Berita Viral
Ritual Pencucian Rahim, Siasat Licik Ketua Ponpes NTB Cabuli 20 Santri, Modusnya Mirip Film Walid
Siasat licik Ketua Ponpes di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat dengan modus ritual pencucian rahim untuk melahirkan anak
TRIBUN-MEDAN.com - Siasat licik Ketua Ponpes di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat dengan modus ritual pencucian rahim untuk melahirkan anak wali bak di Film Walid 'Bidaah'.
Modus pelaku ke para korban ini untuk pencucian rahim agar melahirkan anak wali.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram setidaknya ada 20 korban. Namun yang melapor hanya beberapa.
Motif oknum pimpinan yayasan pondok pesantren (Ponpes) Lombok Barat inisial AF melecehkan puluhan santriwati, dengan melakukan penyucian rahim yang kelak akan melahirkan seorang wali.
Perwakilan Koalisi Stop Anti Kekerasan Seksual Joko Jumadi mengatakan, peristiwa kekerasan seksual tersebut terjadi sejak tahun 2016 hingga 2023. Dengan korban rata-rata masih di bawah umur.
"Ada disebagian korban yang persetubuhan sisanya ada yang dicabuli," kata Joko, Senin (21/4/2025).
Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram itu mengatakan, AF melancarkan aksinya di sebuah ruangan saat malam hari dengan modus menjanjikan keberkahan rahim yang kelak akan melahirkan anak menjadi seorang wali.
Joko mengatakan sampai saat ini sudah 20 korban yang teridentifikasi, namun baru tujuh orang yang melapor ke polisi.
Dia mengatakan para korban berani bersuara setelah mereka menonton film Bidah.
Film tersebut dibuat oleh salah satu production house asal Malaysia, di mana menceritakan penyimpangan yang terjadi di dalam pondok pesantren dengan dalih memperjuangkan agama.
Pihak ponpes telah melakukan klarifikasi terhadap para korban, dan sudah memberhentikan oknum tersebut sebagai pimpinan yayasan.
"Berita baiknya ponpes cukup kooperatif, setelah mendapatkan informasi ponpes memberhentikan yang bersangkutan sebagai ketua yayasan," kata Joko.
Joko mengatakan, pihak kepolisian sudah memeriksa beberapa orang saksi korban dan telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dia mengatakan pihaknya sedang fokus melakukan pemulihan psikologi korban.
Sememtara penasehat hukum terduha pelaku, Apriadi, enggan berkomentar banyak tentang pemeriksaan yang tengah dijalankan AF.
"Yang pasti yang bersangkuta (AF) ini bersikap koperatif, memenuhi panggilan kepolisian. Soal materi penyelidikan silahkan tanyakan ke penyidik," kata Abdi.
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Kronologi Awal Pesawat Jatuh, Mesin Bermasalah Usai Tembus Hujan, Pilot Pilih Mendarat di Sawah |
|
|---|
| SOSOK Ning Robwah Anak Kyai Viral Usai Nekat Rambut Merah Saat Nikah hingga Diduga Protes Dijodohkan |
|
|---|
| SOSOK Zacky Difitnah Tabrak Anak Kecil yang Jatuh di Dekatnya, Pilu Motornya Malah Dirusak |
|
|---|
| Awal Mula AKBP Basuki Panik Minta HP dan Laptop Nanda saat Propam Usut Tewasnya Sang Dosen |
|
|---|
| RKUHAP yang Baru Disahkan Berpotensi Langgar HAM, Rawan Disalahgunakan, Termasuk Upaya Paksa Aparat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/ilustrasi-pemerkosaan1.jpg)