Berita Viral

Reaksi Dedi Mulyadi Soal Tantangan Diskusi Premanisme dari Ketua GRIB: Habis Energi Kita

Diketahui, Dedi Mulyadi sebelumnya mendapatkan tantangan Ketua DPD Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Jawa Barat, Gabryel Alexander Etwiorry

tribunJabar.id/Dian Herdiansyah
OGAH DISKUSI - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan tidak akan menanggapi tangan diskusi orang per orang. Hal itu dinyatakan Dedi Mulyadi menanggapi tantangan diskusi dari Ketua Ormas GRIB Jaya Jabar Gabryel Alexander Etwiorry 

TRIBUN-MEDAN.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menanggapi soal tantangan diskusi premanisme yang diajukan oleh Ketua GRIB Jaya Jabar, Gabryel Alexander Etwiorry.

Diketahui, Dedi Mulyadi sebelumnya mendapatkan tantangan Ketua DPD Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Jawa Barat, Gabryel Alexander Etwiorry. 

Tantangan tersebut muncul setelah Dedi melontarkan pernyataan dan rencana pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Antipremanisme di wilayah Jawa Barat.

DUGAAN SUNAT BANTUAN SOPIR ANGKOT. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bakal menindak tegas oknum Dishub, KKSU dan Organda yang diduga melakukan pemotongan uang bantuan untuk sopir angkot Puncak Bogor.
DUGAAN SUNAT BANTUAN SOPIR ANGKOT. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bakal menindak tegas oknum Dishub, KKSU dan Organda yang diduga melakukan pemotongan uang bantuan untuk sopir angkot Puncak Bogor. (Youtube Kang Dedi Mulyadi Official)

Ormas GRIB Jaya Jabar merasa tersinggung dengan ucapan Dedi Mulyadi yang menyebutkan bahwa ormas hingga LSM kerap melakukan intimidasi terhadap masyarakat.

Menanggapi hal itu, Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa dirinya saat ini lebih memilih untuk fokus bekerja menyelesaikan persoalan yang dihadapi masyarakat Jabar.

Dedi Mulyadi juga mengaku tak mampu jika setiap orang harus ia tangani satu-satu, mengingat begitu banyaknya rakyat di Jabar.

"Rakyat Jawa Barat itu banyak. Tugas saya hari ini adalah bekerja untuk rakyat," kata Dedi Mulyadi di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (19/4/2025), seperti dikutip dari Kompas.com.

"Kalau setiap orang harus ditangani satu-satu, habis energi kita untuk meladeni orang ngomong," sambungnya.

Mantan Bupati Purwakarta tersebut menyatakan bahwa fokusnya saat ini yaitu bertugas untuk mewujudkan mimpi masyarakat Jabar.

"Tugas kita ini adalah mewujudkan apa yang menjadi mimpi rakyat," ujarnya.

Di sisi lain, Dedi Mulyadi mengaku tidak terlalu mengambil pusing soal tudingan-tudingan di media sosial perihal kinerja dan kebijakan yang ia buat.

"Kalau ada orang yang mengajak berbagai hal di media sosial, yang melayaninya cukup netizen, enggak usah saya," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua ormas itu menantang Dedi Mulyadi setelah memberikan pernyataan soal premanisme karena Dedi berencana membentuk Satgas Antipremanisme.

Pembentukan satgas tersebut menurut Dedi sebagai respons maraknya kasus preman hingga tindakan intimidatif yang dilakukan ormas atau LSM yang kerap viral meminta THR hingga pungutan liar (pungli).

Kebijakan Dedi Mulyadi tersebut ternyata menyinggung ormas atau LSM.
 
Melalui tayangan di kanal YouTube Titik Temu Podcast, Gabryel Alexander Etwiorry memberikan tantangan terbuka kepada Dedi Mulyadi soal pemberantasan preman.

Gabriyel mengaku ingin bertemu Dedi Mulyadi untuk membahas terkait pernyataan Dedi yang ingin membentuk Satgas Antipremanisme.

"Saya sampaikan di sini, saya tantangan terbuka untuk diskusi aktif. Ayo, kita ngobrol jadi jangan supaya masyarakat itu menstigma ormas seakan-akan (buruk), kenapa? Statement bapak (Dedi) itu bagi kami menyesatkan, pak," ujar Ketua DPD GRIB Jaya Jabar, Gabryel Alexander Etwiorry dikutip dari Youtube Titik Temu Podcast, Sabtu (12/4/2025).

Gabriyel bahkan mengundang Dedi datang ke kantornya secara langsung.

"Saya ingin belajar dari Bapak, saya ingin tahu pemahaman preman itu yang kayak gimana. Saya sampai hari ini belum paham, Pak, preman itu kayak gimana," ujarnya.

Selain memberikan tantangan, Gabriyel juga memberikan saran agar Dedi Mulyadi juga memberantas preman di birokrasi.

Menurutnya, ia juga melihat aksi premanisme yang marak di dalam birokrasi pemerintahan.

"Kami pun kalau memang gubernur membentuk satgas premanisme, hari ini tolong bersih-bersih itu jangan keluar dulu, ke dalam dulu," ujarnya.

"Karena kami di GRIB juga akan membentuk satgas untuk memberantas premanisme di birokrasi. Jadi birokrat ini semuanya benar.”

"Bupati, gubernur enggak semuanya bener, jadi jangan seakan-akan selama ini, oknum preman itu adanya cuma di ormas," ucap dia.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram Twitter dan WA Channel

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved