Breaking News

Binjai Terkini

Warga Binjai Ditipu dengan Modus Bisa Tukarkan Uang Baru, Pelaku Menghilang saat Uang Ditransfer

Penipuan ini bermula saat Devi melihat pelaku menawarkan jasa tukar pecahan uang baru di satu grup di Facebook yang tenar di Kota Binjai. 

Pinterest/niee
PENIPUAN UANG BARU: Ilustrasi uang baru. 

TRIBUN-MEDAN.com, BINJAI - Lebaran Idul Fitri 1446 HIjriah tinggal menghitung hari. Berbagai kebutuhan masyarakat menjelang hari kemenangan itu pun mulai dipersiapkan, seperti penukaran pecahan uang baru di bank-bank yang ada di Indonesia. 

Namun, penukaran pecahan uang baru ini tidak semudah seperti tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini setiap orang yang hendak mendapatkan pecahan uang baru, harus mendaftar di situs PINTAR BI atau www.pintar.bi.go.id

Meski begitu banyak masyarakat yang mengeluh karena sulitnya mengakses situs tersebut yang kerap error alias tidak bisa diakses.

Parahnya lagi, di Kota Binjai, Sumatera Utara, ketidaknyamanan ini dimanfaatkan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab. 

Seperti halnya yang dialami Devi Yulianti (25) warga Kelurahan Pahlawan, Binjai Utara, Kota Binjai, Sumatera Utara. 

Ia ditipu oleh seorang yang mengaku warga Jalan Pandega, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai, bernama Ayu. 

Penipuan ini bermula saat Devi melihat pelaku menawarkan jasa tukar pecahan uang baru di satu grup di Facebook yang tenar di Kota Binjai

"Pelaku memposting kalau dia bisa menukar uang baru, bahkan ia memposting gambar tumpukan pecahan uang baru. Namun Karena sulit mendapatkan uang baru, saya pesan lah sama pelaku ini pada tanggal 21 Maret 2025 kemarin. Jumlah pecahan uang baru yang saya pesan Rp 2 juta," ujar Devi, Rabu (26/3/2025). 

Lanjut Devi, untuk mempermudah komunikasi keduanya, pelaku memberikan nomor WhatsAppnya. 

"Pelaku meminta saya untuk mentransfer uang sebesar Rp 40 ribu sebagai tanda jadi. Karena jika kita pesan pecahan uang baru per satu juta, ia meminta uang tanda jadi Rp 20 ribu," ujar Devi. 

Menurut Devi karena uang tanda jadi yang tidak terlalu besar untuk ditransfer, ia pun mengamininya. 

"Saya transfer ke Aplikasi Dana pelaku. Kemudian pelaku membuat janji sama saya untuk ketemu memberikan uangnya. Janjian ketemunya hari ini Rabu siang, di simpang Komplek Binara, Kelurahan Cengkeh Turi, Kecamatan Binjai Utara," kata Devi. 

"Eh tiba-tiba saat saya mau menghungi pelaku, nomornya sudah hilang dikontak WhatsApp saya. Saya pikir-pikir sudah lah, mungkin saya kurang bersedekah. Cuma bayangkan, mungkin ada puluhan atau ratusan orang yang bernasib sama dengan saya. Soalnya banyak yang komen di grup Facebook itu," sambungnya. 

Devi pun berharap agar kedepannya pihak bank mempertimbangkan cara menukar pecahan uang baru di tahun depan. 

Agar hal ini tidak dijadikan ajang penipuan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

"Saya rasa pihak kepolisian juga bisa menelusuri kejadian ini, supaya tidak banyak jatuh korban penipuan," tutup Devi.

(cr23/tribun-medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved