Berita Viral

RESPONS Hasan Nasbi Soal Teror Kepala Babi Buat Fedi Nuril Geram, Ajari Cara yang Benar:Silakan Copy

Respons Kepala Komunikasi Presiden Hasan Nasbi soal teror kepala babi yang dialami wartawan Tempo beberapa waktu lalu membuat Fedi Nuril geram.

Editor: Liska Rahayu
Kompas.TV dan Instagram Fedi Nuril
TEROR KEPALA BABI - Fedi Nuril mengkritik Kepala Komunikasi Presiden (KKP) Hasan Nasbi setelah tanggapan soal teror kepala babi viral di media sosial. 

TRIBUN-MEDAN.com - Respons Kepala Komunikasi Presiden Hasan Nasbi soal teror kepala babi yang dialami wartawan Tempo beberapa waktu lalu membuat Fedi Nuril geram.

Fedi Nuril menganggap Hasan melakukan pekerjaan buruk sebagai Kepala Komunikasi Presiden.

Seperti diketahui, Fedi Nuril memang vokal mengkritik pemerintah.

Kali ini, sang aktor menyayangkan respon Hasan Nasbi buntut teror kepala babi yang dialami jurnalis Tempo, Fransisca.

"Sudah dimasak aja, kepala babi dimasak aja, saya lihat di media sosialnya Fransisca justru dia minta dikirimin daging babi. Artinya dia tidak terancam kan, buktinya dia bisa bercanda," kata Hasan Nasbi saat ditemui di kompleks Istana, Jakarta, pada Jumat (21/3/2025) malam.

Ucapan Hasan Nasbi yang dianggap bercanda merespon Teror Kepala Babi kepada jurnalis, sederet artis pun kesal.

Salah satu artis tersebut adalah Fedi Nuril.

Aktor kenamaan itu gusar dengan tanggapan Hasan Nasbi sebagai juru bicara presiden dalam merespon teror tersebut.

Melalui laman Twitter-nya, Fedi Nuril keras mengkritik cara Hasan Nasbi dalam menanggapi isu penting di negara ini.

"Kepala Komunikasi Presiden @NasbiHasan diminta tanggapan tentang wartawati @tempodotco yang dikirimkan kepala babi, dijawab dengan “udah, dimasak aja”.

Lagi2 pemerintah menunjukkan komunikasi yang buruk dengan tidak bersimpati. Ingat, Bang. Mulut Anda adalah mulut presiden!" tulis Fedi Nuril, dilansir TribunnewsBogor.com pada Minggu (23/3/2025).

Lebih lanjut, Fedi pun memberikan saran soal redaksi kalimat yang dipakai oleh jubir pemerintah dalam menanggapi teror kepala babi tersebut.

Sebab diungkap Fedi, Hasan Nasbi seolah tidak memiliki simpati atas kasus tersebut.

"“Saya turut prihatin atas apa yang dialami Mbak @chichafrancisca. Saya kagum beliau masih bisa terlihat santai, tapi saya tetap mengecam tindakan intimidasi dengan mengirimkan kepala babi.”

Silakan di-copy paste, Bang, kalau bingung mau ngomong apa," kata Fedi Nuril.

Selain Fedi Nuril, aktor sekaligus sutradara Soleh Solihun juga keras mengkritik tanggapan Hasan Nasbi soal Teror Kepala Babi tersebut.

Melalui cuitannya di Twitter, Soleh Solihun menyentil Hasan Nasbi soal empati.

"Ada ormas minta thr, responnya gak usah dipersoalkan. ada kantor majalah dikirimin kepala babi, responnya suruh dimasak aja.

Pejabat kita antara gak pintar berkomunikasi, atau memang gak ada empati," tulis Soleh Solihun.

Berikutnya, artis yang juga menyindir tanggapan Hasan Nasbi soal Teror Kepala Babi adalah Andovi Da Lopez.

Dalam postingan terbaru di laman Twitternya, Andovi membuat parodi seolah-olah dirinya yang jadi Kepala Komunikasi Presiden.

"Situasi Kantor Kepala Komunikasi Presiden Konoha setelah pengiriman bangkai tikus ke kantor Tempo," tulis Andovi dalam unggahannya.

Andovi membahas soal teror kedua setelah kepala babi yakni teror tikus mati.

"Kali ini jawabannya harus penuh dengan empati dan sensitif. Jangan bilang dimasak aja. Sebagai kepala komunikasi presiden konoha jawabannya harus benar-benar berpikir dan biar rakyat enggak marah," kata Andovi dalam hati.

"'Di Vietnam mereka makan tikus juga' Aduh cut," ujar Andovi bak menyindir jubir presiden.

Respon Hasan Nasbi

Sadar pernyataannya menuai hujatan, Hasan Nasbi pun memberikan klarifikasi pada Sabtu (22/3/2025). 

Hasan meluruskan bahwa pernyataannya soal 'dimasak aja' justru didapat setelah melihat akun media sosial dari Francisca Christy atau Cica yang mendapatkan kiriman kepala babi tanpa telinga. 

"Justru respons yang benar itu adalah respons seperti si Fransisca itu dengan mengecilkan si peneror," ujar Hasan. 

Hasan juga mengatakan bahwa pemerintah sudah melakukan pembuktian terkait kebebasan pers. 

"Soal kebebasan pers itu pemerintah enggak pakai teori lagi. Tapi kan sudah pembuktian, enggak ada yang dilarang bikin berita, iya kan? enggak ada yang dilarang bikin podcast iya kan?" pungkas Hasan.

(*/TRIBUN-MEDAN.COM)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved