Serdang, Lom Lom Suwondo mengklarifikasi ucapannya yang viral saat berhadapan dengan massa Al Washliyah yang melakukan aksi demo di Kantor Bupati Deli Serdang, Rabu (28/5/2025). Saat itu Lom Lom menyampaikan kalau Kabupaten Deli Serdang adalah Kabupaten Nahdliyin. 

TRIBUN-MEDAN. com, LUBUKPAKAM - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Deli Serdang ikut hadir mendampingi Wakil Bupati Deli Serdang, Lom Lom Suwondo ketika membuat video klarifikasinya atas ucapan Kabupaten Deli Serdang adalah Kabupaten Nahdliyin, Rabu (28/5/2025).

Saat itu juga hadir tokoh agama lain termasuk dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Deli Serdang.

Video klarifikasi dibuat di aula Cendana Kantor Bupati Deli Serdang

Ketua FKUB Deli Serdang, Waluyo ketika diwawancarai www.tribun-medan.com berharap agar Kabupaten Deli Serdang tetap adem ayem dan rukun damai.

Ia menganggap tidak ada yang keliru dari kalimat Kabupaten Nahdliyin karena berasal dari bahasa Arab yang artinya Cinta Damai. 

"Pandangan saya ini (bagus) klarifikasi, karena itu menyangkut Bahasa Arab. Sudah diberikan penjelasan tentang apa yang dikatakan Pak Wakil (Lom Lom Suwondo) tentang Nahdliyin. Ternyata oleh ahli Bahasa Arab yang kebetulan ada di MUI Buya basaruddin Lubis ternyata benar artinya, cinta damai itu artinya," kata Waluyo. 

Waluyo mengakui kalau Nahdliyin punya makna yang mendalam. Disampaikan dari cerita yang ia dapat kalau dulunya Lom Lom juga pernah sekolah mengaji.

Atas konflik yang saat ini masih terjadi antara Pemkab Deli Serdang dengan pihak Al Washliyah, Waluyo pun mengaku tidak mengerti permasalahannya. 

"Kalau itu saya nggak bisa komen. Saya kebetulan nggak ngerti permasalahannya tapi saran saya monggo (silahkan). Apapun masalah itu duduk bareng bicara bareng bareng, saya yakin bisa selesai," ucap Waluyo. 

Saat membuat video klarifikasi Lom Lom berbicara di tengah-tengah tokoh agama. 

"Saya sampaikan saya tidak pernah memiliki atau berniat atau memiliki ekspektasi apapun untuk mengadu domba dan melibatkan atau mengaitkan arti kata Kabupaten Nahdliyin kepada pihak manapun atau golongan manapun," ucap Lom Lom. 

Secara pribadi Lom Lom menerangkan menurut hematnya sesuai dengan keilmuan yang ia dapat dalam proses smengaji ia pahami kalimat Kabupaten Nahdliyin berasal dari Kalimat "Nahda" Bahasa Arab.

Jika diartikan sebagai kebangkitan dan kesejahteraan.

Dengan begitu ia menyampaikan ucapannya tersebut bisa diartikan Kabupaten Nahdliyin adalah Kabupaten yang cinta damai. 

"Terkait ucapan saya tersebut dapat menimbulkan multi tafsir dan interpretasi di tengah-tengah sosial masyarakat di Kabupaten Deli Serdang maupun di seluruh tanah air yang dapat mengakibatkan ketersinggungan elemen elemen tertentu, pihak pihak manapun terhadap ucapan saya saya ucapkan mohon maaf. Saya tak pernah berkeinginan untuk menyinggung pihak manapun," kata Lom Lom. 

Atas klarifikasinya ini, Lom Lom berharap dapat dipahami dan diterima oleh seluruh pihak yang ada.  

(dra/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved