Berita Advertorial

Wong Chun Sen: Waisak Momen Menyebar Cinta Kasih Universal di Medan, Apresiasi Wali Kota

Ketua DPRD Kota Medan, Wong Chun Sen meresapi momen sakral Perayaan Waisak untuk meneladani apa yang diajarkan Buddha.

Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
DOK//Wong Chun Sen
KETUA DPRD: Ketua DPRD Medan, Wong Chun Sen bersama ratusan warga merayakan momen kebersamaan hari besar. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ketua DPRD Kota Medan, Wong Chun Sen meresapi momen sakral Perayaan Waisak untuk meneladani apa yang diajarkan Buddha.

Waisak itu memperingati tiga peristiwa penting, yaitu Kelahiran Budda Siddharta Gautama, Pembinaan Buddha Gautama, dan Pencapaian Buddha Gautama.

"Ummat Buddha itu perlu mengintropeksikan diri bahwa hidup perlu perjuangan, mengamalkan dharma bakti yang diajarkan Buddha yaitu cinta kasih, saling tolong menolong tanpa bedakan suku dan agama. Hati yang baik itu kalau kita tolong orang sudah gak lihat agama apa dan suku apa," katanya di ruang kerjanya di lantai 1 DPRD Medan, Senin (19/5/2025) 

"Itu lah yang diajarkan pada kita hidup dengan cinta kasih, welas asih, rendah diri, saling tolong dan membantu siapapun. Agama Buddha itu secara universal adalah yang mengajarkan cinta kasih.

Bagi Wong, hidup itu pembinaan diri seperti Siddharta Gautama. Jadi kalau hidup kita itu jangan suka salahkan orang, cari kesalahan karena itu namanya tidak membina diri. 

"Itu akan membuat karma-karma buruk. Bina diri diajarkan, jaga lah matamu, telingamu, mulutmu, dan juga hari serta pikiran," katanya. 

"Mulut dijaga jangan bicara yang kotor, mata kita dijaga jangan lihat yang bukan-bukan (negatif dalam norma agama dan hukum), telinga jangan dengar isu-isu yang tidak baik, begitu juga pikiran hati kalau timbul niat jahat membunuh, celakakan orang itu sudah dosa, dan karma buruk," katanya. 

Memperingati Waisat 2569BE ini, Wong Chun Sen sangat mengapresiasi pemerintah karena memberikan hari libur. Begitu juga kepada TNI-Polri kita apresiasi yang memberi rasa aman patroli-patroli ke Vihara. 

"Dengan begitu ummat Buddha bisa ikuti kebaktian dengan khidmat dan khusyuk," katanya. 

Untuk Kota Medan, pada perayaan Waisak, Wong Chun Sen menyampaikan selalu berdoa agar diberi kedamaian. Doa dipanjatkan untuk seluruh makhluk di dunia, baik yang nampak dan kasat. 

"Itulah ajaran cinta universal. Kita mendoakan untuk seluruh makhluk dan alam. Kalau kita berdoa untuk diri sendiri kita masih egois. Kalau berdoa untuk satu orang itu hanya peduli. Tapi ajaran Buddha mendoakan seluruh makhluk, yang hidup di darat, laut, udara, itu lah universal, asar hidup aman damai dan bahagia," jelasnya. 

Penyebaran Rumah Ibadah Vihara di Medan

Wong Chun Sen menilai, jika sudah ada umat agamanya yang menempati suatu daerah tidak perlu lagi dibangun Vihara. Jika sudah ada Vihara butuh kapasitas ya diperbesar saja dan diperluas saja.

Yang saya lihat masalah utamanya soal bangunan Vihara setelah dibangun tidak mereka daftarkan ke Kemenag Provinsi atau daerahnya. Ini lah kami harapkan kepada umat Buddha agar didaftarkan vihara atau klentengnya agar tercatat resmi. Sehingga tahu jumlahnya di Sumut, khususnya Kota Medan. Contoh di daerah pelosok bangun vihara ya didaftarkan izin-izinnya.

Apresiasi Wali Kota Rico Waas dalam Toleransi Agama 

Wong Chun Sen sangat mengapresiasi kepemimpinan Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas yang konsen pada semua agama yang ada di Kota Medan. Kata Wong Chun Sen, kehadiran Rico Waas tidak membedakan umat agama.

"Wali Kota Medan Rico saya apresiasi beliau konsen pada semua umat beragama, tidak bedakan Buddha, Kristen, Hindu. Beliau selalu hadir di hari-hari besar keagamaan. Ini bukti toleransi kita di Medan berjalan dengan baik. Kita ini Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetap satu dalam Indonesia," katanya.

Pendidikan Agama Buddha 

Saat ini guru-guru agama Buddha terbilang cukup banyak di Kota Medan. Ketua DPRD Medan, Wong Chun Sen berharap para guru bisa berbaur ke sekolah-sekolah negeri.

"Harapan bisa lebih banyak masuk ke sekolah pemerintah (negeri). Nah ini harus kita dukung, selama ini banyak di swasta. Jadi guru-guru agama Buddha yang PNS masuk di sekolah pemerintahan.

(Dyk/Tribun-Medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved