Dirumorkan Cabut dari NEC Nijmegen, Calvin Verdonk Akui Tak Sanggup Main di Liga Inggris

TRIBUN-MEDAN.com - Bek Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, buat pengakuan bahwa dia sebenarnya tak sanggup harus bermain di Liga Inggris.

Verdonk justru merasa lebih cocok jika bermain di Bundesliga, di tengah rumor dirinya cabut dari NEC Nijmegen.

Kompetisi di Eropa memang segera berakhir, sehingga isu bursa transfer pun semakin santer diperbincangkan.

Ini tak lepas dari deretan pemain Timnas Indonesia yang belakangan ini diisukan bakal meninggalkan klubnya.

Salah satu pemain yang tak lepas dari perhatian yakni Calvin Verdonk.

Baca juga: Peluang Treble Winners Inter Milan Terancam Trouble, Inzaghi Harus Kerja Keras Jalan yang Berliku

Pemain andalan Timnas Indonesia itu disebut-sebut tak menutup kemungkinan angkat kaki dari NEC Nijmegen.

Apalagi belakangan ini, Calvin Verdonk sering dikaitkan dengan klub Belanda PSV Eindhoven.

Pemain berusia 27 tahun tersebut memang masih memiliki kontrak dengan NEC Nijmegen hingga 2028.

Akan tetapi, Calvin Verdonk tak menutup kemungkinan bergabung dengan tim lain, apabila ada tim yang tertarik dengannya.

Baca juga: AC Milan Kalah Lagi di Liga Italia, Sergio Conceicao Marah-marah Ketika Ada Rumor Pelatih Baru

Apalagi aksinya bersama NEC maupun Timnas Indonesia selalu mencuri perhatian.

Untuk itu, bukan hal yang mengejutkan apabila Verdonk dapat mencuri perhatian klub lain untuk mendatangkannya.

Saat ditanya apakah ia memiliki rencana untuk berkarier di luar negeri, Calvin Verdonk mengatakan bahwa ia tak memiliki klub impian tertentu.

Akan tetapi, untuk bermain di luar negeri pun tak menutup kemungkinan apabila itu memang menguntungkan finansialnya.

Baca juga: Manchester United Pantas Dicap Tim Medioker, Statistik Brutal Hilangkan Marwah Old Trafford

“Saya tidak punya pilihan klub impian tertentu, tetapi mungkin lebih ke langkah finansial,” ujar Calvin Verdonk sebagaimana dikutip BolaSport.com dari Media Belanda, Forza NEC, Senin (21/4/2025).

Mantan pemain Feyenoord tersebut mengaku bahwa ia sudah cukup tua sebagai seorang pemain.

Justru saat ini ia merasa penasaran apakah ia masih akan tetap bisa bertahan di kompetisi lima besar Liga Eropa.

Menurutnya, untuk usianya ini memang tak lagi muda di dunia sepak bola.

Untuk itu, ia harus mempertimbangkan banyak hal apabila harus pindah ke luar negeri dan bergabung dengan tim lain.

Calvin Verdonk bahkan mengaku bahwa ia tak akan sanggup bermain di Liga Inggris.

Namun, ia menilai akan sedikit berbeda, apabila ia bermain di Bundesliga.

Pasalnya, Verdonk menilai kalau Liga Inggris membutuhkan fisik yang kuat, sehingga ia merasa tubuhnya tak akan sanggup lagi.

Sementara untuk Bundesliga memang lebih diketahui dengan taktikal, dan permainan dari kaki ke kaki.

Untuk itu, Calvin Verdonk merasa Bundesliga lebih cocok dengan dirinya dibandingkan dengan Liga Inggris.

“Saya sudah mulai cukup tua sebagai pemain bola,” kata Verdonk.

“Saya penasaran apakah saya bisa bertahan di salah satu dari lima liga top Eropa,” ucapnya.

“Saya rasa saya tidak sanggup bermain di Liga Inggris. Kompetisinya sangat cepat, fisiknya berat, dan banyak pertandingan.”

“Mungkin aku lebih cocok di Bundesliga,” jelasnya.

Calvin Verdonk juga menyinggung soal Serie A, yang memang ia mengaku tak terlalu mengenalnya.

Bahkan Verdonk juga menyinggung soal La Liga, tetapi ia merasa tak begitu tahu.

Namun, Verdonk menilai banyak pemain Belanda yang bermain di Serie A, dan meski tak banyak yang bermain di La Liga.

Tetapi, mereka tak masuk pertimbangan Verdonk, karena ia tak tahu banyak soal kompetisi tersebut.

“Saya tidak mengenal Serie A, tetapi saya rasa ada beberapa pemain dari tim kami yang bisa bersaing di sana,” ungkap Verdonk.

“La Liga juga mungkin, meski tidak banyak pemain Belanda yang bermain di sana, apalagi di klub-klub yang lebih kecil.”

Setelah di Portugal tak berjalan dengan baik, sepertinya bermain di Eropa Selatan bisa menjadi pilihan.

Menurutnya, bermain di Portugal tak berjalan dengan lancar karena komunikasi yang tak bagus, sehingga itu mempengaruhinya.

“Waktu itu juga ada Covid-19. Banyak pemain dari Amerika Selatan yang hampir tidak bisa berbahasa Inggris. Itu membuatku sulit beradaptasi,” jelas Verdonk.

“Aku kehilangan rasa seperti di rumah.“

“Kalau di luar lapangan kamu merasa tidak nyaman, itu pasti akan berpengaruh juga ke performa di lapangan.”

“Di sini aku merasa seperti di rumah, dan aku rasa kami bisa melihat itu dari cara aku bermain,” tuturnya.

(tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di BolaSport.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel