News Video
Disternak Kabupaten Karo Cek Peternakan Masyarakat, Cegah Penyebaran Wabah PMK Bagi Hewan Ternak
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak berjenis kuku dua, saat ini merebak di wilayah Pulau Jawa.
Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Fariz
TRIBUN-MEDAN.COM, KARO - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak berjenis kuku dua, saat ini merebak di wilayah Pulau Jawa. Informasi yang didapat, wabah yang menyerang hewan ternak berupa sapi, kerbau, kambing, dan babi ini sudah mulai menjadi perhatian serius di beberapa daerah.
Untuk di Kabupaten Karo sendiri, sampai saat ini diketahui dari ribuan hewan ternak yang dipelihara oleh masyarakat belum ada data yang menunjukkan adanya penyebaran PMK. Hal ini diungkapkan oleh Pelaksanaan Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Disternak) Kabupaten Karo, Michael Purba.
"Dari kabar yang kita dapat, sudah mulai merebak wabah PMK di daerah pulau Jawa. Untuk di Karo sendiri, baik dari peternak maupun petugas kita di lapangan belum ada melaporkan adanya kasus PMK di Karo," ujar Michael, Jumat (10/1/2025).
Namun begitu, meskipun belum tercatat adanya penyebaran wabah ini dirinya menjelaskan pihaknya telah melakukan beberapa langkah pencegahan. Di mana, salah satu yang dilakukan ialah dengan mengecek langsung kondisi hewan ternak yang ada di beberapa peternakan milik masyarakat.
Amatan www.tribun-medan.com, salah satu peternakan yang sempat dicek oleh petugas maupun tim dokter hewan dari Disternak Karo, berada di kawasan Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi. Setibanya di peternakan yang berisikan hewan ternak berupa sapi dan domba ini, tim kesehatan hewan langsung mengecek kondisi ternak terutama bagian mulut.
"Kita tetap lakukan pencegahan dan pengecekan secara rutin ke masyarakat. Untuk data ternak yang ada di Kabupaten Karo, untuk sapi potong sekitar 14.000 ekor, sapi perah sekitar 3.600 ekor, Kerbau sekitar 2.100, dan ada juga jenis lainnya, semua saat ini dilaporkan dalam kondisi sehat," katanya.
Tak hanya melakukan pengecekan rutin, Michael menjelaskan setiap kali mengunjungi peternakan masyarakat tak jarang pihaknya juga membagikan obat maupun cairan untuk membersihkan kandang ternak kepada peternak. Dirinya menjelaskan, langkah ini dilakukan untuk membantu peternak menjaga kandang dan hewan ternaknya tetap sehat sehingga terhindar dari bahaya PMK.
"Kita juga selalu ingatkan kepada peternak, agar selalu menjaga kesehatan dan kebersihan ternaknya," ungkapnya.
Lebih lanjut, dirinya juga mengimbau kepada para peternak agar saat ini harus benar-benar teliti jika memang membutuhkan pasokan ternak dari luar daerah. Jika memang dibutuhkan, pihaknya meminta kepada peternak agar selain memastikan kondisinya juga meminta kepada penjual mengenai surat kesehatan ternak yang akan dibeli dari daerah asalnya.
"Selain itu, peternak juga kita imbau jangan melakukan panic selling. Karena di daerah kita sampai saat ini belum terjadi penyebaran wabah PMK," pungkasnya.
(mns/www.tribun-medan.com).
| Empat Anggota DPRD Medan Mangkir, Kejaksaan Tinggi Sumut: Senin dan Selasa Kita Panggil Lagi |
|
|---|
| Kuasa Hukum Ketua DPRD Sumut Sebut Dua Akun Dilaporkan ke Polda Sumut, Kasus Pencemaran Nama Baik |
|
|---|
| Dua Anggota DPRD Medan yang Dipanggil Kejaksaan Tinggi Sumut Kasus Peras Pengusaha Tak Kunjung Hadir |
|
|---|
| KEPALA BAYI PUTUS Saat Proses Persalinan Diduga Lakukan Malpraktek, Ini Penjelasan Dinkes Tapteng |
|
|---|
| Respon Bupati Langkat Syah Afandin Soal Ratusan Kilo Sabu Diamankan Polisi di Perairan Langkat |
|
|---|