Berita Viral

SOSOK Wakepsek SMP di Sulsel Minta Orangtua Siswa Pindahan Bayar Rp 1 Juta, Ancam Tak Beri Nilai

Inilah sosok Wakepsek SMP Negeri 4 Satap Liukang, Sulawesi Selatan yang minta orangtua siswa pindahan bayar Rp1 juta dan ancam tak mau beri nilai

istimewa via fame.Grid.id
WAKEPSEK PUNGLI: Ilustrasi uang - Wakepsek SMP Negeri 4 Satap Liukang, Sulawesi Selatan minta orangtua siswa pindahan bayar Rp1 juta dan ancam tak beri nilai. Kini keduanya dicopot dari jabatan 

TRIBUN-MEDAN.COM – Inilah sosok Wakepsek SMP Negeri 4 Satap Liukang, Sulawesi Selatan yang minta orangtua siswa pindahan bayar Rp1 juta.

Adapun sosok Wakepsek SMP di Sulsel itu diduga lakukan pungli terhadap orangtua siswa pindahan.

Pungli itu dilakukan oleh Rahmat, guru olahraga sekaligus mantan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dan Ikhsan guru Bahasa Inggris sekaligus Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum.

Aksi pungli yang dilakukan kedua Wakepsek itu ini terungkap usai orangtua siswa melapor kepada kepala sekolah.

Dilansir Tribun-medan.com dari TribunTimur, video orangtua siswa tentang tindakan pungli yang dilakukan guru tersebut viral di media sosial.

Dalam video yang berdurasi 1 menit 44 detik ini terungkap bahwa orangtua siswa tersebut diminta untuk membayar Rp 1 juta untuk proses pindah sekolah.

Uang tersebut bisa diangsur hingga Mei mendatang.

Guru tersebut juga mengancam tak bisa memberikan nilai karena orangtua siswa enggan membayar.

Baca juga: SOSOK Attaubah Mufid Suami Reza Gladys yang Disorot Usai Istrinya Penjarakan Nikmir, Dikenal Sultan

“Anak saya bisa diterima (pindah sekolah) jika membayar Rp1 juta. Itu diangsur sampai Mei. 

Saya sempat tanyakan, apa memang harus membayar, katanya iya. 

Beberapa waktu kemudian, saya kembali dipanggil, katanya dia sudah tidak bisa meminta pembayaran lagi kepada saya, 

karena ada laporan yang sampai kepada kepala sekolah, tidak usah membayar, 

tapi saya sudah tidak bisa memberikan nilai, silahkan menghadap kepada kepala sekolah,” kata orangtua tersebut.

Sementara itu terkini Kepala SMP Negeri 4 Satap  Liukang Tupabiring Ramadanial Bahar mengonfirmasi adanya kejadian tersebut.

Ia mengaku tak tahu-menahu terkait aksi pungli yang dijalankan keduanya.

“Saya baru tahu dari laporan orangtua. 

Setelah adanya laporan orangtua korban via telepon, saya kaget dan segera memanggil dua orang oknum guru untuk meminta klarifikasi,” katanya.

Ia menyebutkan proses pindah sekolah tak memungut biaya apa pun.

“Tidak ada biaya apapun, sangat dilarang melakukan pungutan, ini murni inisiatif mereka berdua,“ bebernya.

Atas aksinya, oknum guru ini terpaksa dicopot dari jabatan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.

“Pak Rahmat sudah diberhentikan dari jabatan Wakasek Kesiswaan kalau Pak Ikhsan masih punya tanggung jawab untuk menyelesaikan rekapan nilai untuk semester ini, jadi mungkin setelah semester ini kami berhentikan juga,” katanya.

Baca juga: SANTAINYA Gaya Nikita Mirzani Usai Pakai Baju Tahanan, Jalan Bak Model Sambil Lempar Kiss Bye

Saat berita ini dilansir, Tribun-Timur.com masih berusaha mendapatkan konfirmasi dari Rahmat dan Iksan

Sebelumnya viral di media sosial Kepsek minta Rp1,4 juta per siswa untuk acara wisuda.

Kepala sekolah atau Kepsesk bernama Nina Indriana itu akhinya dicopot dari jabatannya.

Hal itu diungkapkan oleh Kasie Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Kota Bekasi, Moh Agung Istiqlal

Ia mengatakan, pasca kejadian demo siswa pihaknya telah melakukan pengawasan.

"Itu (status kepsek) sudah ditindaklanjuti oleh pimpinan sejak 19 Februari, karena masih dalam proses pengawasan, yang jelas bu Kepala sudah tidak lagi di sini (MAN 2)," kata Agung, Jumat (21/2/2025).

Diketahui dugaan penyebab Kepsek Nina Indriana itu didemo siswanya karena dinggap kurang transparan kelola dana.

Agung berhadap permasalahan ini dapat segera tuntas, kondisi siswa juga sudah jauh lebih kondisif setelah adanya penanganan. 

"Jadi sedang ditindaklanjuti secara komprehensif oleh inspektorat jendral, itu sedang dilakukan pengawasan," tegas dia. 

Video aksi unjuk rasa dilakukan siswa MAN 2 Kota Bekasi, mereka menuntut transparansi pengelolaan dana sekolah yang dianggap tak sesuai dengan fasilitas didapat.  

Video siswa berteriak sambil membentangkan spanduk viral di media sosial, salah satunya diunggah akun Instagram @bekasi.terkini.  

Baca juga: NASIB TikToker Riezky Kabah Usai Hina Profesi Guru, Dijemput Paksa Polisi, Pede Pamitan ke Warga

Dalam video yang beredar, satu orang guru tampak disoraki siswa yang berkumpul di halaman sekolah pada Senin (17/2/2025).  

Seorang siswa berinisial J saat dikonfirmasi mengatakan, unjuk rasa diinisasi siswa MAN 2 Kota Bekasi karena sudah muak dengan pengelolaan dana sekolah yang tak jelas.  

J menjelaskan, MAN 2 Kota Bekasi mematok biaya pendidikan per siswa Rp250.000 per bulan.

Tetapi selama ini fasilitas dan kegiatan di sekolah cenderung kurang memadai. 

Contohnya seperti ekstrakurikuler, siswa harus patungan untuk membayar pelatih yang seharusnya sudah menjadi kewajiban sekolah.  

Tidak hanya itu, fasilitas gedung sekolah juga dianggap tidak layak seperti misalnya kamar mandi yang kumuh.  

Puncaknya lanjut J, siswa kelas 12 yang sedang mempersiapkan wisuda. Pihak sekolah lagi-lagi membebani biaya yang terlalu besar.  

"Puncaknya itu sekarang ada di kelas 12 yang acara wisuda, menuruti perintah sekolah untuk mengeluarkan biaya kurang lebih 1,4 jutaan buat acara satu hari itu sudah mahal banget," kata dia.  

(*/tribun-medan.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Jatim

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved