Berita Viral

NASIB Siswa SMP Ngadu Dapat Lengkuas Padahal Dikira Daging saat Makan Siang Gratis, Kini Dapat Surat

Nasib siswa SMP ngadu dapat lengkuas padahal dikira daging saat makan siang gratis. Baru-baru ini, viral di media sosial siswa SMP ngadu dapat lengk

Editor: Liska Rahayu
TikTok
NASIB Siswa SMP Ngadu Dapat Lengkuas Padahal Dikira Daging saat Makan Siang Gratis, Kini Dapat Surat 

TRIBUN-MEDAN.com - Nasib siswa SMP ngadu dapat lengkuas padahal dikira daging saat makan siang gratis.

Baru-baru ini, viral di media sosial siswa SMP ngadu dapat lengkuas saat Makan Bergizi Gratis (MBG).

Padahal siswa SMP itu mengira itu adalah daging.

Kini, ia mendapat surat setelah videonya viral di media sosial.

Siswa itu pun sumringah mendapat gantinya.

Awalnya, video siswa SMP tersebut diunggah akun TikTok @Iwiii ajah, pada Jumat (17/1/2025).

Pada video itu, terlihat seorang siswa SMP sedang makan lahap di dalam kelas.

Terlihat nasi dan sayurannya sudah habis dimakan.

Tersisa buah semangka dan potongan mirip daging yang diberi bumbu kuning.

Rupanya itu bukan merupakan ayam, melainkan lengkuas berukuran besar.

Ia lalu mengangkat lengkuas itu ke depan wajahnya.

"Ya Allah, jahe aku dapat Pak Prabowo, jahe," katanya dengan mulut penuh nasi, melansir dari TribunBogor.

Meski begitu, ia mengatakan kalau makanan lainnya enak.

Hanya saja dirinya kurang beruntung karena mendapat potongan lengkuas yang ia kira jahe.

"Bagaimana cara makannya? Bisa dimakan ini jahe?" tanyanya pada rekan.

Menurut pemlik akun, siswa SMP itu tetap menyantap makan bergizi gratis itu dengan lahap.

"tapi dia tetap makan, karena yang lain enak cuman iseng aja postingnya," tulisnya.

Menurut dia, temannya itu sempat mengira kalau lengkuas itu adalah daging berukuran besar.

"dia kira ayam makanya dia ambil ternyata bukan," katanya lagi.

Video itu juga bahkan dikomentari oleh akun Gerindra.

"Lapor ke gurunya, ya. Besok Senin minta double ayamnya," tulis akun Gerindra.

Siswa itu rupanya merupakan pelajar di UPT SPF SMPN 14 Makassar.

Pada video terbarunya, siswa SMP itu kembali membuat video makan bergizi gratis.

Tak lagi mendapat lengkuas, ia kini diberi ayam dua potong.

"Terima kasih Pak Prabowo atas makanannya, sekarang dapat dua ayam," katanya sambil menujuk tempat makan yang ia pegang.

Ia mengatakan, meski sebelumnya mendapat lengkuas, tapi makanannya enak.

"Kemarin itu saya dapat lengkuas, padahal enak di lauknya yang lain. Tapi sekarang dapat gantinya, dua malah ayamnya," kata dia.

Siswa SMP itu pun menyampaikan terima kasih pada Presiden Prabowo.

"Terima kasih Pak Prabowo, mantap," kata dia.

Rupanya di kotak makannya itu diberi surat manis dari pengurus catering.

"Halo adik, kakak kasih spesial hari ini, ayam plus plus. Semoga kamu suka ya, selamat makan," isi tulisan di kertas itu.

Sementara itu, muncul dugaan pungutan liar yang mengatasnamakan program makanan bergizi gratis (MBG) di salah satu sekolah dasar (SD) di Ciledug, Kota Tangerang.

Dalam foto yang diunggah di Instagram @info_ciledug, para wali murid diduga diminta membayar uang senilai Rp 10.000 kepada pihak sekolah untuk keperluan membeli wadah makan bergizi gratis.

Wadah itu disebut akan dibeli pihak sekolah dan dibedakan warnanya sesuai tingkatan kelas.

Permintaan iuran tersebut diduga dilakukan melalui grup WhatsApp antara guru dan wali murid. 

Menurut tangkapan layar yang diunggah ke media sosial, para guru meminta wali murid mengumpulkan uang tersebut ke pihak sekolah paling lambat 15 Januari 2025.

Menanggapi hal itu, Juru Bicara Kepresidenan Philips J Vermonte tak menjawab tegas. Dia hanya mengatakan, program makan bergizi gratis dikelola sepenuhnya oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

"Saya enggak bisa mengomentari apa yang ada di media sosial sementara ini, karena yang jelas kami fokus apa yang dijalankan oleh pemerintah, apa yang jalankan oleh BGN. Kami memiliki sistem dan prosedur yang jelas," ucap Philips usai meninjau program MBG di SLBN 5 Jakarta, Selasa (21/1/2025).

Ia menerangkan, program yang baru berjalan sekitar dua minggu ini masih menjadi fokus utama pemerintah.

Masih diperlukan berbagai evaluasi terkait program ini. 

Oleh karenanya, kata Philips, pihaknya belum dapat menindaklanjuti kabar atau informasi yang beredar di media sosial.

“Menjalankan program yang sudah fix saja itu sudah sangat membutuhkan energi dan perhatian,” ujar Philips.

“Sehingga hal-hal yang terkait dengan media sosial mudah-mudahan masyarakat menjadi semakin dewasa juga untuk melihat berita dan informasi,” tambahnya.

Oleh sebab itu, Philips meminta masyarakat terus waspada dan berpartisipasi aktif dalam mengikuti perkembangan program pemerintah agar tidak termakan informasi dari pihak tidak bertanggung jawab.

"Dulu pernah muncul ada janji-janji dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, itu masyarakat diharapkan juga muncul awareness-nya bahwa program ini hanya dikelola oleh Badan Gizi Nasional," jelas Philips.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved