Berita Viral
UPDATE Kasus Anak Majikan Bunuh Satpam, Kapolresta Kombes Eko Pastikan Tak Ada Keistimewaan
Abraham Michael yang bunuh satpamnya, Septian (37), ditahan di Polresta Bogor.
TRIBUN-MEDAN.com - Abraham Michael yang bunuh satpamnya, Septian (37), ditahan di Polresta Bogor.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Eko Prasetyo pun memastikan, tidak ada keistimewaan yang diberikan kepada Abraham walaupun ia anak dari seorang pengacara.
“Tidak ada keistimewaan semua nya sesuai aturan yang ada,” kata Kombes Pol Eko saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Kamis (23/1/2025).
Proses hukum akan terus dilakukan sesuai prosedur yang berlaku.
“Kita tidak pandang bulu. Kita tindak tegas dan kita proses sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya.
Kombes Eko pun memastikan, selama ditahan di Mako Polresta Bogor Kota, perakuan akan sama dengan tahanan yang lain.
“Dan perlakuan sama dengan terpidana yang lainnya,” tegasnya.
Diketahui, Abraham sendiri menjadi tersangka usai membunuh satpam Septian (37) pada Jumat (17/1/2025) lalu.
Ia membunuh Septian dengan menggunakan pisau dapur.
Sebanyak 22 tusukan ditemukan dibadan Septian berdasarkan hasil autopsi.
“Hasil autipsi korban berdasarkan hasil autopsi dterdapat 22 luka,” kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, AKP Aji Riznaldi Nugroho kepada wartawan di Mako Polresta Bogor Kota, Senin (20/1/2025).
Dari semua luka itu, ada satu luka yang membuat nyawa Septian melayang.
Luka itu ada di leher bagian kiri dari Septian.
“Dari hasil ini, penyebab kematian berdasarkan gorokan terkahir yang dilakukan tersangka dibagian leher,” ujarnya.
Septian sendiri dihabisi nyawanya saat tertidur.
Abraham langsung menikam Septian bertubi-tubi menggunakan pisau dapur.
“Memang korban ini dalam keadaan tertidur. Kemudian, dibangunkan oleh tersangka dilakukan penusukan sampai terakhir dibagin leher,” tandasnya.
Pengakuan Abraham
Abraham Michael anak majikan yang bunuh satpamnya mengungkapkan kronologinya.
Dia mengungkapkan bahwa ketika hendak melakukan aksinya, korban bernama Septian sedang tidur.
Abraham Michael melakukan pembacokan dengan sadis.
Saat itu, korban yang sedang tidur kemudian dibangunkan pelaku.
Abraham kemudian menghujani korban dengan puluhan tusukan menggunakan pisau.
Diketahui, pembunuhan satpam tersebut terjadi di Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat.
Sebelum mengeksekusi korban, pelaku membeli pisau enam jam sebelumnya.
“Kita dapatkan struk pembelian pisau. Ini pada pukul 20.05. Tersangka ini membeli barang barang melakukan tindakan tersebut (pembunuhan),” kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi Nugroho kepada wartawan, Senin (20/1/2025).
Septian sendiri dihabisi nyawanya sekitar pukul 02.30 WIB.
Saat itu ia sedang tertidur dan langsung ditikam oleh Abraham.
Abraham kesal sebab sering diadukan ke ibunya oleh Septian karena kerap pulang larut malam.
“Tidak ada perlawanan. Karena baru dibangunkan tidurnya dan dia (korban) kaget,” ujarnya.
Sebanyak 22 tusukan terdapat di tubuh Septian.
Dari semua luka itu, ada satu luka yang membuat nyawa Septian melayang.
Luka itu ada di leher bagian kiri dari Septian.
Abraham menggorok leher itu hingga urat terputus.
“Dari hasil ini, penyebab kematian berdasarkan gorokan terakhir yang dilakukan tersangka dibagian leher,” ujarnya.
Ibunda menangis
Farida Felix mengaku sangat sedih terkait perbuatan anaknya Abraham Michael.
Ia menangis sebab anaknya tega melakukan pembunuhan terhadap satpamnya sendiri.
“Saya sangat tidak setuju dengan pembunuhan itu. Karena itu membuat kepedihan yang mendalam di hati saya, itu membuat kepedihan sangat mendalam di hati saya,” kata Farida Felix kepada wartawan sambil terisak di Polresta Bogor.
Ia pun ingin menemui keluarga Septian yang diketahui berasal dari Pelabuhanratu, Sukabumi.
“Saya sebenarnya ingin bertemu dengan keluarganya Septian ingin sekali bertemu tapi saya gak tahu rumahnya, saya gak tahu alamatnya, saya gak tahu nomor teleponnya, saya gak tahu bagaimana menghubunginya,” ujarnya.
Ia mengaku akan berlutut meminta maaf kepada keluarga Septian.
“Saya akan berlutut minta maaf kepada ibunya Septian karena anak saya melakukan itu di bawah kontrol obat-obat yang dimakannya,” ucapnya.
Di sisi lain, Farida tetap membanggakan satpamnya itu.
Menurutnya, Septian menurutnya orang yang sangat baik.
“Jadi saya sangat sedih, sangat sedih. Septian itu anak yang baik, dia selalu mengucapkan selamat pagi Bu, selamat malam Bu itu yang selalu diucapkan dia kepada saya,” tandasnya.
Sementara itu, Abraham sendiri tidak mengeluarkan sepatah kata apa pun.
Ia hanya bisa menunduk saat digiring dari ruang tahanan oleh polisi.
Ia sudah mengenakan pakaian tahanan berwarna oranye dengan tangan terborgol.
“Terhadap tersangka kita jerat dengan Pasal 340 KUHP atau 338 atau pasal 351 ayat 3. Dengan ancaman hukuman paling lama 20 tahun dan seumur hidup,” kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Eko Prasetyo.
(*/tribun-medan.comm)
| KRONOLOGI Alex Iskandar Ayah Tiri Bunuh Alvaro Akhiri Hidup, Permisi ke Toilet Alasan Sudah Ngompol |
|
|---|
| MOMEN Alex Iskandar Akhiri Hidup Setelah Akui Bunuh Anak Tirinya Alvaro, Akui Perbuatan ke Polisi |
|
|---|
| KELAKUAN NAF Setelah Bunuh Janda Tua Gegara Ditagih Utang, Posting di Kafe, Dikenal Suka Foya-Foya |
|
|---|
| POLISI Sita Pakaian AKBP Basuki dan Levi di Kos, Barang Bukti Ungkap Penyebab Kematian Dosen Untag |
|
|---|
| KASUS KEMATIAN Bocah RAF Diduga Dianiaya Ibu Tiri, Ayah Sebut Jatuh Kamar Mandi, Ibu Kandung Curiga |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Abraham-Michael-anak-majikan-df.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.