Berita Viral

TAMPANG Wahyu Saputra, Suami Sekap Istri hingga Meninggal, Disuruh Masak Tapi tak Dikasih Makan

Beginilah tampang Wahyu Saputra, suami yang menyekap istri dan tak diberi makan hingga meninggal dunia. Seperti diketahui, kasus seorang istri mening

Editor: Liska Rahayu
Facebook Tex Gearsup via Tribun Sumsel
SUAMI SEKAP ISTRI - Tampang Wahyu Saputra, suami di Palembang yang tega sekap istri sendiri. Sang istri, Sindi Purnama Sari, akhirnya meninggal kondisi tubuh kurus dan rambut gimbal, Kamis (30/1/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Beginilah tampang Wahyu Saputra, suami yang menyekap istri dan tak diberi makan hingga meninggal dunia.

Seperti diketahui, kasus seorang istri meninggal dunia diduga karena disekap suami dan tak diberi makan viral di media sosial.

Insiden ini terjadi di Palembang, Sumatera Selatan.

Sosok suami yang tega sekap istri hingga meninggal itu bernama Wahyu Saputra.

Wahyu kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

Diketahui, kisah pilu istri Wahyu Saputra yang bernama Sindi Purnama Sari (25) ini tengah viral.

Wahyu Saputra tega memperlakukan Sindi dengan tidak manusiawi, tidak diberi makan hingga tubuhnya tinggal tulang.

Kondisi Sindi yang memilukan akhirnya diketahui kakak korban, Purwanto.

Sindi sempat dibawa ke Rumah Sakit Hermina Palembang, Sumatera Selatan, tapi nyawanya tak terselamatkan.

Saat dievakuasi dari rumah suami, kondisi Sindi sangat memprihatinkan.

Tubuhnya kurus, bahkan rambutnya juga menjadi gimbal.

Purwanto bercerita, saat di rumah sakit Sindi berucap kondisinya saat ini akibat tindakan sang suami.

"Wahyu jahat, dia jahat. Dia selalu mengancam. Saya mau pulang. Ini kata-kata terakhir dia (Sindi) saat dirawat di ICU RS Hermina," kata Purwanto, dikutip dari Tribun Trends pada Kamis (30/1/2025).

Suami Sindi adalah Wahyu Saputra.

Dari foto beredar, tampak Wahyu mengenakan kopiah putih dan berjanggut.

Informasinya usia Wahyu sekitar 26 tahun.

Masalah Sindi dan Wahyu sebenarnya mulai terungkap sejak Februari 2024.

Saat itu Sindi membongkar tindakan sadis Wahyu pada keluarganya.

"Dia tidak diberikan makan," kata Purwanto kakak kandung Sindi.

Walau tak diberi makan, Wahyu tetap menyuruh Sindi Purnama Sari untuk memasak.

Dia menyuruh Sindi memasak hanya untuk dirinya.

Padahal di rumah tersebut ia tinggal bersama istri dan anak.

"Jika masak di rumah hanya masak nasi satu canting. Dan hanya untuk suami saja," kata Purwanto.

Meski telah diselamatkan keluarga saat Februari 2024, sore harinya Wahyu datang menjemput.

Dia berucap janji manis untuk mengubah perilakunya.

Sindi Purnama Sari sempat mengirim chat pada kakak perempuan.

"Iyo yuk bantu doanya juga yuk kalo Bae nak berubah nian budak itu. Kalo dia masih dak berubah juga ke depa nyo aku janji aku langsung balek ke rumah ibu tanpa di jemput"

Maafke aku tim mungkin aku sudah ngecewake Ayuk sama mas putra dan yang lain dengan ngasih dia kesempatan lagi. Bantu doa yuk aku mohon supaya kalau Bae kali ini segalo sifat jahat Dio itu keluar dari badannya. Aku minta ridho nya yuk. Mohon niab kalu bae duo berubah . Alhamdulillah sekarang dia lah ngojek maxim kalua Bae ini bertahan lama Idak angkat tai ayam.. ," demikian keterangan isi chat.

(Iya yuk, bantu doanya juga yuk, kalau saja mau berubah orang itu (Wahyu). Kalau dia masih tidak berubah juga ke depannya saya janji langsung pulang ke rumah ibu tanda dijemput)

Maafkan saya mungfin sudah mengecewakan ayuk sama Mas Putra dan yang lain dengan ngasih dia (Wahyu) kesempatan lagi. Bantu doa yuk saya mohon supaya kalau saja kali ini segala sifat jahat dia keluar dari badannya. Saya minta ridhonya yuk, mohon sekali kalau saja kali ini dia berubah. Alhamdulillah sekarang dia sudah ngojek maxim, kalau saja ini bertahan lama)

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Haryo Sugihartono mengatakan, polisi sudah menangkap Wahyu Saputra.

"Terlapor sudah ditangkap," katanya.

Bukan hanya Sindi yang menderita, pun dengan anaknya, AL.

Saat diselamatkan dari rumah, AL dalam kondisi rambut penuh kutu.

"Keponakan saya mengalami trauma dan ketakutan. Rambutnya dipenuhi kutu, tidak terurus," kata Purwanto.

Purwanto bercerita bahwa anak Sindi mengalami trauma mendalam.

Ia bahkan memanggil ibu Sindi dengan sebutan hantu.

Keluarga curiga ucapan AL merupakan hasil doktrin dari Wahyu.

"Kamu curiga begitu. Kata-kata yang disebutkan cuma itu, hantu dan abi," katanya.

Setelah kejadian ini, keluarga Wahyu menawarkan untuk merawat AL.

Tapi keluarga Sindi menolak dan memilih merawat anak tersebut.

"Dia terlihat murung dan enggan bicara," katanya.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved