Berita Viral
Disebut Andi Muawiyah Ramly 'Gubernur Lambe Turah', Dedi Mulyadi Bereaksi, Singgung Soal Janji
Dedi mengaku tidak ambil pusing dengan julukan tersebut. Bahkan, Dedi menyebut, tren saat ini banyak orang yang suka ikut-ikutan 'Lambe Turah'.
TRIBUN-MEDAN.com - Disebut Andi Muawiyah Ramly 'Gubernur Lambe Turah', Dedi Mulyadi bereaksi.
Ia menyinggung soal janjinya kepada masyarakat Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat itu pun merasa tak masalah jika disebut anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKB itu 'Gubernur Lambe Turah'.
Baca juga: Lirik Lagu Batak Dos Do Nangkokna Dohot Tuatna Dipopulerkan oleh Rajumi Trio
"Aing aya nu mere gelar deui anggota DPR, ka aing nyebutkeun 'Gubernur Lambe Turah'. (Ada lagi yang memberikan julukan kepada saya seorang anggota DPR. Dia menyebut saya sebagai 'Gubernur Lambe Turah'," kata Dedi dalam acara Abdi Nagri Nganjang Ka Warga Edisi 8 di Desa Panjalin Kidul, Kec. Sumberjaya, Kab. Majalengka, Rabu (21/5/2025) malam.
Dedi mengaku tidak ambil pusing dengan julukan tersebut. Bahkan, Dedi menyebut, tren saat ini banyak orang yang suka ikut-ikutan 'Lambe Turah'.
"Keun bae Aing mah disebut 'Gubernur Lambe Turah' ge, da rata-rata jelma sok hayang asup ka 'Lambe Turah'. (Tidak apa-apa saya dijuluki 'Gubernur Lambe Turah' karena saat ini rata-rata orang ikut 'Lambe Turah'," kata Dedi dengan santai dan tawa.
Baca juga: PBVSI Menggelar Kejuaraan Bola Voli Antarklub U-17 se-Kota Medan, Sebagai Ajang Penjaringan Atlet
"Bener teu? (Betul tidak)," tanya Dedi kepada ribuan masyarakat Majalengka yang hadir malam tersebut.
"Bener (Betul)," jawab masyarakat.
Menurut Dedi, julukan apapun kepadanya tidak penting. Dedi menyatakan yang lebih penting itu adalah janji politik dan program kerjanya sebagai gubernur dapat teralisasi dan cita-cita mensejahterakan masyarakat dapat terwujud.
"Edek dibere gelar gubernur naon wae ge teu penting, nu penting mah naon nu di janjikeun ka rakyat di wujudkeun. (Julukan apapun kepada saya tidak penting, yang penting janji saya kepada rakyat dapat terwujud," ujar Dedi.
"Betul tidak," tanya Dedi lagi dalam Bahasa Sunda ke masyarakat.
"Betul," jawab mereka.
Baca juga: ROY SURYO Cs Merasa Takut Setelah Dilaporkan Jokowi, Ngadu ke Komnas HAM, Ngaku Korban Kriminalisasi
Sebelumnya, Andi Muawiyah telah menyebut Dedi Mulyadi sebagai 'Gubernur Lambe Turah'. Awal mulanya Andi memberikan kritikan kepada Dedi.
Andi mengkritik Dedi Mulyadi yang tidak mengirimkan utusan dari Kormi Jawa Barat untuk hadir dalam acara Festival Olahraga Nasional (Fornas) yang digelar setiap dua tahun oleh Kormi. Pada tahun ini, Kormi akan menyelenggarakan Fornas yang ke-delapan di Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Kalau Pak Dedi Mulyadi, Gubernur Lambe Turah, macem-macem, dia mengatakan saya akan mengongkosi seluruh UMKM sepuluh juta, kalau dia bisa vasektomi. Masa untuk penyelenggaraan Kormi tidak bisa mengutus utusan?" kata Andi ketika rapat dengar pendapat bersama KORMI (Komite Olahraga Masyarakat Indonesia) pada Rabu (21/5/2025).
Baca juga: Oplos BBM Subsidi, Manajer-Supervisor SPBU di Medan Jalani Sidang Perdana
Ia juga membandingkan Dedi Mulyadi yang lebih memilih mengongkosi anak-anak nakal untuk dididik di barak militer.
"Masa dia bisa mengongkosi anak nakal untuk dididik di Kodam Siliwangi tapi untuk utusan Kormi ke NTB tidak mampu melakukan itu? Naif sekali gubernur ini, sangat naif. Makanya kita gugat di forum ini. 'Hey Pak Dedi silakan utus Kormi Jawa Barat ke NTB," ujarnya.
Profil Andi Muawiyah Ramly
Drs. H. Andi Muawiyah Ramly, M.Si adalah politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ia saat ini duduk di Komisi X DPR RI.
Andi Muawiyah Ramly lahir di Watampone, Sulawesi Selatan, 10 Oktober 1957.
Ia memiliki istri bernama A. Hadijah Pandita dan memiliki tiga orang anak.
Pada Pileg 2024 lalu, Andi Muawiyah Ramly maju dari Daerah Pemilihan Sulawesi Selatan II (Kab. Barru, Kab. Bone, Kab. Bulukumba, Kab. Maros, Kab. Pangkep, Kab. Soppeng, Kab. Wajo).
Diketahui, ia menyandang gelar S1 Filsafat dar IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan lulus pada tahun 1983.
Baca juga: Profil Komjen Purn Jusuf Manggabarani, Eks Wakapolri Meninggal Dunia, Lama Berkiprah di Brimob
Andi kemudian melanjutkan pendidikannya dan meraih gelar S2 Pemerintahan di Universitas Krisnadwipayana (lulus 2016).
Sebelum menjadi Anggota DPR RI seperti sekarang ini, Andi Muawiyah Ramly pernah bekerja sebagai pegawai di kementerian Agama Republik Indonesia.
Ia juga pernah menjadi Tim Ahli Wakil Ketua DPR-RI (1999–2004).
Lalu, Andi juga sempat menjadi Staf Ahli Ketua DPR-RI/MPR-RI (2004–2009) dan Staf Khusus Kementerian PDT (2009–2013).
Pada 2013, ia menjadi Anggota DPR RI dari jalur PAW (Dapil Jawa Timur).
Baca juga: Profil Paetongtarn Shinawatra, Perdana Menteri Thailand Lulusan Inggris dari Keluarga Politisi
Kemudian, pada medio 2014-2016, Andi sempat tercatat sebagai Komisaris Bulog Pusat.
Dari 2016 hingga 2019, Andi pernah juga dipercaya menjabat sebagai Komisaris PT Petrokimia Gresik.
Saat ini, ia pun menjabat sebagai Anggota DPR RI (Dapil Sulawesi Selatan II).
Riwayat Organisasi
- Ketua IP NU Watampone (1971–1972)
- Ketua Rayon PMII Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga (1976)
- Ketua Komisariat PMII IAIN Sunan Kalijaga (1978)
- Ketua PC PMII Yogyakarta (1980–2004)
- Wakil Sekretaris Jenderal PP Gerakan Pemuda Ansor (1984–1986)
- Ketua PB PMII Jakarta (1984–1988)
- Ketua PP Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (1988–sekarang)
- Sekretaris Jenderal PCNI
- Majelis Pertimbangan Organisasi Pemuda Pancasila Kota Parepare
- Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB
- Wakil Ketua Dewan Syuro DPP PKB (2014–2019, 2019–2024)
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/andi-muawiyah-dedi-tribunmedan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.