News Video
Pesona Kawasan Wisata Di Parapat Jadi Kota Cokelat Usai Diterjang Banjir Bandang
Wajah Kota Wisata Parapat, Kabupaten Simalungun, berubah menjadi Kota Cokelat. coklat yang dimaksud adalah dampak banjir bandang yang menerjang kota.
Penulis: Alija Magribi | Editor: Fariz
TRIBUN-MEDAN.COM, PARAPAT - Wajah Kota Wisata Parapat, Kabupaten Simalungun, berubah menjadi Kota Cokelat. Bukan karena menjadi penghasil kakao atau panganan coklat, maksud coklat yang dimaksud adalah dampak banjir bandang yang menerjang kota pada Minggu (16/3/2025) sore kemarin.
Luapan air bercampur tanah (lumpur) yang datang dari sungai-sungai kecil kemudian menerjang rumah dan pertokoan warga di Parapat. Sisa lumpur yang menutupi jalanan membuat Parapat alhasil berwarna cokelat.
Pemandangan Kota Parapat ini pun jauh dari kesan Gerbangnya Danau Toba bila dilihat pada Senin (17/3/2025) hari ini. Sekarangx warga disibukkan dengan aktivitasnya sendiri yang mana mereka berusaha mengeluarkan lumpur dari dalam rumah, menjemur dokumen kependudukan, sampai mencuci perabot yang bisa diselamatkan.
Tampak petugas Damkar Kabupaten Simalungun dan prajurit TNI berjibaku membantu warga yang rumahnya masih terendam sisa-sisa lumpur.
Seorang warga bernama H. Ambarita mengatakan bahwa hujan deras yang terjadi sekitar pukul 15.30 WIB kemarin membuat kerusakan besar di kediaman keluarganya. Usaha penjualan ikan mas yang dijajan keluarga terpaksa berhenti akibat banjir.
"Perabotan habis lah. Semua yang di kamar sudah habis lah. Apa yang bisa diselamatkan ya coba diselamatkan. Kebetulan saat mundur suara batu dibawa air kemarin, adik saya sudah siap membawa ikan-ikan keluar," kata H Ambarita.
Pada saat kejadian, ujar H Ambarita, kebetulan keluarga sedang berkumpul bersama menikmati akhir pekan. Namun setelah 1,5 jam hujan mengguyur, kecemasan di dalam keluarga terjadi.
"Kita lihat dari dapur, sungai yang di belakang itu mulai coklat dan membawa material kayu dan batu. Langsung lah kita bawa anak-anak keluar rumah. Kita angsur barang-barang yang bisa diselamatkan," katanya.
H Ambarita pun mengaku tak tahu lagi apa yang harus diharapkan dari pemerintah untuk menanggulangi ancaman bencana yang menghantui mereka. Apalagi banjir bandang bukan sekali ini saja terjadi dalam lima tahun terakhir.
"Kalau bantuan dari pemerintah sejauh ini belum ada," singkatnya.
(alj/www.tribun-medan.com).
Parapat
Kabupaten Simalungun
Kecamatan Girsang Sipangan Bolon
banjir bandang
Banjir Bandang Di Parapat
Kota Wisata Parapat
| Empat Anggota DPRD Medan Mangkir, Kejaksaan Tinggi Sumut: Senin dan Selasa Kita Panggil Lagi |
|
|---|
| Kuasa Hukum Ketua DPRD Sumut Sebut Dua Akun Dilaporkan ke Polda Sumut, Kasus Pencemaran Nama Baik |
|
|---|
| Dua Anggota DPRD Medan yang Dipanggil Kejaksaan Tinggi Sumut Kasus Peras Pengusaha Tak Kunjung Hadir |
|
|---|
| KEPALA BAYI PUTUS Saat Proses Persalinan Diduga Lakukan Malpraktek, Ini Penjelasan Dinkes Tapteng |
|
|---|
| Respon Bupati Langkat Syah Afandin Soal Ratusan Kilo Sabu Diamankan Polisi di Perairan Langkat |
|
|---|