Berita Medan

Modus Jadi Mahasiswa, Andri Curi 15 Motor di Indekos, Diangkut Pakai Troli Usai 2 Kakinya Ditembak

Andri terpaksa ditembak kedua kakinya karena diduga melawan petugas dan mencoba melarikan diri, Dia berhasil mencuri 15 motor di Indekos.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Tria Rizki

Modus Jadi Mahasiswa, Andri Leluasa Curi 15 Motor di Indekos, Kini Terpaksa Diangkut Pakai Troli Usai 2 Kakinya Ditembak 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Medan Sunggal menangkap Andri Setiawan (30) spesialis pencuri sepeda motor di Kota Medan.

Andri terpaksa ditembak kedua kakinya karena diduga melawan petugas dan mencoba melarikan diri.

Saat dihadirkan dalam konferensi pers, maling kambuhan ini kesusahan berjalan. Dua kakinya pun masih dibalut perban.

Ia terpaksa diangkat menggunakan troli barang agar bisa berjalan menuju lokasi konferensi pers.

Kapolsek Medan Sunggal Kompol Bambang Gunanti Hutabarat mengatakan, Andri ditangkap pada Kamis 27 Maret kemarin, setelah pihaknya melakukan penyelidikan berdasarkan aduan masyarakat kehilangan sepeda motor di Jalan dr Mansyur Medan, pada 17 Maret lalu.

Bambang menerangkan, pelaku kerap beraksi di wilayah indekos mahasiswa di sekitar Jalan Letjen Jamin Ginting.

Setiap beraksi, ia kerap bergaya seperti mahasiswa dengan membawa ransel, kemeja dan sebagainya.

Begitu melihat sepeda motor parkir, ia langsung merusak rumah kunci, lalu membawanya kabur.

"mereka ini spesialis curanmor. dengan modus mengambil sepeda motor di tempat parkiran dan menyamar anak kuliahan. Begitu ada kesempatan mereka langsung ambil sepeda motor,"kata Kapolsek Medan Sunggal Kompol Bambang Gunanti Hutabarat, Sabtu (29/3/2025).

Berdasarkan pengakuan tersangka, ia sudah mencuri sepeda motor sebanyak 15 kali.

Setiap beraksi ia tidak sendirian, melainkan bersama beberapa rekannya yang kini masih dicari.

Uang hasil penjualan sepeda motor curian dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, narkoba dan foya-foya.

Saat ini, maling sepeda motor yang merupakan mantan narapidana terpaksa meringkuk kembali di jeruji besi.

"seringnya main di kos orang ini. karena kan minim penjagaan kos kosan ini. apalagi anak anak banyak yg kuliah."

(Cr25/Tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved