Berita Viral

KOMISIONER KOMPOLNAS 2016-2024 Poengky Indarti Dukung Pencopotan Sementara AKBP Oloan Siahaan

Komisioner Kompolnas 2016-2024 Poengky Indarti Dukung Pencopotan Sementara AKBP Oloan Siahaan dari Kapolres Pelabuhan Belawan.

|
Editor: AbdiTumanggor
Istimewa
Komisioner Kompolnas 2016-2024 Poengky Indarti Dukung Pencopotan Sementara AKBP Oloan Siahaan dari Jabatannya sebagai Kapolres Pelabuhan Belawan. (Istimewa) 

Komisioner Kompolnas 2016-2024 Poengky Indarti Dukung Pencopotan Sementara AKBP Oloan Siahaan dari Jabatannya sebagai Kapolres Pelabuhan Belawan.

TRIBUN-MEDAN.COM - Komisioner Kompolnas periode 2016-2024 Poengky Indarti menyoroti terjadinya penembakan yang diduga dilakukan oleh Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan Siahaan terhadap kelompok tawuran yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan satu orang luka-luka.

"Saya sangat prihatin dengan maraknya kejahatan jalanan, termasuk adanya tawuran antar kelompok di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan Medan. Bahkan tawuran tersebut dilakukan hingga malam hari, termasuk melakukan tindakan pelemparan ke jalan tol yang mengganggu pengendara jalan,"ujarnya.

Namun, Poengky menyesalkan jatuhnya korban satu orang meninggal dunia dan satu orang luka-luka, diduga karena kelompok-kelompok yang tawuran masih tetap melakukan penyerangan kepada mobil Kapolres Pelabuhan Belawan Medan AKBP Oloan Siahaan, meski sebelumnya Kapolres sudah mencoba membubarkan dengan memberikan tembakan peringatan.

Dukung Tindakan Kapolda Sumut 

Poengky Indarti juga menegaskan, sangat mendukung tindakan Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto yang sigap dalam menangani kasus ini dengan melakukan pencopotan sementara Kapolres untuk memudahkan proses pemeriksaan, serta membentuk tim gabungan yang terdiri dari Irwasda, Kabid Propam, Ditreskrimum dan Laboratorium Forensik. 

"Saya berharap pemeriksaan berjalan lancar, profesional, dan transparan dengan dukungan scientific crime investigation agar hasilnya valid dan dapat dipertanggungjawabkan,"ujarnya dalam keterangan tertulisnya kepada Tribun-Medan.com, Selasa (6/5).

Poengky Indarti juga berharap Irwasda dan Kabid Propam dalam melakukan pemeriksaan memastikan apakah SOP penggunaan senjata api sudah dilakukan dengan benar di TKP, mengingat kondisi di TKP diduga kurang pencahayaan dan banyak orang berkumpul, sehingga beresiko tinggi jika ada aparat kepolisian yang melepaskan tembakan.

"Terkait dengan dugaan penyerangan mobil Kapolres dengan senjata tajam juga perlu diperiksa apakah dengan demikian sudah memenuhi syarat bagi Kapolres untuk melepaskan tembakan selain tembakan peringatan?"pungkasnya.

Selanjutnya, kata Poengky, terkait dugaan ada para pelaku tawuran mengonsumsi narkoba, ia mendorong, bagi yang terbukti mengonsumsi narkoba dan melakukan kejahatan pengeroyokan kepada aparat yang sedang bertugas agar diproses pidana agar supaya ada efek jera.

Lebih lanjut, kata Poengky, untuk mencegah kejahatan jalanan tawuran, perlunya pengawasan orang tua terhadap anak-anaknya agar tidak menjadi pelaku atau korban kriminal, termasuk mengonsumsi miras dan narkoba.

"Lingkungan juga perlu mengawasi agar anak dan lingkungan terbebas dari kriminalitas,"ujarnya.

Ia pun mengajak masyarakat, perlu membantu Kepolisian dalam menjaga harkamtibmas, termasuk upaya mencegah kejahatan di lingkungan mereka. 

Sedangkan Pemerintah Daerah juga perlu mendukung Kepolisian dengan pemasangan CCTV serta lampu-lampu penerangan yang mampu mencegah kejahatan dan membuat masyarakat nyaman.

"Kepolisian perlu menggalakkan patroli kamtibmas dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga harkamtibmas di lingkungan masing-masing, antara lain dengan membuat sistem keamanan lingkungan (siskamling), pemasangan CCTV dan lampu-lampu penerangan secara mandiri,"jelasnya.

Telah dinonaktifkan

Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan Siahaan telah resmi dinonaktifkan atau dicopot sementara dari jabatannya buntut peristiwa penembakan dua remaja yang menyerang mobil dinasnya serta dirinya.

Oloan dinonaktifkan selama satu bulan. "Sesuai dengan arahan Mabes Polri, Pak Kapolres sebulan dulu dinonaktifkan dalam rangka pemeriksaan, karena yang menentukan jabatan Kapolres adalah Mabes Polri," kata Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto saat konferensi pers di Polda Sumut, Selasa (6/5/2025).

Irjen Whisnu mengatakan pihaknya menempatkan Kabagwassidik Ditreskrimum Polda Sumut AKBP Wahyudi Rahman di Polres Pelabuhan Belawan untuk sementara waktu.

"Kami menempatkan satu perwira di sana dalam pelayanan, AKBP Wahyudi," jelasnya.

Sebelumnya, Whisnu menyebut telah membentuk tim khusus (timsus) untuk mengusut penembakan yang dilakukan Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan Siahaan. Dalam peristiwa tersebut, dua orang terkena tembakan hingga satu di antaranya tewas.

"Untuk transparansinya, kami membuat tim khusus dari Polda Sumut yang diketuai oleh Pak Irwasda bersama propam, krimum, labfor untuk memastikan transparansi kejadian tersebut, tim sudah dibuat hari ini," kata Whisnu di Polda Sumut, Senin (5/5).

Whisnu menyebut timsus ini dibentuk untuk mendalami peristiwa penembakan itu.

Mantan Dirtipideksus Bareskrim Polri itu mengatakan pihaknya juga melibatkan Kompolnas untuk memonitor kasus tersebut.

"Ini adalah langkah tegas pimpinan polri, bahwa dalam rangka penegakan hukum yang jelas, makanya melibatkan pidum, labfor, untuk memastikan apa yang terjadi secara nyata di lokasi pada hari minggu pagi itu, dan kita mengundang Kompolnas untuk bisa hadir dan memonitor hasilnya nanti," ujarnya.

"Tapi yang paling penting adalah bahwa polri tetap menjaga keamanan masyarakat semuanya, keamanan jalur lintas di tol harus aman. Itulah yang disampaikan oleh Kapolres (Belawan) kepada kami pada saat awal, tapi bagaimanapun juga ada korban, kita harus sampaikan kepada masyarakat bahwa polri harus transparan," sambung Whisnu.

Untuk mengisi kekosongan, AKBP Wahyudi Rahman ditunjuk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Kapolres Pelabuhan Belawan. Mantan Kapolres Dairi itu saat ini menjabat sebagai Kabag Wassidik Ditreskrimum Polda Sumut.

“Iya (dinonaktifkan), sementara sebulan dulu dinonaktifkan karena masih dalam proses, rangka pemeriksaan,” ujar Kapolda Sumut, Irjen Whisnu Hermawan Februanto, Selasa (6/5/2025).

Kata Whisnu, pemberhentian sementara itu juga merupakan arahan dari Mabes Polri.

Langkah itu diambil dalam rangka transparansi supaya proses pemeriksaan dalam kasus ini tidak terganggu.

“Akan tetapi kami menetapkan 1 perwira AKBP Wahyudi, untuk menjabat sebagai Plt Kapolres Pelabuhan Belawan,” ucap Whisnu. 

GAMKI Kritik Kapolda Sumut

Sebelumnya, Ketua GAMKI Medan Boydo Panjaitan meminta Kapolda pasang badan membela anggota bukan malah menonaktifkan.

"Belawan sudah darurat kriminal dan memang membutuhkan sikap tegas. Seharusnya Kapolda pasang badan membela Kapolres," ucap Boydo Panjaitan kepada wartawan Tribun Medan, Senin (5/4/2025).

Boydo menyebut jika AKBP Oloan sedang membela diri dari ancaman penyerangan sehingga tak layak mendapatkan 'sanksi' .

Usulan penonaktifan ini cenderung bermuatan politis dari pimpinan.

"Polisi saja tidak ditakuti mereka (pelaku tawuran). Wajar jika AKBP Oloan membela diri, tapi kok dinonaktifkan?" sambungnya.

Boydo Panjaitan turut menyinggung sikap Kapolda Sumut ini berbanding terbalik dengan pernyataan Bobby Nasution saat menjabat Wali Kota Medan yang meminta tindakan tegas terhadap pelaku kriminalitas.

"Bobby aja pernah bilang begal ditembak. Kapolda kok malah menonaktifkan Kapolres," tutur Boydo.

Sebelumnya Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto mengatakan akan menonaktifkan Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan Siahaan buntut dugaan menembak seorang remaja bernama Muhammad Syuhada (15) hingga tewas.

Irjen Whisnu menyebut, penonaktifan AKBP Oloan masih diajukan ke Mabes Polri. Jika disetujui, maka penonaktifan akan segera dilakukan.

Ia mengatakan hal ini untuk mempermudah pemeriksaan terhadap Kapolres.

"Kami memohon melaporkannya kepada Mabes Polri untuk bisa memeriksa Kapolres secara transparan dan meminta meminta persetujuan dari Mabes Polri untuk menonaktifkan Kapolres sementara waktu,"kata Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto, Senin (5/5/2025).

"Biar diperiksa dulu, agar tidak menggangu ya. Karena ini kita transparan. Kami memohon kepada Mabes Polri untuk menonaktifkan Kapolres terlebih dahulu demi pemerikasaan,"sambungnya.

Kapolda menerangkan Bid Propam, Inspektur Pengawas Daerah, Ditreskrimum Polda Sumut sedang melakukan penyelidikan penembakan ini.

Pihaknya juga masih melakukan pemeriksaan terhadap AKBP Oloan Siahaan.

Ini demi transparansi, kita tidak akan main-main dengan penegakan hukum. Kalau dia salah kita tindak, kalua dia betul kita sampaikan kepada media.

"Kami gak main-main. Apalagi terkait meninggal dunia, tranparansi harus ditegakkan. Ini adalah langkah tegas dari pimpinan Polri, melibatkan tim pidana umum, laboratorium forensik. Untuk memastikan apa yang terjadi kita mengundang Kompolnas."

Whisnu mengatakan, Muhammad Syuhada dinyatakan meninggal dunia pagi ini setelah mendapat perawatan intensif.

Sedangkan satu rekannya berinisial B (17) yang juga diduga ditembak masih menjalani perawatan intensif.

"Memang ada korban, kini sedang dibawa ke rumah sakit. Satu diantaranya meninggal dunia tadi pagi di rumah sakit," kata Kapolda.

Korban diduga mengalami luka tembak bagian di bagian perut sebelah kanan, menembus ke belakang.

Atas tewasnya Muhammad Syuhada, Kapolda Sumut menyampaikan duka yang mendalam.

Pihaknya akan melakukan penyelidikan mendalam mengenai penembakan yang dilakukan Kapolres Pelabuhan Belawan terhadap dua remaja tawuran tersebut.

"Saya atas nama Kapolda Sumut dan jajaran mengucapkan turut berdukacita dengan adek kita yang terkena peluru. Kami juga membuat tim khusus dari Pola Sumut yang diketuai oleh pak Irwasda. Bersama Propam, Krimum, Labfor, untuk memastikan kejadian tersebut."

Mobil Dinas Kapolres Diadang dan Diserang 

Sebelumnya, Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan Siahaan menjadi sasaran serangan brutal sekelompok pemuda bersenjata tajam saat melintas di Tol Belmera, Minggu (4/5/2025) dini hari.

Kejadian bermula setelah Kapolres memimpin langsung apel pengamanan menyusul pecahnya tawuran antara kelompok pemuda Lorong Stasiun dan Lingkungan 13 Selebes di kawasan Jalan Stasiun Belawan, sekitar pukul 19.30 WIB.

Usai apel dan patroli, Kapolres bergerak pulang sekitar pukul 01.35 WIB.

Namun sekitar pukul 02.05 WIB, saat melintasi Tol Belmera, mobil dinas Kapolres diadang oleh sekitar 10 pemuda yang secara ilegal berada di jalur tol sambil mengacungkan senjata tajam jenis celurit dan klewang.

Bukan hanya mengadang, kelompok ini secara membabi buta menyerang mobil dinas, melempar batu, petasan roket, dan mengejar kendaraan dinas polisi.

Pelaku penyerangan juga sempat mencoba mengayunkan kelewang ke arah Kapolres, beruntung berhasil dihindari dan hanya menyabet bagian mobil.

“Sudah diberikan peringatan. Tapi mereka tetap menyerang dengan brutal. Ini bukan lagi tawuran biasa, ini sudah masuk kategori penyerangan terhadap simbol negara,” tegas Kapolres.

Namun karena serangan tidak mereda, Kapolres melepaskan tembakan ke arah pelaku sebagai bentuk pembelaan diri dan upaya menyelamatkan jiwa personel.

Profil AKBP Oloan Siahaan

AKBP Oloan Siahaan mengawali karier di Polda Jawa Timur. Ia kemudian berdinas di Polrestabes Surabaya.

Oloan mulai bertugas di Polda Sumut sejak 2019. Berikut jejak karier Oloan Siahaan:

- Koorspripim Polda Sumatera Utara (2019)

- Kasat Narkoba Polrestabes Medan

- PlH Kapolres Tanah Karo

- Kasubdit Wisata Direktorat Pengamanan Objek Vital Polda Sumatera Utara

- Kapolres Pakpak Bharat

- Kapolres Pelabuhan Belawan (sejak 24 Maret 2025)

Oloan Siahaan Baru Menjabat Kapolres Pelabuhan Belawan pada Maret 2025, Rentetan Kasus Dihadapi

Sebagaimana diketahui, AKBP Oloan Siahaan baru saja menjabat sebagai Kapolres Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara, sejak Senin (24/3/2025) lalu.

AKBP Oloan Siahaan menggantikan AKBP Janton Silaban yang dimutasi sebagai Wadir Pam Obvit Polda Sumut.

AKBP Oloan Siahaan sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Pakpak Bharat. 

Namun, belum genap sebulan menjabat, AKBP Oloan Siahaan sudah dihadapkan dengan sejumlah kasus yang cukup mencekam di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan.

Ricuh saat penangkapan bandar narkoba

Kericuhan terjadi saat Satuan Reserse Narkoba Polres Pelabuhan Belawan melakukan penggerebekan rumah bandar narkoba di Lorong Proyek Lingkungan 3, Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara, pada Rabu (9/4/2025) sekitar pukul 20.30 WIB malam.

Dalam penggerebekan yang berujung ricuh itu, dua sepeda motor milik polisi dibakar.

Situasi mencekam ketika aparat kepolisian mendapatkan perlawanan dari sejumlah orang tak dikenal (OTK).

Dalam penggerebekan tersebut, petugas kepolisian berhasil mengamankan tiga orang yang diduga sebagai pengguna narkoba jenis sabu-sabu.

Sementara itu, bandar narkoba yang menjadi target utama penggerebekan diduga berhasil melarikan diri.

Dari lokasi penggerebekan, polisi menemukan sejumlah barang bukti berupa alat hisap (bong), timbangan, dan narkoba jenis sabu-sabu.

Di dalam rumah yang diduga milik bandar narkoba berinisial M itu, petugas juga mendapati tiga orang yang diduga sedang mengkonsumsi sabu-sabu.

Tawuran pecah, Satu Orang Tewas

Seorang remaja berinisial DP (16) tewas dalam aksi tawuran antarkelompok remaja di Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan, Sabtu (19/4/2025) malam sekitar pukul 22.00 WIB.

Korban sempat dilarikan ke RS PHCM Belawan, namun nyawanya tidak tertolong akibat luka serius yang diderita.

Bentrokan terjadi saat dua kelompok remaja saling serang di tengah permukiman warga.

Warga yang panik langsung melapor ke pihak kepolisian.

Personel Polres Pelabuhan Belawan di bawah pimpinan Kabag Ops AKP Pittor Gultom segera turun ke lokasi.

Namun saat mencoba membubarkan massa, petugas justru mendapat perlawanan berupa lemparan batu.

Setelah situasi berhasil dikendalikan, polisi melakukan penyisiran dan menemukan sejumlah barang bukti berupa senjata tajam dan senapan angin rakitan. 

Senjata ini diduga kuat digunakan dalam aksi penyerangan yang menewaskan korban.

Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan Siahaan, mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian ini dan menegaskan pihaknya tidak akan membiarkan pelaku lolos.

“Kami telah bentuk Tim Khusus untuk memburu para pelaku dan mengungkap motif di balik aksi brutal ini. Tidak ada toleransi bagi kekerasan yang menyebabkan hilangnya nyawa,” tegasnya Minggu (20/4/2025).

Polisi juga telah berkoordinasi dengan keluarga korban untuk melakukan otopsi guna memperjelas penyebab kematian dan memperkuat proses hukum.

Selain memburu pelaku, Polres Pelabuhan Belawan meningkatkan patroli di titik-titik rawan untuk mencegah tawuran susulan maupun aksi balas dendam.

Kapolres juga mengimbau masyarakat, terutama para orang tua, untuk lebih memperhatikan pergaulan anak-anak mereka.

“Kami mohon masyarakat tetap tenang dan menyerahkan penanganan kepada kami. Keamanan adalah tanggung jawab bersama,” pungkasnya.

Tawuran Kedua Pecah

Seorang remaja inisial F (17) tewas saat tawuran antar pemuda pecah di Jalan Karya Bakti Gang Tawon, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sumut.

Dalam peristiwa ini, polisi telah menangkap tujuh orang.

Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan Siahaan mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (2/5/2025) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

"Tawuran ini dipicu saling ejek antara dua kelompok remaja di media sosial. Kemudian bersepakat untuk tawuran," kata Oloan.

"Korban dibacok oleh KS (17) pakai parang sisir mengenai bagian kepala. Korban jatuh dan tidak sadarkan diri, sedangkan teman-temannya melarikan diri karena kalah jumlah,” lanjutnya.

Lalu pada Sabtu (3/5/2025), personel polisi melakukan penyelidikan dan penyisiran di sekitar lokasi.

Alhasil, tujuh remaja ditangkap, yakni KS (17), DF (17), MJA (17), FA (15), RR (18), MH (20), dan KH (17).

"Dari tangan mereka, petugas menyita lima bilah senjata tajam berbagai bentuk, termasuk parang sisir yang digunakan tersangka KS untuk membacok korban," sebut AKBP Oloan. 

Oloan menegaskan, pihaknya tidak mentoleransi segala bentuk aksi tawuran yang meresahkan masyarakat.

Saat ini pihaknya masih memburu tiga pelaku lain yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO), yakni inisial D, E, dan M.

Kini, tujuh pelaku yang telah ditangkap, telah ditahan di Polres Pelabuhan Belawan.

Mereka disangkakan Pasal 354 ayat (2) subsider 353 ayat (3) Jo Pasal 110 KUHP dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun.

Mobil Dinas Kapolres Dicegat dan Diserang 20 Orang

Selanjutnya, sebanyak 20 orang yang diduga terlibat dalam penyerangan Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan Siahaan, telah ditangkap.

Penyerangan tersebut terjadi saat AKBP Oloan melintas di Tol Belmera, Kecamatan Medan Belawan, pada Minggu (4/5/2025) dini hari.

"Dari hasil penyisiran setelah kejadian itu, ada 20 orang yang ditangkap diduga melakukan penghadangan dan tawuran," ungkap Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Ferry Walintukan, dikutip dari Kompas.com. 

Saat ini, para pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif di Polres Pelabuhan Belawan.

Dari pemeriksaan 20 orang tersebut, 14 di antaranya positif narkoba.

Kronologi penyerangan

AKBP Oloan diserang oleh sekelompok pemuda saat ia menggunakan mobil dinasnya.

Kombes Ferry menjelaskan bahwa tawuran antar pemuda terjadi di simpang Kantor Camat Belawan pada Sabtu (3/5/2025) sekitar pukul 19.30 WIB.

Menanggapi situasi tersebut, Oloan memimpin apel untuk mengantisipasi tawuran susulan dan mengatur siaga di posko Berkawan hingga pukul 02.00 WIB.

Setelah itu, Oloan meninggalkan posko untuk memantau keamanan di wilayah lain. 

"Saat memasuki Tol Balmera, dia (Oloan) mendapati adanya tawuran. Para pelaku tawuran ini melakukan pengadangan mobil Dinas Kapolres Pelabuhan Belawan," jelas Ferry.

Setelah sopir mobil dinas berhenti, AKBP Oloan turun dan melepaskan tiga kali tembakan peringatan ke udara.

Namun, para pelaku tawuran tetap menyerang dengan menembakkan mercon dan melempar batu.

Dalam situasi yang semakin mencekam, Kapolres Oloan mengambil keputusan untuk menembak ke arah para pelaku sebanyak tiga kali, dengan mengarahkan tembakan ke bagian kaki.

"Dia mengarahkan tembakan ke bagian kaki para pelaku. Tapi kondisi di lokasi kurang terang," ungkap Ferry.

Akibatnya, dua remaja terluka, yakni seorang remaja berinisial MS yang mengalami luka di bagian perut dan B (17) yang terluka di bagian tangan. Keduanya saat ini dirawat di RS Bhayangkara Medan.

Setelah insiden tersebut, AKBP Oloan segera meninggalkan lokasi dan menghubungi Waka Polres Pelabuhan Belawan untuk meminta perkuatan dan bantuan personel.

(hen/Cr25/Tribun-medan.com)

Berita sebelumnya di Tribun-Medan.com Baca: GAMKI Kritik Penonaktifan AKBP Oloan: Seharusnya Kapolda Pasang Badan Bela Kapolres!

Sebagian Artikel Disadur dari Kompas.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved