Berita Internasional

Pengantin Wanita Tewas Tragis Dibunuh di Vila saat Bulan Madu, Pelakunya Buat Keluarga Syok

Tragedi mengerikan terjadi pada pasangan pengantin baru, Christe Chen dan Bradley Robert Dawson.

eva.vn
PENGANTIN TEWAS: Ilustrasi mayat. Pengantin wanita tewas mengenaskan di vila saat bulan madu, pelaku bikin keluarga syok, Senin (24/3/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Tragedi mengerikan terjadi pada pasangan pengantin baru, Christe Chen dan Bradley Robert Dawson.

Pengantin wanita ditemukan tewas mengenaskan saat pasangan tersebut sedang berbulan madu.

Dikutip dari Dailystar.co.uk, Senin (24/3/2025), pasangan pengatin baru tersebut pertama kali bertemu pada November 2021, dan hanya dalam waktu tiga bulan mereka memutuskan untuk menikah.

Keputusan untuk menikah itu terjadi tak lama setelah Dawson, yang berusia 38 tahun pada saat itu, menyelesaikan perceraian dengan istri pertamanya.

Beberapa anggota keluarga Christe baru pertama kali bertemu dengan Dawson pada hari pernikahan mereka.

Setelah menikah, pasangan ini tinggal di rumah yang baru mereka beli di Memphis, Tennessee, dan merencanakan bulan madu yang mewah.

Pada Juli 2022, Christe dan Dawson berangkat untuk merayakan bulan madu mereka, yang merupakan hadiah dari orang tua Christe.

Mereka memilih Fiji sebagai tujuan, sebuah tempat eksotis di Pasifik Selatan. Dawson sendiri sudah pernah berbulan madu di sana dengan istri pertamanya pada 2019.

Pasangan ini menghabiskan dua hari pertama mereka di sana dengan penuh kebahagiaan. Namun, pada 9 Juli 2022, semuanya berubah menjadi mimpi buruk.

Pada pagi hari itu, staf resor yang mereka inap mulai khawatir karena Christe dan Dawson tidak muncul untuk sarapan atau makan siang.

Salah satu staf resor kemudian pergi untuk memeriksa vila mereka dan menemukan pemandangan yang mengerikan.

Di dalam kamar mandi, tubuh Christe ditemukan tergeletak tak bernyawa di celah sempit antara toilet dan dinding, bersimbah darah. Ia menderita luka-luka parah, termasuk trauma tumpul di kepala dan luka sayatan di wajah.

Sementara itu, suaminya, Bradley Dawson, telah menghilang. Polisi kemudian melakukan pencarian dan menemukan bahwa Dawson telah melarikan diri.

Ia berhasil mencapai pulau terdekat yang berjarak sekitar satu mil dari resor. Ketika Dawson akhirnya ditangkap, polisi menemukan barang-barang pribadinya, termasuk paspor dan sejumlah uang tunai, yang mengindikasikan bahwa ia berusaha melarikan diri dari tempat kejadian perkara.

Beberapa tamu lain di resor tersebut melaporkan bahwa pasangan ini sempat menghadiri sebuah acara malam sebelumnya, di mana mereka terlihat minum-minum dan bertengkar saat meninggalkan acara tersebut. Beberapa tamu bahkan melaporkan mendengar suara gaduh dari vila mereka beberapa saat setelah itu.

Penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan bahwa Dawson, yang kini menjadi tersangka utama dalam pembunuhan ini, berusaha memberikan penjelasan dengan mengatakan bahwa ia membawa ke pulau terdekat untuk memberi istrinya waktu "menenangkan diri" setelah mereka bertengkar.

Namun, pengakuan ini tidak meyakinkan hakim dan jaksa yang menangani kasus ini.

Karena kondisi jenazah Christe yang rusak parah akibat luka-lukanya, jenazahnya tidak dapat dibalsem untuk dibawa kembali ke Amerika Serikat.

Alhasil, jenazah Christe dikremasi di Fiji. Persidangan terhadap Dawson dimulai pada Desember 2024, dengan banyak bukti yang menunjukkan bahwa dia bertanggung jawab atas kematian istrinya.

Dalam persidangan, jaksa penuntut berhasil membuktikan bahwa Dawsonlah yang menyebabkan luka-luka fatal pada Christe.

Setelah seminggu persidangan yang penuh dengan pembuktian dan saksi-saksi, Dawson akhirnya dinyatakan bersalah atas pembunuhan. Hakim yang memimpin sidang menyatakan bahwa tidak ada orang lain yang mungkin dapat melakukan pembunuhan tersebut selain Dawson.

"Setelah mempertimbangkan semua bukti secara keseluruhan, saya yakin bahwa jaksa penuntut telah berhasil membuktikan tuduhan pembunuhan terhadap terdakwa tanpa keraguan yang wajar," kata hakim dalam putusannya.

Pada Februari 2025, Bradley Robert Dawson dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas tindakannya yang merenggut nyawa istrinya.

Hakim juga mengingatkan bahwa Dawson akan memenuhi syarat untuk mendapatkan pengampunan hanya setelah menjalani 18 tahun hukuman.

Kasus ini mengguncang banyak pihak terkhusus keluarga, mengingat tragisnya peristiwa yang terjadi pada pasangan yang baru saja mengawali hidup mereka bersama.

Pembunuhan ini menambah daftar panjang kasus kekerasan dalam rumah tangga yang berakhir tragis, dan mengingatkan akan pentingnya komunikasi yang sehat dalam hubungan serta pentingnya melaporkan kekerasan dalam bentuk apapun sebelum terlambat.

(cr31/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved