Asahan Terkini

Satu Keluarga Meninggal Tertabrak Kereta Api di Asahan, Begini Kronologinya

Satu keluarga di Asahan meninggal dunia usai ditabrak kereta api di perlintasan kereta api tanpa plang Dusun 2, Desa Sei Alim Hasak.

|
TRIBUN MEDAN/ALIF ALQADRI HARAHAP
TERTABRAK KERETA API: Mobil Daihatsu Terios bernomor polisi BK 1261 VL yang ditumpangi tiga orang korban terbalik usai dihantam kereta api Sri Bilah jurusan Medan menuju Rantauprapat di perlintasan tanpa palang Dusun II, Desa Sei Alim Hasak, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan, Minggu (23/3/2025). 

TRIBUN-MEDAN.COM, KISARAN - Satu keluarga di Asahan meninggal dunia usai ditabrak kereta api di perlintasan kereta api tanpa plang Dusun 2, Desa Sei Alim Hasak, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan.

Kahar (35), Wiriani (30), Erlin Mauzan (6), dan Khain (2) meninggal dunia usai dihantam kereta api Sri Bilah, jurusan Medan menuju Rantauprapat, Minggu (23/3/2025) sekitar pukul 12.00 wib.

Kapolsek Air Batu, AKP S Tambunan, menerangkan, empat orang korban merupakan satu keluarga yang hendak jalan dari arah Air Batu, menuju Kisaran dengan menggunakan mobil Daihatsu Terios dengan nopol BK 1261 VL.

"Kecelakaan terjadi kereta api kontra mobil pribadi Daihatsu Terios dengan nomor polisi BK 1261 VL di perlintasan kereta api tanpa palang di Dusun II, Desa Sei Alim Hasak," ujar Kapolsek Air Batu, AKP S Tambunan, Senin (24/3/2025).

Lanjutnya, saat kejadian ditemukan korban dua korban meninggal dunia di TKP.

Sedangkan dua lainnya meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.

"Hasil analisa kami sementara, korban tidak mendengar adanya himbauan atau klakson dari kereta api karena kaca mobil ditutup rapat," pungkasnya.

Berencana Beli Perlengkapan Lebaran

Menurut tetangga korban, Bayu, korban telah membuat janji dengan iparnya untuk berbelanja kebutuhan Lebaran di Kisaran.

"Katanya, mereka ini mau ke Irian, mau belanja. Udah buat janji bersama dengan iparnya, bahkan anak iparnya ini katanya sempat mau minta numpang di mobil korban," ujar Bayu, Senin (24/3/2025).

Lanjutnya, namun hal tersebut tidak terjadi karena ipar korban berangkat ke Irian dengan menggunakan sepeda motor dan berjanji akan jumpa di lokasi.

"Dia warga Air Batu, karena kalau mau ke Kisaran, dia selalu melintasi jalan Hessa ini. Nahasnya kali inilah mungkin," ungkap Bayu.

Bayu yang ikut mengantar ke rumah sakit itu, mengaku haru dengan kejadian lakalantas tersebut.

Menurutnya, korban, Kahar merupakan teman sewaktu masih sekolah.

"Yang laki-laki juga kawan sekolah ku. Yang perempuan ini kalau ga salah guru honor di salah satu sekolah menengah pertama (SMP)," katanya.

Ia berharap, pemerintah agar lebih memerhatikan ruas perlintasan kereta api tanpa plang agar tidak ada lagi memakan korban yang serupa.

(cr2/Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved