Berita Internasional

Ibu Tega Siksa Anaknya dan Biarkan Kelaparan hingga Tewas, Ingin Lampiaskan Kebencian ke Ayah Korban

Viral seorang ibu kejam meninggalkan putrinya sendiri kelaparan hingga meninggal dunia.

Penulis: Randy | Editor: Randy P.F Hutagaol
Mirror.co.uk
ANAK DISIKSA IBU - Potret Amandine, gadis 13 tahun yang tewas disiksa oleh ibunya sendiri di Prancis, Jumat (31/1/2025). Amandine tewas karena dibiarkan kelaparan bertahun-tahun. 

TRIBUN-MEDAN.com - Viral seorang ibu kejam meninggalkan putrinya sendiri kelaparan hingga meninggal dunia.

Tindakan wanita itu dilaporkan terjadi karena kebenciannya terhadap ayah gadis itu.

Dilansir dari mirror.co.uk, Jumat (31/1/2025) insiden brutal tersebut datangnya dari negara Prancis.

Sang ibu, Sandrine Pissarra, 54 tahun, menolak memberi makan putrinya, Amandine.

Dia mengurung gadis berusia 13 tahun itu di ruang penyimpanan tanpa jendela selama berminggu-minggu dalam satu dekade.

Anak itu meninggal pada Agustus 2020 karena kekurangan gizi yang ekstrem.

Sang anak ditemukan dengan berat badan yang mengejutkan dan menderita septikemia.

Sebuah laporan medis yang mengerikan merinci bagaimana kerangka Amandine dipenuhi dengan luka-luka yang terinfeksi.

Polisi menemukan mayat gadis itu dengan wajah yang bengkak, rambut yang tercabut, dan beberapa gigi yang hilang.

Ibu dari delapan anak itu mengakui kejahatannya yang mengerikan di pengadilan.

Dia dilaporkan mengaku bahwa dirinya adalah ibu yang kejam.

Ketika dipanggil untuk berbicara, Pissarra mengatakan suatu hal kepada pengadilan.

"Saya ingin meminta maaf kepada anak-anak saya," ungkap wanita itu.

"Hanya itu saja."

"Tidak ada yang bisa saya tambahkan," tambahnya.

Jaksa penuntut di kota Montpellier itu menyerukan agar pelaku dijatuhi hukuman seumur hidup setelah dia mengakui penyiksaan dan kebiadaban terhadap Amandine.

Jaksa penuntut Jean-Marie Beney mengatakan kepada pengadilan bahwa Pissarra harus menjalani hukuman minimal 20 tahun penjara.

Dia kemudian mengungkapkan rincian mengerikan dari penyiksaan Pissarra.

Dilaporkan bahwa wanita itu melakukan penyerangan terhadap Amandine dengan sapu.

Dia juga menjambak rambut, menghina, serta memukul, dan menendang anak tersebut.

Pissarra merupakan seorang manajer salon kuku yang telah ditahan sejak Mei 2021.

Dia digambarkan sebagai seseorang yang suka menyiksa dan diktator rumah tangga.

Pada hari kematian Amandine, terdengar kabar bahwa dia mencoba menelan sepotong gula dengan beberapa buah rebus.

Gadis itu juga mengkonsumsi minuman berprotein sebelum memuntahkannya.

Tak lama kemudian, anak tersebut berhenti.

Pissarra, dari desa Montblanc, diinterogasi keesokan harinya.

Dia dengan berani mengklaim bahwa putrinya menderita kelainan pola makan.

Namun, diagnosis wanita tersebut tidak didukung oleh ahli medis.

Sementara itu, mantan kekasih Pissarra, Jean-Michel Cros, dicap sebagai orang yang bekerja sama dengan wanita itu.

Polisi melaporkan bahwa kedua pelaku merampas hak-hak dalam perawatan Amandine.

Jaksa penuntut menyerukan agar pria berusia 49 tahun itu dijatuhi hukuman 18 tahun penjara.

Pria itu didakwa telah ikut serta dalam membantu penyiksaan terhadap putri tirinya.

Evaluasi psikiatri terhadap Pissarra menggambarkan dia sebagai orang yang pemarah dan kasar.

Dia berusaha untuk menyalurkan kebenciannya terhadap ayah Amandine kepada putrinya.

Seorang hakim mengatakan bahwa tidak diragukan lagi bahwa wanita itu membuat putrinya mengalami kekerasan.

Dilaporkan bahwa tujuan utamanya adalah menyeret sang anak ke dalam penderitaan yang menyakitkan.

(mag/vania elisha/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved