Kenangan Terakhir Adik Atas Silaen, Korban Meninggal Kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang

TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE - Meliati Silaen (17), adik perempuan Atas Silaen ungkapkan sosok kakaknya yang menjadi korban lakalantas Bus ALS. 

Usai pemakaman kemarin, Kamis (8/5/2025), keluarga satu per satu kembali ke rumahnya masing-masing.

Meliati, kakak, dan ayahnya terlihat menyisakan luka mendalam atas kepergian Atas Silaen. 

Jasad tiba di Desa Lumban Pinasa, Kecamatan Habinsaran, Kabupaten Toba pada Kamis (8/5/2025) pukul 7.00 WIB. Pintu kampung tersebut dihebohkan dengan suara sirene ambulans HKBP Padang. 

Meliati, putri bungsu mengatakan sosok Atas Silaen sebagai anak yang bertanggungjawab. Pengalaman bersama kakaknya selama merawat ibunya di Medan tak luput dari ingatannya. 

"Bang Atas Silaen adalah sosok yang baik kepada keluarga dan saudara. Ia yang mendampingi ibu selama perawatan ibu di RS Adam Malik," Meliati Silaen, Kamis (8/5/2025).

Hari terakhir pertemuannya dengan Atas Silaen pada Senin (5/5/2025). Saat pamit ke sekolah, Atas Silaen berpesan jepada adiknya agar hati-hati. Pesan ini membekas dalam hatinya. 

"Perjumpaan terakhir pada hari Senin (5/5/2025) sebelum pergi. Aku di dalamnya sebelum berangkat ke sekolah dan ia bilang agar aku tetap hati-hati," terangnya. 

"Beberapakali dalam perjumpaan kami, ia selalu bilang akan menyekolahkaku setinggi-tingginya," sambungnya. 

Ia berharap, dirinya semakin giat belajar. Kehilangan ibu dan kakak dalam waktu berdekatan baginya adalah sebuah pukulan. Namun, ia optimis bakal mampu jalani pendidikan dengan baik.

"Aku harus belajar sungguh-sungguh supaya bisa, lebih giat belajar dan bisa sekolah tinggi agar bisa bahagiakan ayah," lanjutnya.

"Dulu sebelumnya, Atas Silaen sudah bekerja lima tahun dan pulang ke rumah setelah ibu sakit. Ia kerjanya operator alat berat," pungkasnya. (cr3/tribun-medan.com)