Berita Viral
Terbongkar Sudah Cara Jumrah Habisi Juwita, Ternyata Aksi Kejinya Dilakukan di Dalam Mobil
Kuasa hukum keluarga Juwita, Dedi Sugianto mengatakan dalam proses rekonstruksi tersebut J memeragakan 33 adegan.
TRIBUN-MEDAN.com - Cara oknum TNI AL Balikpapan, Jumran alias J (23), menghabisi nyawa jurnalis Juwita (23) kini telah terungkap.
Dipiting dan dicekik hingga tewas di dalam mobil menjadi cara J membunuh Juwita.
Dalam proses rekonstruksi yang digelar di Gunung Kupang, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (5/4/2025), hal tersebut terungkap.
Dalam proses rekonstruksi tersebut, J hadir dengan tangan diborgol dan kaki dirantai.
Kuasa hukum keluarga Juwita, Dedi Sugianto mengatakan dalam proses rekonstruksi tersebut J memeragakan 33 adegan.
Termasuk, adegan saat J menghabisi nyawa Juwita.
Melansir Kompas.com, pembunuhan Juwita bermula ketika J datang ke Banjarbaru untuk menemui korban.
Setibanya di sana, J langsung menyewa sebuah mobil.
Di dalam mobil tersebut, J menghabisi nyawa Juwita dengan mencekik dan memitingnya.
"Kalau kita lihat rekonstruksi hari ini, itu fokusnya ada pada terjadinya proses sesuai pasal yang disangkakan yakni Pasal 340 KUHP mengenai pembunuhan berencana," ujar Dedi, Sabtu.
Selama rekonstruksi, sebanyak 106 personel gabungan dikerahkan untuk melakukan pengamanan.
Kepala Seksi Humas Polres Banjarbaru, Iptu Kardi Gunadi mengatakan ratusan anggota dikerahkan sesuai dengan surat perintah.
"Berdasarkan surat perintah, ada 106 anggota yang ditugaskan," ungkap Kardi, Sabtu.
"Untuk menjaga lokasi rekonstruksi dan jalur akses menuju titik kejadian."
Diduga Dirudapaksa Sebelum Dibunuh
Namun rekonstruksi ini memperlihatkan adegan rudapaksa terhadap korban,
“Padahal saat autopsi, terdapat cairan putih (sperma) volume cukup banyak di bagian rahim dan luka lebam di kemaluan korban. Ini masih menjadi pertanyaan, apakah sperma ini milik tersangka,” kata Dedi.
Menurut Dedi, jika memang tersangka melakukan rudapaksa terhadap korban, semestinya ada petunjuk dalam rekonstruksi adegan pembunuhan.
“Namun demikian, berita acara pemeriksaan (BAP) tersangka merupakan rahasia bagi penyidik. Sehingga kami tidak mengetahui secara jelas apa keterangan tersangka saat di BAP,” ujarnya.
Ketua Tim Advokasi Pihak Juwita, Muhammad Pazri menduga ada keterlibatan pihak lain dalam kasus pembunuhan Juwita.
Selain itu, Pazri juga mendesak tim penyidik untuk menelusuri kembali rekaman CCTV di sepanjang rute tempat jasad Juwita ditemukan.
Ia meyakini, Juwita sempat mengalami kekerasan seksual sebelum tewas mengenaskan di tangan J.
"Proses penyidikan harus menyeluruh, kalau ada mobil, motor, masa pelaku tunggal," paparnya, dikutip dari Banjarmasinpost.co.id, Sabtu.
"Artinya bahwa proses penyidikan harus dilakukan secara menyeluruh termasuk dengan pemeriksaan DNA karena diduga terjadi tindak kekerasan seksual di sana."
Sebelumnya, Pazri juga mengungkap dugaan bahwa Juwita sudah dua kali dirudapaksa J.
“Berdasarkan alat bukti, kami sampaikan bahwa korban mengalami kekerasan seksual, ini adalah pemerkosaan,” kata Pazri, Rabu (2/4/2025).
Pazri juga menyebut ada sejumlah luka yang ditemukan pada jasad wanita 23 tahun tersebut.
Di sekujur tubuh Juwita, ditemukan banyak luka memar.
Selain itu, ditemukan pula cairan putih atau sperma dengan volume cukup banyak di dalam rahim Juwita.
Dengan hasil autopsi tersebut, Pazri mendesak penyidik untuk mendalami lebih lanjut kasus ini.
"Saat autopsi, dokter forensik mengizinkan pihak keluarga untuk menyaksikan, ini murni pembunuhan."
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Dana BOS ke Mana? Nasib Guru Honorer di Lutra tak Digaji, Rasnal dan Muis Dituduh Ambil 11 Juta |
|
|---|
| Motif Pembunuhan Guru SMP di Oku Diungkap Kapolres, Pelaku Tetangga Korban Panik |
|
|---|
| JELANG 2 Hari Kematiannya, Dosen Levi Sempat Ngaku ke Senior Bahwa Pacaran dengan AKBP Basuki |
|
|---|
| KESAL Kerap Diganggu dan Gerobak Dirusak, Pedangan Pecel Lele Kampak Anggota Ormas Hingga Terkapar |
|
|---|
| MELDA SAFITRI Kembali Jadi Perhatian Gegara Suami Minta Damai di BKPSDM, Warganet Sarankan Ditolak |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Jumran-dan-Juwita-kasus-pembunuhan-jurnalis.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.