Berita Viral
Akhir Hidup Santi Mataniari, Dipiting Pacar saat Cuci Baju, Tewas Jasadnya Jadi Mayat Dalam Sumur
Usai menghabisi kekasihnya, Freddi kabur dan hidup berpindah-pindah tempat. Namun, pelarian Freddi akhirnya terendus kepolisian.
TRIBUN-MEDAN.com - Teka-teki jasad wanita di dalam sumur di salah satu perumahan di Desa Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, akhirnya terungkap.
Jasad wanita yang teridentifikasi bernama Santi br Matanari (33) itu, ternyata menjadi korban pembunuhan kekasihnya sendiri, Freddi Erikson Sagala (35).
Usai menghabisi kekasihnya, Freddi kabur dan hidup berpindah-pindah tempat.
Namun, pelarian Freddi akhirnya terendus kepolisian.
Dia ditangkap di Jalan Denai, Kecamatan Medan Denai pada Minggu (6/4) malam.
Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan, pelaku dan korban telah berpacaran selama empat tahun. Bahkan telah tingal bersama sejak September 2024 lalu.
Sejoli ini mengontrak rumah di sebuah perumahan di Desa Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang.
Pembunuhan terhadap korban dilatari rasa cemburu yang memicu cekcok antara pasangan tersebut.
Gidion mengungkapkan, Freddi tidak terima karena Santi dekat dengan pria lain yang merupakan bos di tempat kerjanya.
Hal itu memicu adu mulut antara keduanya. Sehingga timbul niat tersangka untuk membunuh korban.
Pada 30 Oktober 2024, pelaku menjalankan rencananya.
Dia melihat saat itu korban sedang mencuci pakaian di kamar mandi sekitar pukul 19.00 WIB.
Freddi pun langsung memiting leher korban dengan mengunakan tangan sampai sekitar 5 menit.
Santi akhirnya meninngal dunia.
Untuk menutupi jejaknya, Freddi membuang mayat kekasihnya ke dalam sumur yang ada di belakang rumah kontrakannya.
"Pelaku memasukan korban ke dalam sumur, setelah itu pelaku menutup sumur tersebut dengan mengunakan terpal plastik, seng dan menganjal dengan dua buah batu," kata Gidion saat paparan di tempat kejadian perkara (TKP), Rabu (9/4/2025) kemarin.
Dua hari berselang, pelaku meninggalkan rumah kontrakan itu sambil membawa harta benda milik korban. "Ada uang korban Rp 100 ribu, KTP, satu unit HP, dan satu unit sepeda motor Honda Vario berplat BK 3056 AII, warna hitam," ungkapnya.
Kepada penyidik kepolisian, Freddi mengaku menggadaikan sepeda motor milik korban di di Padang Bulan dengan nilai Rp 2 juta.
Setelah itu dia pergi ke Balige, Kabupaten Toba, untuk bersembunyi.
Adapun mayat korban ditemukan oleh warga yang hendak mengontrak rumah tersebut pada 31 Desember 2024.
"Setelah diperiksa ternyata menemukan sebuah rambut. Kondisi korban sangat rusak sehingga satu satunya cara mengidentifikasi korban dengan cara saintifik dengan menggunakan metode DNA," kata Kombes Gidion.
Kapolrestabes menambahkan, pelaku kini ditahan di Mapolsek Medan Sunggal.
Freddi dipersangkakan dengan Pasal 340, Pasal 339, lalu Pasal 338 dan 365 KHUP tentang pembunuhan berencana dan pencurian dengan kekerasan (curas).
Sementara itu, Kapolsek Medan Sunggal Kompol Bambang Gunanti mengatakan akan melakukan pengorekan isi dalam sumur untuk mencari kerangka korban yang tersisa.
"Kita akan mencari kerangka mayat korban Santi Matanari (33) yang masih belum lengkap," kata Bambang saat diwawancarai via telepon, Rabu (9/4/2025).
Bambang menyampaikan rencananya akan menguras air di sumur tersebut.
"Karena masih sedikit mendapatkan kerangka mayat korban, sudah ditemukan tengkorak kepala, rambut dan tulang rusuk korban, dan beberapa tubuh korban yang belum hancur," ujarnya.
Ia menegaskan akan membantu pihak keluarga korban untuk menyatukan kembali kepingan mayat korban.
"Kita kumpulkan dan kita serahkan kepada keluarga korban supaya untuk di kuburkan," ungkapnya.
Sementara itu, sejumlah keluarga korban mendatangi TKP menyaksikan konferensi pers yang dilakukan Polisi terkait pembunuhan anaknya.
Rasik Kudadiri, ibu korban, histeris melihat rekonstruksi pembunuhan yang dilakukan oleh Freddi Erikson Sagala.
Rasik Kudadiri, didampingi suami dan anak-anaknya, menceritakan Santi Matanari merupakan anak ke tiga dari empat bersaudara.
Biasanya korban tinggal bersama dengan ibu kandungnya dan berjualan es tebu di depan sekolah Al Azhar Medan.
"Santi (korban) tidak pernah kabur dari rumah. Dia sering datang ke rumah tiap bulan untuk mengambil pakaian," ujarnya, Rabu (9/4/2025).
Rasik mengaku tidak mengenal dengan tersangka Freddi.
Meskipun disebut oleh kepolisian telah berpacaran dengan Santi selama empat tahun.
"Kami tidak tahu bahwa adek (Santi) sudah meninggal. Baru tahu setelah dapat info dari pihak kepolisian yang datang ke rumah," ujarnya.
Ia pun berterima kasih kepada pihak kepolisian yang telah mengungkap kasus pembunuhan putrinya. "Harapannya tersangka dihukum seberat beratnya," lanjutnya.
(*/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram , Twitter dan WA Channel
pacar
pembunuhan
mayat dalam sumur
Tribun-medan.com
Berita Viral
Akhir Hidup Santi Mataniari
Dipiting Pacar saat Cuci Baju
| DIDUGA Pelakor, Inara Rusli Disebut Berdalih Tak Tahu Insan Sudah Punya Istri, Kini Bakal Dilaporkan |
|
|---|
| AKHIRNYA Istri Sah AKBP Basuki Muncul, Kini Diperiksa Soal Dosen Untag Tewas Tanpa Busana di Hotel |
|
|---|
| ALASAN Ning Robwah Anak Kyai Nikah Berambut Merah hingga Diduga Tolak Perjodohan, MUA: Wedding Dream |
|
|---|
| FAKTA BARU Kematian Dosen Untag Kekasih Gelap AKBP Basuki, Polisi Temukan Obat-obatan di Kamar |
|
|---|
| RUMAH Terbakar Akibat Bocah 9 Tahun Lupa Matikan Kompor Saat Masak Mi Instan, Kerugian Rp 400 Juta |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Pembunuhan-Santi-Matanari_Freddi-Edison-Sagala_Mayat-dalam-Sumur_.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.