Kepedulian di Ujung Senja: Polres Sergai Gelar Bakti Sosial Sambut Ramadhan

TRIBUN-MEDAN.COM, SERGAI-Matahari mulai condong ke barat ketika Aula Patriatama Mako Polres Serdang Bedagai dipenuhi wajah-wajah penuh harap. Hari itu, Kamis, 27 Februari, Polres Sergai menggelar "Bakti Sosial Polri Presisi," sebuah ritual kepedulian yang diharapkan membawa kehangatan di tengah masyarakat yang bersiap menyambut bulan suci Ramadhan.

Di antara tumpukan paket sembako yang siap didistribusikan, Kapolres Sergai AKBP Jhon Sitepu berdiri di hadapan hadirin, suaranya tenang namun penuh makna. Ia membacakan pidato Kapolri, menggarisbawahi makna dari aksi sederhana ini.

"Hari ini, kita melepas 400 paket sembako, bukan sekadar bingkisan, tapi sebagai simbol kepedulian. Kami ingin memastikan saudara-saudara kita bisa menyambut Ramadhan dengan lebih tenang," ucapnya.

Suasana di aula terasa lebih dari sekadar seremoni formal. Ada tatapan tulus dari warga yang datang, ada genggaman tangan erat dari mereka yang menerima bantuan. Di sudut ruangan, Ketua MUI Sergai, H. Hasful Huznain, mengangguk pelan.

"Sembako ini lebih dari sekadar bahan pangan. Ini adalah bentuk kasih sayang, wujud nyata bahwa di tengah segala hiruk-pikuk, masih ada yang peduli," katanya dengan suara pelan, seolah tak ingin merusak keheningan yang sarat makna.

Tak jauh darinya, Ketua FKUB Sergai, Usman Siregar, menambahkan, "Yang terpenting bukan hanya bantuan ini, tetapi kebersamaan yang tumbuh di dalamnya. Kita menyaksikan bagaimana Polri, pemerintah, dan berbagai organisasi masyarakat saling bergandengan tangan, membangun kepercayaan, membangun harapan."

Di antara mereka yang hadir, ada sosok-sosok yang selama ini bekerja dalam diam. Wakil dari pemerintah daerah, perwakilan TNI, organisasi kemasyarakatan, dan mahasiswa. Drs. Zulfikar dari Pemkab Sergai, Mayor Inf. Ponidi dari Dandim 0204/DS, Wakil Ketua DPRD Sergai James Hotlan Ritonga, serta berbagai elemen masyarakat seperti PD Alwashliyah, Banser, GAMKI, GP Muhammadiyah, dan DPC GRIB Jaya.

Di luar aula, langit mulai meredup. Paket-paket sembako yang tadi tersusun rapi, kini berpindah tangan, dibawa pulang oleh mereka yang membutuhkan.

Hari itu, bukan hanya sekadar bantuan yang diberikan. Ada harapan yang dihidupkan kembali, ada keyakinan bahwa kebaikan, sekecil apa pun, akan selalu menemukan jalannya.(jun-tribun-medan.com).