Berita Viral

CURHAT Dedi Mulyadi Menangis saat Lihat Objek Wisata di Puncak Bogor: Martabat Saya Direndahkan

Momen ketika Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menangis saat melihat objek wisata di Puncak Bogor baru-baru ini viral di media sosial.

Editor: Liska Rahayu
TribunJabar.id
DEDI MULYADI MENANGIS - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menangis saat melihat kondisi alam di Puncak Bogor yang tergerus pembangunan tempat wisata, Kamis (6/3/2025). Pembangunan itu, diduga menjadi penyebab banjir yang parah di Jabodetabek pekan ini. 

TRIBUN-MEDAN.com - Momen ketika Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menangis saat melihat objek wisata di Puncak Bogor baru-baru ini viral di media sosial.

Diketahui, Dedi Mulyadi menangis saat melihat kerusakan alam di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, Kamis (6/3/2025).

Adanya wisata di lokasi tersebut diduga jadi penyebab banjir di Jabodetabek pekan ini. 

Saat itu Dedi tengah melihat area Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) tampak berdiri bangunan yang akan terhubung dengan Eiger Adventure Land melalui jembatan gantung.

Eiger Adventure Land merupakan satu dari empat tempat wisata yang disegel di kawasan wisata Puncak karena terindikasi melanggar alih fungsi lahan.

Dedi menangis lantaran merasa martabatnya turut direndahkan ketika melihat wilayah pegunungan dirusak.

Sebagai orang Sunda, gunung adalah sesuatu yang dihormati dan sakral.

Oleh karena itu, hatinya teriris ketika melihat gunung dan hutan dirusak segelintir orang  hanya demi kepentingan komersial. 

 "Saya ini termasuk orang yang begitu menghormati gunung. Ketika orang seenaknya demi kepentingan komersial membelah hutannya hanya untuk kesenangan-kesenangan dan duit, saya nangis. Kenapa? Bagi saya sebagai orang Sunda, saya merasa martabat saya direndahkan," ujar Dedi Mulyadi di Bekasi, Jawa barat, Jumat (7/3/2025).

Dedi mengatakan, gunung merupakan sumber kehidupan.

"Gunung itu sesuatu yang dihormati, karena dia adalah sumber dari kehidupan. Dari gunung itu lahirlah air, dari mata air lahirlah kehidupan, ada danau, ada sawah. Kemudian itu lahir jadi kehidupan manusia," kata Dedi.

Momen Dedi Saksikan Kerusakan Lingkungan hingga Menangis 

Pada Kamis kemarin, Dedi Mulyadi mengunjungi tempat wisata di Desa Sukagalih, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pada saat mengunjungi lokasi itu, dia terlihat lesu.

Matanya melihat ke arah kejauhan.

Dedi Mulyadi menangis melihat alih fungsi lahan di kawasan itu.

"Lah, itu sudah ada bangunan ya (jembatan gantung), itu yang paling melanggar. Lihat itu terbelah sampai longsor," kata Dedi sambil menunjuk tempat wisata jembatan Eiger Adventure Land, Megamendung, Kabupaten Bogor.

Saat mengunjungi kawasan itu, Dedi Mulyadi didampingi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Wawan Hikal Kurdi.

Wawan berupaya menenangkan Dedi Mulyadi.

Wawan menjawab ketika Dedi Mulyadi menanyakan soal perizinan tempat wisata.

Ternyata pembangunan tempat wisata itu mendapat izin dari Bupati Bogor terdahulu.

"Ini yang ngizinin dulu bupati?" tanya Dedi Mulyadi, dikutip dari Tribun Jabar. 

"Zaman (Bupati Bogor) Bu Ade Yasin," timpal Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Sastra Winara dan Wawan Hikal Kurdi.

Buntut sidak yang dilakukan Dedi ini, Kementerian Lingkungan Hidup telah menyegel empat lokasi yang diduga melanggar izin lingkungan di Bogor.

Keempatnya yaitu lokasi milik PT Perusahaan Perkebunan Sumber Sari Bumi Pakuan (Kantor Operasional sebelum Telaga Saat), PTPN I Regional 2 Gunung Mas, PT Jaswita Jabar (Hibisc Fantasy), dan kawasan Eiger Adventure Land. 

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi 33 tenant atau lokasi di kawasan Puncak yang akan disegel karena diduga melanggar ketentuan lingkungan.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

 

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved