Berita Viral
Film Komang Lagi Trending, Kisah Cinta Beda Agama yang Akhirnya Menikah
Film Komang mengisahkan perjalanan cinta antara Raim Laode dengan istrinya, Ade Widiandari. Keduanya mengalami banyak rintangan sebelum menikah.
TRIBUN-MEDAN.COM,- Warganet tengah ramai membahas film Komang.
Adapun film Komang ini mengisahkan kisah cinta antara Raim laode dan sang istri Ade Widiandari.
Kisah cinta keduanya ternyata penuh liku dan perjuangan.
Karenanya, kisah cinta beda agama ini lantas diangkat ke layar lebar.
Adapun sutradara dalam film ini, Naya Anindita akan menyuguhkan totonan yang bikin penontonnya gemas, kesal, marah, lalu tertawa.
Baca juga: Sinopsis Film Snow White, Kisah Petualangan Fantasi Putri Salju Melawan Evil Queen
Lantas, seperti apa sih ceritanya?
Cinta beda agama
Kisah cinta beda agama dalam film Komang ini benar-benar apik.
Dalam film digambarkan bagaimana dua anak manusia dari latar belakang budaya dan agama yang berbeda, akhirnya bisa bersatu.
Ode dan Ade akhirnya menjalin ikatan suci, meski sempat dihadapkan banyak tantangan.
"Kiblat kamu ke Barat ya, beda sama kiblat sembahyang aku ke Timur," ucap Komang, dikutip dari Kompas.com.
Penonton langsung dihadapkan pada kenyataan bahwa tembok besar akan menghalangi kisah cinta pemuda asal Buton kepada gadis Bali itu.
Baca juga: Sinopsis Film Nocturnal yang Dibintangi Ha Jung-woo, Kisah Kakak Ingin Ungkap Pembunuhan sang Adik
Namun Ode tetap menjalin hubungan dengan Komang.
Rasa cinta keduanya bahkan lebih besar dari tembok yang menghalangi.
Tapi di situlah letak kekuatan film Komang yang sebenarnya.
Komang berani merayakan keberagaman lewat kisah cinta sederhana dari Raim Laode dan Ade Widiandari.
Di negara yang memiliki banyak suku, ras, dan agama ini, perbedaan harus selalu dirayakan.
Perbedaan bukan justru menjadi pemecah persatuan.
Dan keputusan Starvision merilis film ini di momen Lebaran rasanya sangat tepat.
Baca juga: Sinopsis Penjagal Iblis: Dosa Turunan yang Baru Saja Rilis Official Trailer
Momen kemenangan umat Islam itu akan sangat pas untuk merayakan kemenangan cinta dari perbedaan yang ada.
Performa apik Kiesha Alvaro dan Aurora Ribero
Kiesha Alvaro menjawab keraguan orang-orang dengan penampilan memukau di film Komang.
Putra Pasha Ungu itu benar-benar menampilkan akting yang luar biasa sebagai Raim Laode.
Kepercayaan diri yang tinggi dari Raim Laode bisa terasa jelas lewat gerak-gerik tubuh Kiesha.
Selain itu, Kiesha juga melahap tantangan menggunakan logat atau aksen Sulawesi yang memang tanah kelahirannya.
Hal serupa juga dilakukan oleh Aurora Ribero.
Baca juga: Sinopsis Film Singsot, Kisah Horor dari Jawa Tentang Larangan Bersiul saat Maghrib
Meskipun kemampuan aktingnya sudah tak perlu diragukan lagi, Aurora secara mengejutkan bisa sangat fasih dalam logat Bali.
Sebagai catatan, logat Bali itu bahkan tetap dipertahankan dan terjaga dengan baik dalam konflik besar yang membutuhkan emosi tinggi.
Pun dengan chemistry yang dibangun oleh keduanya.
Kiesha dan Aurora berhasil membuat penonton tersenyum geli sendiri melihat kisah cinta anak muda.
Perasaan seperti ini mungkin terakhir kali bisa ditemukan lewat film Dilan 1990.
Tapi bedanya, Milea di sini lebih dinamis dan sangat menghibur.
Baca juga: Sinopsis Film Novocaine, Kisah Seorang Pria yang tak Pernah Merasakan Sakit Bergenre Aksi Thriller
Komposisi pas
Pujian juga sepatutnya diberikan untuk sang sutradara, Naya Anindita.
Naya berhasil meramu cerita dengan komposisi yang pas.
Selain dramanya yang memang harus dikedepankan, komedi di film ini juga sangat menghibur.
Ledakan tawa sangat sering terdengar di kursi penonton karena memang kelucuannya organik.
Komposisi itu semakin lengkap dengan musik yang rapi.
Penata musik di film ini sadar bahwa film Komang harus sejalan dengan lagu-lagu ciptaan Raim Laode.
Baca juga: Sinopsis Film Setan Botak di Jembatan Ancol Besutan Anggy Umbara, Ozi Syahutra Tokoh Utama
Oleh karena itu, penempatan lagunya benar-benar diperhatikan dengan situasi dan kondisi tokoh utama sepanjang durasi.
Walaupun banyak catatan apik, Komang juga tetap memiliki kekurangan.
Kekurangan utama tentunya terletak pada lini masa yang seperti diburu-buru.
Namun kekurangan itu juga masih sangat diwajarkan mengingat kisah cinta Raim Laode dan Komang sejatinya berjalan selama tujuh tahun.
Perjalanan tujuh tahun itu harus dirangkum ke dalam durasi normal film yang hanya 2 jam.
Akan ada banyak terjadi lompatan waktu tanpa penjelasan, namun semuanya tak terlalu mengubah kualitas keseluruhan Komang.(tribun-medan.com)
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Review Film Komang, Merayakan Kemenangan Cinta di Hari Lebaran
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Petugas PPSU Temukan Bayi di Tumpukan Sampah, Masih Hidup di Dalam Googie Bag Terikat |
|
|---|
| Penyesalan Helwa Bachmid Pernikahan dengan Habib Bahar Tak Berlangsung Lama, Istri Pertama Membalas |
|
|---|
| Anak Menkeu Purbaya Meradang Merasa Keluarganya Dihina, Bikin Sayembara Berhadiah Fantastis |
|
|---|
| Istri Pertama Habib Bahar Tunjukkan Bukti Transfer, Ancam Helwa Bachmid Dijebloskan ke Penjara |
|
|---|
| Pengakuan Dhia Gemoy Istri Tinggalkan Suami Demi Pajero, Penampilannya Berubah Sejak Kenal TikTok |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/film-Komang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.