Sumut Terkini

9,3 Ton Mangga Ilegal dari Thailand Dimusnahkan di Asahan

Beacukai bekerjasama dengan Balai Karantina Tanjungbalai Asahan memusnahkan 9.360 kilogram mangga.

TRIBUN MEDAN/ALIF ALQADRI HARAHAP
MANGGA DIMUSNAHKAN: Kepala Bea Cukai Teluknibung, bersama kepala Balai Karantina Tanjungbalai Asahan melakukan pemusnahan 9,3 ton mangga Thailand di Bagan Asahan, Tanjungbalai, Kabupaten Asahan, Kamis (22/5/2025). Tiga truk diamankan bersama dengan enam orang tersangka. (Alif Alqadri Harahap/tribun-medan.com) 

TRIBUN-MEDAN.com, KISARAN - Beacukai bekerjasama dengan Balai Karantina Tanjungbalai Asahan memusnahkan 9.360 kilogram mangga yang masuk secara ilegal dari Thailand.

9,3 ton mangga Thailand tersebut, diamankan setelah diangkut oleh tiga buah truk colt diesel di Kisaran, dengan enam orang tersangka.

Kepala Kantor Bea Cukai Teluknibung, Nur Hasan Ashari, menerangkan penangkapan setelah mendapatkan informasi dari intelijen dan langsung menyebar personel untuk melakukan penindakan.

"Kami dapat informasi ada masuk buah mangga dari Thailand yang masuk ke Indonesia. Setelah dapat informasi, tim melakukan patroli dan melakukan pengejaran dan didapati 9,3 ton buah mangga Thailand," kata Nur Hasan Ashari, Kamis (22/5/2025).

Katanya, mangga tersebut tidak dilakukan pajak sehingga tidak didapati kerugian negara. Hanya saja, keselamatan yang diutamakan.

"Kalau ini barang tidak masuk dalam pajak, hanya soal kesehatan sehingga kami bekerja sama dengan pihak balai Karantina," katanya.

Sementara, kepala Karantina Tanjungbalai Asahan, Domu Sinaga, menjelaskan bahwa Kota Tanjungbalai dan Asahan bukan menjadi tempat masuknya tanaman atau buah segar.

"Pemerintah menetapkan Tanjungbalai Asahan ini bukan sebagai tempat import buah dan bahan lunak. Sehingga, apabila ada pemasukan buah atau umbi lapis akan kami tindak," kata kepala Karantina Tanjungbalai Asahan, Domu Sinaga.

Katanya, dengan dieksekusi pemusnahan, maka diharapkan mangga-mangga tersebut tidak menyebarkan metabolisme yang dapat menggangu tumbuhan.

"Kalau dampak ke masyarakat, sebenarnya itu tidak terlalu signifikan. Tetapi, dampaknya terhadap pertanian kita. Maka, dikhawatirkan akan menghadirkan penyakit masuknya lalat buah," katanya.

Sementara, 9,3 ton mangga tersebut dimusnahkan dengan cara dikubur dan disiram dengan bakteri untuk mempercepat pembusukan.

(cr2/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved