Berita Viral
Wanita Dirawat di Rumah Sakit karena Alami Gangguan Mental setelah Tinggal dengan Mertua
Seorang wanita berusia 30 tahun harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit jiwa setelah mengalami gangguan kecemasan berat.
Penulis: Istiqomah Kaloko | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com - Seorang wanita berusia 30 tahun harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit jiwa setelah mengalami gangguan kecemasan berat akibat tekanan psikologis dari ibu mertuanya.
Wanita berinisial TT ini mengalami stres berkepanjangan setelah ditinggal sang suami bekerja di luar negeri dan tinggal bersama ibu mertuanya.
Dikutip dari Eva.vn, menurut laporan dari Institut Kesehatan Mental Rumah Sakit Bach Mai, pasien TT datang dalam kondisi sangat lelah, sulit tidur, gelisah, jantung berdebar cepat, serta cemas berlebihan terhadap kesehatannya.
Kondisi ini telah berlangsung selama bertahun-tahun, hingga akhirnya membuat TT jatuh dalam kondisi panik dan kebingungan mental.
Dokter Tran Thi Thu Ha, seorang spesialis dari Institut tersebut, menjelaskan bahwa TT merupakan salah satu dari banyak pasien yang mengalami gangguan mental akibat tekanan rumah tangga.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Vietnam pada Agustus 2023, sekitar 15 juta penduduk negara itu mengalami gangguan mental, dengan 5,4 persen di antaranya menderita gangguan kecemasan dan depresi.
Dalam kasus TT, tekanan berasal dari hubungan yang tidak sehat dengan ibu mertuanya. Sejak ditinggal suami bekerja ke luar negeri, TT tinggal bersama ibu mertua yang sangat mengontrol aktivitas rumah tangga.
Ia dikritik hampir setiap hari, mulai dari cara memasak, mencuci, hingga urusan keuangan rumah tangga.
“Hal-hal yang kelihatannya sepele, seperti menjemur pakaian atau masakan kurang asin, bisa jadi alasan saya dimarahi. Padahal saya sudah berusaha sebisa mungkin mengurus semuanya,” ungkap TT kepada tim medis.
Konflik kecil yang terjadi setiap hari lambat laun berkembang menjadi ketegangan yang lebih besar, termasuk tuduhan menyembunyikan uang kiriman dari suaminya.
Selama ini TT memilih diam dan bersabar, namun tekanan emosional tersebut menumpuk dan memengaruhi kondisi mentalnya.
Dalam beberapa bulan terakhir, TT mulai mengalami gejala psikosomatis seperti berkeringat hebat saat tidur, jantung berdebar, dan ketakutan berlebihan.
Ia bahkan pernah dibawa ke ruang gawat darurat pada malam hari karena gejala yang memburuk, namun hasil pemeriksaan medis tidak menunjukkan kelainan fisik.
Puncaknya, ia merasa takut berada di rumah sendiri, mudah menangis hanya karena perkataan kecil, dan merasa terasing di rumahnya sendiri.
Kondisinya yang semakin memburuk akhirnya membuat keluarga membawanya ke Institut Kesehatan Mental Nasional untuk evaluasi lanjutan.
Setelah serangkaian pemeriksaan, TT didiagnosis menderita gangguan kecemasan berat.
Ia menjalani perawatan berupa terapi kombinasi antara pengobatan medis dan terapi psikologis. Setelah dirawat selama 10 hari, kondisinya berangsur membaik.
Untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan, ia bisa tidur nyenyak tanpa terbangun karena rasa cemas.
Kini TT telah diperbolehkan pulang dan kembali bekerja.
Namun dokter tetap menganjurkan agar ia menjaga keseimbangan hidup dan melakukan pemeriksaan rutin untuk mencegah kekambuhan.
Dokter Thu Ha menekankan pentingnya deteksi dini gangguan kecemasan.
Ia menyebut bahwa gangguan ini dapat dipicu oleh trauma psikologis, tekanan keluarga, atau stres berkepanjangan.
Gejalanya bisa menyerupai penyakit fisik seperti jantung berdebar, sesak napas, atau pusing, sehingga sering disalahartikan.
“Gejala kecemasan sangat beragam dan bisa tertukar dengan gejala penyakit lain. Oleh karena itu, penting untuk segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala-gejala tersebut,” tegas dr. Thu Ha.
(cr31/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Disindir PSI soal Nenek-nenek Puluhan Tahun Jabat Ketum Partai, PDIP: Jokowi Jilat Ludahnya Sendiri |
|
|---|
| PEKERJAAN Insanul Fahmi yang Diisukan Selingkuh dengan Inara Rusli, Punya Usaha Katering di Medan |
|
|---|
| TERPESONA Seragam dan Pistol, Wanita Asal Tuban Ditipu Polisi Gadungan, Rugi Rp 170 Juta |
|
|---|
| RIZKI Kiper Bandung yang Bohongi Ibunya Demi ke Kamboja, Akhirnya Tiba di Indonesia, Menangis Nyesal |
|
|---|
| POTRET Rizki Tiba di Indonesia, Sempat Heboh Diduga Jadi Korban TPPO Kamboja, Nangis Peluk Keluarga |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Wanita-ini-alami-gangguan-mental-hingga-berakhir-dirawat-di-RSJ.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.