Berita Viral

HARTA Kekayaan Kapolsek Tlogowungu yang Angkat Siswa SMA Pencuri Pisang Jadi Anak Asuh

Berikut harta kekayaan Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid yang angkat siswa SMA di Pati pencuri pisang jadi anak asuhnya dan janjikan beri

Kolase Instagram Polsektlogowungupati
AKP MUJAHID: Tangkapan layar Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid yang angkat anak remaja diarak warga gara-gara curi pisang. Kini harta kekayaannya pun disorot 

TRIBUN-MEDAN.COM – Berikut harta kekayaan Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid yang angkat siswa SMA pencuri pisang jadi anak asuh.

Baru-baru ini Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid mendadak jadi sorotan.

Hal itu lantaran Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid mengangkat siswa SMA berinisial AAP (17) yang mencuri pisang menjadi anak asuhnya.

Kini sosok dan harta kekayaan AKP Mujahid pun disorot.

AKP Mujahid pernah menjabat sebagai Kapolsek dan jabatan lainnya di beberapa wilayah sejak tahun 2014.

Ia pernah jadi Kapolsek Bumijawa, Polres Tegal, hingga Kapolsek Tlogowungu.

Harta AKP Mujahid turun setelah 11 tahun.

Pada tahun 2014, ia memiliki harta Rp 363.000.000 saat menjabat Kapolsek Bumijawa.

Kini di tahun 2025, ia melaporkan harta kekayaannya di tahun 2024 jadi Rp 352.000.000.

Harta yang dimiliki AKP Mujahid itu berupa satu rumah, satu buah mobil, dan dua motor.

Baca juga: USAI Viral Lagu Bayar Polisi, Kapolri Listyo Mau Angkat Band Sukatani Sebagai Duta Polri

Sebelumnya diberitakan, remaja AAP viral di media sosial karena diarak warga dengan bertelanjang dada.

AAP kepergok sedang membawa hasil curian berupa pisang tanduk sebanyak empat tandan dengan dipikul menggunakan satu batang tongkat kayu.

Warga kemudian mengarak AAP ke kantor desa dengan bertelanjang dada.

Akhirnya pihak kepolisian dan pemerintah desa melakukan mediasi.

Akhirnya terjadi perdamaian antara pemilik kebun dengan kakek AAP yang datang ke kantor desa.

AAP ternyata selama ini tinggal bersama adik dan kakeknya.

Ibu kandungnya meninggal dunia pada tahun 2019 lalu.

Sementara ayah AAP menikah lagi dan hidup dengan keluarga barunya.

Sang ayah pergi meninggalkan anak-anaknya dan tidak memberi nafkah.

Kakek AAP bekerja sebagai buru serabutan dan mencari rumput untuk pakan ternak.

AAP juga tak masuk sekolah karena kekurangan biaya.

Baca juga: Berita Populer, Cara Lunasi Utang Orangtua yang Sudah Meninggal, Nasib Siswa SMA yang Curi Pisang


Mengetahui hal itu, AKP Mujahid pun tergerak untuk memberikan perhatian pada AAP dan adiknya.

Kapolsek Tlogowungu itu pun kemudian mendatangi rumah AAP dan sang adik pada Jumat (21/2/2025).

Menuurt AKP Mujahid, peristiwa itu mendapat perhatian dari Kapolresta Pati.

“Kami ingin memastikan kondisi AAP dan adiknya dalam keadaan baik, sehingga kami datang berkunjung sekaligus memberikan sedikit bantuan,” kata Mujahid dilansir dari Kompas.com, Sabtu.

Tak hanya itu, AKP Mujahid juga menganggap AAP dan adiknya sebagai anak asuh Polsek Tlogowungu.

Ia juga akan membantu biaya pendidikan AAP agar terus sekolah.

Bahkan AAP juga bisa mendapat menghasilan dengan membersihkan polsek Tlogowungu.

“Kami ingin membantu mereka keluar dari kesulitan. Atas petunjuk dari Pak Kapolresta Pati, adik AAP kami jadikan anak asuh dan kami bantu sekolahnya, sementara APP kami beri kesempatan untuk membantu di Polsek agar mendapatkan penghasilan,” ujarnya.

Baca juga: TAMPANG Mandor yang Tendang Semua Kuli Panggul di Jambi Sampai Sempoyongan, Videonya Viral

Ngaku Mencuri Agar Ada Uang Jajan

Disisi lain diberitakan sebelumnya 

AAP menjadi perbincangan karena diarak warga setelah ketahuan mencuri pisang milik salah seorang warga.

Setelah menjadi sorotan, Dedi Mulyadi berusaha mengonfirmasi langsung kejadian tersebut kepada sang remaja.

Lewat sambungan telepon, Dedi Mulyadi pun menghubungi remaja berinisial AAP (17) itu seraya menanyainya terkait insiden pencurian tersebut.

Dedi Mulyadi rupanya penasaran dengan alasan remaja yang masih duduk di bangku SMA itu nekat mencuri pisang milik warga.

Belakangan Dedi Mulyadi terkejut dengan kejujuran AAP saat diinterogasi.

 "Saat itu ngambil pisang untuk apa?" tanya Dedi Mulyadi dalam postingan di akun TikTok-nya, dilansir TribunJatim.com pada Minggu (23/2/2025), via Tribun Bogor.

"Untuk jajan bersama adek," akui AAP.

Kepada Kang Demul, AAP menceritakan nasib pilunya yang ditinggal mati ibu sejak enam tahun lalu.

AAP dan adiknya juga ditinggal menikah lagi oleh sang ayah.

Terkait dengan rinciannya mencuri pisang, AAP jujur.

Bahwa saat itu ia terpaksa mengambil pisang orang lain karena perutnya lapar.

Sementara jarak tempatnya mencari rumput dari rumahnya saat itu sangat jauh yakni 1 jam jalan kaki.

"Karena enggak punya uang pengin punya uang," akui AAP.

"Bukan buat makan?" tanya Dedi Mulyadi.

"Ya buat makan, karena pengin beli jajan, perut lapar," ujar AAP.

Penasaran, Dedi Mulyadi pun bertanya ke AAP soal makanan di rumahnya.

Tinggal bersama nenek dan kakek, AAP bercerita bahwa sebenarnya di rumahnya ada nasi dan lauk.

Mendengar hal itu, Kang Dedi pun sedikit menegur AAP.

"Emang di rumah enggak ada nasi?" tanya Dedi Mulyadi.

"Ya ada, tapi posisi saya di luar, mau pulang jauh, orang saya niatnya ngarit mencari rumput untuk makan kambing," ujar AAP.

"Lauk ada?" tanya Kang Dedi lagi.

"Ada tahu tempe," pungkas AAP.

"Artinya makan masih cukup. Lah kenapa nyuri?" tanya Kang Dedi.

"Karena enggak punya uang, pengin punya uang untuk jajan ke luar," jawab AAP.

"Oalah ya enggak usah jajan segala kalau di rumah masih ada nasi, jangan maksain jajan, sampai ngambil punya orang," timpal Kang Dedi.

"Iya siap," ujar AAP mengakui kesalahan.

Terkait dengan profesinya selain sekolah, AAP jujur.

Bahwa selama ini dia bekerja mengurus kambing milik desa.

Karenanya saat ditanyai soal mengurus kambing, AAP bersemangat.

"Punya kambingnya berapa sekarang?" tanya Kang Dedi.

"23 kecil-kecil. Itu sering dijual," ujar AAP.

"Buat biaya sekolah?" tanya Kang Dedi lagi.

"Iya," jawab AAP.

"Bagus, anak hebat itu lahir dari penderitaan," imbuh Kang Dedi.

Jujur mengakui kesalahannya, AAP membuat Kang Dedi terkejut lantaran jawabannya saat ditanya masa depan.

Kepada Kang Dedi, AAP mengaku cita-citanya ingin jadi presiden.

"Nanti sudah besar pengin apa? ke mana arahnya?" tanya Dedi Mulyadi.

"Jadi presiden," jawab AAP tegas.

"Waduh kalau jadi presiden nanti enggak boleh ambil pisang orang lagi," pungkas Kang Dedi.

Bak terketuk hatinya usai mengetahui kisah AAP yang nekat mencuri pisang karena butuh uang, Kang Dedi pun memberikan bantuan.

Bukan uang atau beasiswa, Kang Dedi memilih untuk memberikan kambing etawa agar AAP bisa mengurusnya.

Mengetahui hadiah dari Kang Dedi, AAP pun semringah.

"Sudah merasa bersalah, sudah (minta maaf)," akui AAP.

"Kamu semangat enggak punya kambing?" tanya Kang Dedi.

"Semangat," jawab AAP.

"Kambing yang bagus apa di Pati?" tanya Kang Dedi lagi.

"Kambing etawa," jawab AAP.

"Nanti saya beliin kambing etawa tiga ekor, jantannya satu. Jadi semua empat ekor. Empat kali tiga, Rp12 juta, mungkin datangnya Rp2 juta. Nanti dititipin di situ uang Rp16 juta," ungkap Kang Dedi.

"Alhamdulillah. Makasih pak, sehat selalu," jawab AAP.

(*/tribun-medan.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved