VIDEO

Sebanyak 50 SMA di Sumut Gagal Daftarkan Siswanya ke Jalur SNBP 2025, Sekolah Diduga Lalai

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pembinaan SMA, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Basir Hasibuan. 

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Satia

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Sebanyak 50 Sekolah Menengah Atas (SMA) di Sumatera Utara gagal melakukan pendaftaran para siswanya melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun 2025.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pembinaan SMA, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Basir Hasibuan. 

Basir menjelaskan, kejadian ini terjadi karena pihak sekolah mengalami kegagalan dalam proses penginputan nilai siswa eligible pada portal Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) sehingga menyebabkan keterlambatan dalam finalisasi data nilai siswa.

PDSS merupakan basis data yang berisikan rekam jejak kinerja sekolah dan nilai rapor siswa yang memenuhi syarat untuk mendaftar SNMPTN sebagaimana yang diatur dalam Permendikbud Nomor 48 Tahun 2022 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana Pada Perguruan Tinggi.

"Saya turut prihatin melihat kondisi anak-anak kita khususnya yang kelas 12, akan melanjutkan ke perguruan tinggi. Hari ini banyak kita dengan informasi berdasarkan data banyak sekolah yang terlambat menginput data nilai ke PDSS. Sehingga tidak bisa melakukan pendaftaran melalui jalur SNBP," ujarnya kepada Media, Kamis (6/2/2025).

Sesuai jadwal, pengisian nilai di PDSS mulai dibuka tanggal 6-31 Januari 2025 dan tambahan waktu hingga tanggal 2 Februari 2025.

Melihat banyaknya sekolah yang tidak menyelesaikan pengisian PDSS ini, Disdik berharap kementerian memberikan kesempatan untuk sekolah.

"Setengah hari saja pun jadi, sehingga sekolah bisa menyelesaikan input nilai. Kasian anak-anak yang berprestasi di sekolah tersebut tidak punya kesempatan untuk mendaftar dan mengambil peluang yang ada," ungkapnya.

Basir menyampaikan berdasarkan data yang tercatat di SMA paling banyak swasta, untuk total keseluruhan ada sekitar 50 sekolah terlapor.

"Kita dinas pendidikan sudah memasukkan surat permohonan ke kementerian untuk membuka kembali laman PDSS nya agar anak-anak mendapatkan kesempatan. Ada beberapa sekolah negeri yang berkoordinasi, ketika menginformasikan, kita langsung berangkatkan untuk melakukan mediasi ke Jakarta," jelasnya.

Basir menyampaikan harapannya agar kementerian mau peduli akan permasalahan ini terlepas dari pihak siapa yang salah. Disebutnya, ada 4000 sekolah se Indonesia yang mimpi siswa berprestasi tersebut terkubur hanya karena kelalaian sekolah. 

"Hal ini menjadi perhatian kita, sebagai bentuk empati kita. Mohon diberikan kesempatan pengisian nilai tersebut agar anak-anak punya peluang lagi. Kita tidak mau mencari-cari kesalahan baik itu dari sisi sekolah ataupun apa. Ini prihal anak bangsa yang memiliki mimpi kedepan," tukasnya.

Meskipun begitu Basir memastikan tidak akan membiarkan kesalahan sekolah. Nantinya akan ditindak sesuai prosedur.

"Kami tidak akan membiarkan kelalaian sekolah, tetapi untuk hal ini kita bicara mengenai mimpi anak-anak untuk bisa mendapatkan peluang yang sama," pungkasnya.


(cr26/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved