Breaking News

Polres Pematang SIantar

Kasat Lantas Siantar Iptu Friska: Menyapa, Mengedukasi, dan Merangkul Masyarakat Demi Keselamatan

Senyum ramah dan sapaan hangat menyertai langkah IPTU Friska Susana, SH, saat turun langsung ke jalan dalam Operasi Keselamatan Toba 2025.

Editor: Arjuna Bakkara
IST
Kasat Lantas IPTU Friska Susana, SH, memberikan edukasi sembari memasangkan helem kepada pengendara dengan penuh kepedulian dalam Operasi Keselamatan Toba 2025 di Pematangsiantar, Jumat (14/2/2025). 

TRIBUN-MEDAN.COM, PEMATANGSIANTAR-Senyum ramah dan sapaan hangat menyertai langkah IPTU Friska Susana, SH, saat turun langsung ke jalan dalam Operasi Keselamatan Toba 2025. Ia tak hanya memimpin jalannya operasi, tetapi juga berinteraksi dengan masyarakat, menyampaikan edukasi dengan penuh kepedulian, dan memastikan setiap pengendara memahami betapa pentingnya keselamatan berlalu lintas.  

Di kawasan Pasar Horas, IPTU Friska bersama timnya membagikan stiker dan brosur keselamatan, bukan sekadar menempelkan aturan di tangan warga, tetapi juga menyelipkan pesan penuh harapan. Kepada seorang ibu yang tengah membonceng anaknya tanpa helm, ia berbicara dengan lembut, “Bu, kita semua ingin pulang dengan selamat ke rumah, ya. Helm ini bukan hanya untuk aturan, tapi untuk melindungi nyawa.” Sang ibu tersenyum malu, berterima kasih, lalu berjanji akan selalu menggunakan helm ke depannya.  

Bukan hanya pengendara yang mendapat perhatian. Dalam operasi ini, IPTU Friska juga menertibkan parkir liar yang seringkali menjadi pemicu kemacetan. Dengan pendekatan humanis, ia berbicara langsung kepada para pemilik kendaraan, menjelaskan pentingnya keteraturan demi kenyamanan bersama. “Kami tidak ingin menyulitkan, justru ingin membantu agar lalu lintas lebih lancar dan aman,” ucapnya dengan nada bersahabat.  

Lebih dari sekadar operasi rutin, bagi IPTU Friska, keselamatan berlalu lintas adalah soal kepedulian dan kebersamaan. Ia ingin membangun kesadaran, bukan hanya dengan teguran atau tindakan, tetapi dengan sentuhan empati. “Kami ingin masyarakat sadar bahwa peraturan ini ada bukan untuk menghukum, melainkan untuk melindungi,” ujarnya.  

Di akhir kegiatan, IPTU Friska berharap upaya ini dapat membawa perubahan nyata. Ia percaya bahwa disiplin berlalu lintas tidak bisa dipaksakan, tetapi harus ditumbuhkan dari kesadaran dalam diri setiap orang. Dengan pendekatan yang lebih humanis dan penuh kepedulian, ia yakin bahwa Pematangsiantar bisa menjadi kota dengan lalu lintas yang lebih tertib, aman, dan nyaman bagi semua.(Jun-tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved