Berita Viral

DUA LULUSAN Akpol 2000 Disorot: H Kurniawan dan D Kurniawan, Kasus Harun Masiku dan Hubungan Sejenis

Sosok Kombes Hendy Kurniawan (HK) dan AKBP Deni Kurniawan (DK) perwira menengah Polri tengah menjadi sorotan publik.

|
Editor: AbdiTumanggor
Kolase Tribun Medan
LULUSAN AKPOL 2000: Sosok Kombes Hendy Kurniawan (HK) dan AKBP Deni Kurniawan (DK) (kanan) perwira menengah Polri tengah menjadi sorotan publik, Sabtu (8/2/2025). Hendy Kurniawan dan Deni Kurniawan sama-sama lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2000. (Kolase Tribun Medan/Istimewa) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Sosok Kombes Hendy Kurniawan (HK) dan AKBP Deni Kurniawan (DK) perwira menengah Polri tengah menjadi sorotan publik.

Hendy Kurniawan dan Deni Kurniawan sama-sama lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2000.

Bahkan, keduanya juga sama-sama melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan lulus tahun 2007.

Lantas, apa yang membuat keduanya menjadi sorotan masyarakat Indonesia saat ini?

Berikut ulasannya yang dirangkum Tribun-medan.com, Sabtu (8/2/2025) malam.

1. Hendy Kurniawan

Nama Hendy Kurniawan mendadak muncul dalam kasus DPO Harun Masiku, yang menjerat Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Kombes Hendy Kurniawan diduga orang suruhan Hasto Kristiyanto, yang pernah dituding menghalang-halangi petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat akan melakukan penindakan.

Pada 8 Januari 2020, KPK hendak menangkap Harun Masiku, tersangka kasus suap komisioner KPU.

Saat itu, Harun Masiku dikabarkan melarikan diri ke Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).

KPK yang sampai di lokasi hendak menangkap Harun Masiku.

Namun, petugas KPK dihalang-halangi lima orang, yang satu di antaranya adalah Kombes Hendy Kurniawan.

Karena penghalang-halangan itu, Harun Masiku gagal ditangkap.

Bahkan sampai saat ini Harun Masiku entah dimana keberadaannya.

Profil Kombes Hendy Kurniawan

Kombes Hendy Kurniawan merupakan alumni Akpol tahun 2000.

Nama lengkapnya Hendy Febrianto Kurniawan.

Ia lahir pada 1 Januari 1970.

Dilansir dari Tribunnews, selama bertugas di kepolisian, Kombes Hendy Kurniawan cukup berpengalaman di bidang reserse.

Hendy pernah menduduki sejumlah jabatan, baik di tingkat Polres, Polda, termasuk penugasan di luar Polri, yaitu KPK.

Pada 2008-2012, ia mendapat tugas sebagai Penyidik Muda Tidak Tetap KPK.

Perjalanan kariernya berlanjut sebagai Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada 2016.

Hendy kemudian ditunjuk menjadi Kapolres Karawang pada 2017, dan Kanit Subdit I/Indag Dittipideksus Bareskrim Polri pada 2018.

Setelah itu, ia mendapat tugas sebagai Wadireskrimsus Polda Banten pada 2021 dan Wadireskrimsus Polda Metro Jaya pada 2021-2022.

Pada 2022, Hendy dimutasi menjadi Direskrimsus Polda Kalimantan Utara.

Kombes Hendy Kurniawan pernah viral tahun 2018 lalu.

Saat itu ia masih menyandang pangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP).

Ketika menyandang pangkat AKBP, Kombes Hendy Kurniawan pernah ingin 'menggulung' Kopassus.

Statemennya itu kemudian memancing reaksi jajaran TNI. Kasus bermula ketika terjadi kericuhan dalam aksi massa di  PT Indotech pada Selasa, 8 Mei 2018 lalu.

Saat itu pendemo menggoyang pagar PT Indotech.

Setelah situasi yang panas kemudian tenang, Hendy memberikan peringatan dengan nada tinggi yang mengarah kepada massa aksi.

“Mau dari Kopassus saya gulung semua, saya tidak pernah peduli."

"Kalau saya menegakkan kebenaran, siapapun di hadapan saya, akan saya gulung semua."

"Apalagi kalau ada marinir di depan saya, harusnya lebih taat aturan, harus bisa mengendalikan masyarakat sipil,” kata Hendy dalam cuplikan video yang menyebar luas di linimasa media sosial kala itu.

Namun, setelah videonya viral, Hendy pun dicopot. Ia sempat meminta maaf pada TNI atas ucapannya itu.

Karier:

- Penyidik Muda Tidak Tetap KPK (2008-2012)

- Kasubdit III/Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya (2016)

- Kapolres Karawang (2017)

- Kanit Subdit I/Indag Dittipideksus Bareskrim Polri (2018)

- Wadireskrimsus Polda Banten (2021)

- Wadireskrimsus Polda Metro Jaya (2021-2022)

- Direskrimsus Polda Kaltara (2022-sekarang).

Hendy Kurniawan kerap mengungkap kasus-kasus kakap. Contoh kasus yang berhasil diungkap Hendy adalah kasus mutilasi perempuan berinisial SA, warga Pati, Jawa Tengah.

Dia berhasil membongkar penyebab kematian korban, yang ternyata dibunuh lalu dimutilasi dan dibakar oleh suaminya sendiri dengan motif karena sakit hati. 

Perwira dengan tiga melati di pundaknya itu juga dikenal dengan gebrakannya menembak mati para pelaku kejahatan jalanan.

Sejak saat itu, Hendy sangat dikenal melalui jargon tembak mati atau tembak kaki. 

Kisah itu bermula ketika Hendy pertama kali bertugas menjabat Kapolres Karawang.

Hendy menjanjikan hadiah kepada anggotanya uang Rp 5 juta. Syaratnya berhasil menembak kaki penjahat.

Kemudian hadiah Rp 10 juta bagi anggota polisi yang bisa menembak mati penjahat sadis.

Total, ada 16 kali dia menembak mati pelaku kejahatan karena melawan petugas. Selain itu, di awal kariernya Hendy juga pernah menjabat sebagai penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hendy yang belum genap dua minggu menduduki jabatan Dirkrimsus Polda Kaltara, berhasil mengungkap kasus bisnis ilegal yang dijalankan Briptu Hasbudi.

Profil Kombes Hendy Kurniawan, Dulu Viral Ingin Gulung Kopassus, Terseret Kasus Harun Masiku

2. Deni Kurniawan

AKBP Deni Kurniawan saat menjabat Kapolres Nias. (Istimewa)
AKBP Deni Kurniawan saat menjabat Kapolres Nias. (Dok. Tribun Medan/Istimewa)

Kasus pemecatan atau Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) terhadap AKBP Denny Kurniawan (DK) juga menjadi sorotan publik belakangan ini.

Lulusan Akpol tahun 2000 ini pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Wadirkrimsus) Polda Sumut dan Kapolres Labuhanbatu. 

AKBP DK dijatuhi sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) karena melanggar kode etik dan mencoreng citra polri, di antaranya diduga punya kelainan seksual, memiliki hubungan sejenis.

Menurut Kabid Propam Polda Sumut, Kombes Bambang Tertianto, pemecatan AKBP DK langsung dilakukan oleh Mabes Polri.

Ia mengatakan, kasus dugaan kelainan atau penyimpangan seksual AKBP DK terungkap pada tahun 2023 silam.

Saat itu AKBP DK masih menjabat sebagai Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus (Wadir Krimsus) Polda Sumut.

"Yang memecat itu Mabes Polri, dan yang memeriksa juga Mabes Polri. Kasusnya di tahun 2023, sedang menjabat sebagai Wadir Krimsus," kata Kombes Bambang Tertianto, Kamis (6/2/2025).

Namun, ia tidak menjelaskan lebih rinci bagaimana kasus penyimpangan seksual ini terungkap.

Ia hanya menegaskan, bahwa AKBP DK sudah lama dipecat karena memiliki hubungan mesra dengan pria alias penyuka sesama jenis.

"Sudah lama dipecat (PTDH). Kasus itulah. Iya (penyimpangan seksual)," kata Kombes Bambang.

Kombes Bambang mengatakan, saat dipecat AKBP DK memang sempat melakukan upaya banding. Namun upaya banding tersebut ditolak.

Baca juga: SOSOK Polwan AKBP Roro Arikawati jadi Korban Tabrakan Maut di Batam, Tinggalkan 3 Anak Masih Remaja

Pamer Gaya Hidup Mewah hingga Dicopot dari Kapolres Labuhanbatu.

Ketika menjabat sebagai Kapolres Labuhanbatu, AKBP DK pernah dicopot karena pamer hidup mewah dan bergaya hedonis.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, diduga pencopotan AKBP Deni Kurniawan dari jabatannya lantaran kerap pamer sepeda motor mewahnya jenis BMW R 1200.

Dilihat dari situs online, harga sepeda motor BMW R 1200 GS Adventure seharga Rp 814 juta.

Sementara itu, dari akun Facebook sebuah klub motor, sepeda motor itupun sempat digunakan Deni saat touring bersama komunitas motor.

Deni terlihat mengendarai sepeda motor berwarna silver hitam dengan kotak pada sisi kanan dan kirinya.

Saat itu, AKBP DK membuat geram Kapolda Sumut, Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak (sekarang berpangkat Komjen). AKBP DK kemudian dicopot karena melanggar Perkap 10 tahun 2017, yang mengatur seluruh anggota Polri dan keluarga Polri untuk tidak bergaya hidup mewah.

"Sesuai dengan Perkap 10 tahun 2017, yang mengatur seluruh anggota Polri dan keluarga Polri untuk tidak bergaya hidup mewah," ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi saat ditemui di Polda Sumut, Selasa (2/11/2021).

Hadi menjelaskan pencopotan AKBP Deni sebagai bentuk evaluasi merupakan tindakan tegas dari Polda Sumut. "Ini sebagai tindakan tegas bahwa kita Polri tidak ingin melihat personil kita menampilkan gaya hidup hedonis," terangnya.

Terpisah, AKBP Deni Kurniawan saat dikonfirmasi membenarkan bahwa dirinya di copot dari jabatannya. "Ya," balasnya singkat.

Deni tidak menjelaskan alasan dirinya dicopot dari jabatannya. "Silahkan tanya Bid Propam Polda Sumut," tutupnya.

Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak menegaskan bahwa seorang pemimpin harus menjadi contoh dan tauladan anak buah.

Selain itu pemimpin juga harus melakukan pengawasan terhadap semua kegiatan anggota dan keluarganya.

"Kami melaksanakan perintah bapak kapolri bahwa seorang pimpinan harus jadi tauladan dan memberikan contoh kepada anak buah termasuk melakukan pengawasan terhadap semua kegiatan anggota dan keluarganya," ucapnya.

Profil AKBP Deni Kurniawan

- AKBP DK merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2000.

- Ia pertama kali bertugas sebagai perwira di Polres Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan.

- Sekitar lima tahun bertugas di Polda wilayah Sumatera Selatan, Deni Kurniawan (DK) kemudian melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan lulus tahun 2007.

- Setelah itu, suami dari Kiki ini kemudian ditempatkan di Polda Aceh.

- Lalu dari Aceh, AKBP DK kemudian dipindahkan ke Polda Sumatera Utara sebagai Kapolres Nias.

- Kemudian 3 Agustus 2020, AKBP DK menjadi Kapolres Labuhanbatu menggantikan AKBP Agus Darojat. Namun ia kemudian dicopot dari jabatannya karena hidup mewah.

- Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak yang saat itu menjabat sebagai Kapolda Sumut menarik AKBP DK ke Polda Sumut.

- Ia menjadi perwira biasa, hingga pada tahun 2023 menjabat sebagi Wadirkrimsus dan akhirnya dipecat karena punya kelainan orientasi seksual karena punya hubungan mesra dengan pria.

(*/Ray/Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved